Gowes luar negeri

Bersepeda di manca negara terasa lebih mentereng dibanding yang bersepedanya selalu di dalam negeri. Ada komunitas yang sengaja membuat event gowes tiga negara, start dari Indonesia menuju Singapura kemudian lanjut ke Malaysia, bahkan ada yang lanjut lagi ke negara sebelahnya. Akan terasa nuansa yang berbeda dari masing-masing negara dalam memperlakukan para pengguna sepeda di jaringan lalu lintasnya. Pada intinya Gowes luar negeri menjadi keinginan dari sebagian goweser yang suka berpetualang jauh.
Bagi sebagian goweser, keinginan untuk gowes luar negeri, mungkin tetap ada, tapi melihat sikon di komunitasnya kemudian memilih mengubur keinginan itu. Pepatah “hujan batu di negeri sendiri lebih nikmat dari pada hujan emas di negeri orang” masih menjadi panutan mereka, karena memang untuk menyeberang ke luar negeri ada banyak hambatan yang harus disingkirkan dahulu agar gowes luar negeri menjadi hal yang indah bukan jadi pengalaman tak terlupakan.
Kelengkapan administrasi untuk ke luar negeri memang sederhana, tapi sifatnya mutlak harus ada, sehingga perlu dipersiapkan dengan matang. Begitu juga dengan asesoris sepeda, yang namanya lampu sepeda itu hanya bagian kecil dari kelengkapan sepeda, tapi bisa menjadi syarat mutlak untuk di luar negeri. Di Jepang, kalau kita tidak menyalakan lampu depan waktu Night riding (NR) bisa-bisa akan dihentikan oleh polisi.
Bersepeda di Jepang tentu akan sangat berbeda dengan di Indonesia, kadang jalur sepeda jadi satu dengan jalur jalan kaki dan lampu lalu-lintasnya sama dengan untuk pejalan kaki. Di Jepang juga dikenal yang namanya “Bouhan Toroku” berupa tempelan stiker khusus dengan id tertentu yg ditempel pada sepeda, bukan sebagai pencegah kemalingan tapi untuk memudahkan mencari kalau hilang.
Di Singapura ada kelompok “siput”, ini komunitas sejenis “keong” di komunitas Gowes Jogja. Namanya merupakan lambang hewan yang bergeraknya pelan-pelan, tapi pada kenyataannya kelompok ini merupakan komunitas sepeda yang bisa bersepeda dengan kecepatan rata-rata 35 km. Mereka biasanya keliling Singapura dari lokasi start di Longhouse, sebuah pujasera di kawasan Upper Thomson, salah satu jalan utama di Singapura, menempuh jarak sekitar 60 km tanpa berhenti. Komunitas Joy Riders, merupakan komunitas Sepeda Terbesar di Singapura yang anggotanya dibagi berdasar kecepatan bersepeda. Makin cepat bersepeda, akan makin pagi mereka berkumpul.
Persewaan sepeda juga ada di Singapura, sehingga akan menarik bagi yang tidak membawa sepeda dari Indonesia. Begitu juga di Indonesia sudah mulai ada obike, sama dengan yang ada juga di Malaysia. Obike juga bisa ditemukan dan berlalu lalang di Stadum Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Aplikasi obike ada di android maupun di iOS, sebentar lagi jika kondisi lalu-lintas di Indonesia nyaman untuk dengan bersepeda, mungkin obike juga akan banyak di Indonesia.
Di Bandung sendiri persewaan sepeda sudah mulai ada sejak beberapa bulan yang lalu. Tercatat ada BOSEH (Bike On The Street Everybody Happy) dan kemudian disusul obike. Saat ini lebih sering dipakai untuk para turis mencoba rute dalam kota, dari hotel masing-masing. Mungkin di Jogja yang merupakan sorga bagi pesepeda, juga akan muncul model sewa sepeda model obike, melengkapi sewa sepeda yang sudah ada di beberapa tempat di Jogja. Kelebihannya dibanding obike, adalah adanya pemandu wisata gowes di Jogja.
Penyewa sepeda di Jogja bisa puas melahap segala rute sepeda di Jogja, tinggal tergantung pada hobi dan kekuatan bersepeda masing-masing penyewanya. Ada banyak komunitas sepeda di Jogja yang biasanya siap menemani tamu yang mengajak bersepeda, baik ke arah utara (Merapi), Timur (Solo atau Gunung Kidul), Selatan (Bantul) atau Barat (Kulonprogo). Goweser Jogja siap menemani dengan senyum di bibir masing-masing.
Jadi, kalau di dalam negeri sudah banyak komunitas gowes yang siap menemani, akankah kita tetap ingin gowes luar negeri ? Biarpun aku pernah stroke, tapi aku tetap happy menikmati gowes dimanapun itu diadakan, di dalam negeri di kampung sendiri maupun di luar negeri, di kampung orang 🙂
om kenalkan saya, mang jana dari bali. saya sudah sering bersepeda di luar negeri. yang terakhir di Cozumel mexico dan St. Thomas Virgin Island US. Make sepeda sewaan kliling2 wilayah sana,..
peraturan bagi pesepeda pun berbeda dibanding di indonesia.https://balibicyclepro.wordpress.com/2018/02/05/pengalaman-gowes-di-st-thomas-virgin-island-us/
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam gowes Mang Dana
Terima kasih infonya mang 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Di Bali sudah ada oBike di sekitar Kuta. Kemarin teman saya foto peluncuran sewa sepedanya.
SukaDisukai oleh 1 orang
makasih infonya mas @Bagus 🙂
OBIKE cocok banget untuk daerah Bali ya 🙂
SukaSuka