Soal ujian pelaksana

Safety first Proyek harus terus digalakkan

Ketika masih aktif sebagai pegawai, salah satu dari sekian banyak tugasku adalah membuat soal ujian pelaksana, kepala proyek ataupun jabatan lain yang diperlukan untuk memetakan kemampuan mereka. Hampir semua kepala proyek pernah kuberi soal, begitu juga para calon kepala proyek atau staf teknik yang berpotensi menjadi kepala proyek. Aku juga baru saja mengadakan CHSET (ujian K3 dan lingkungan)

Seiring dengan jaman yang makin modern, makin kekinian ditandai dengan pegangan peserta ujian yang makin lengkap gedgetnya, aku mulai meninggalkan soal model asah otak. Terbukti soal yang sering kusampaikan dan biasanya peserta zaman old kesulitan, di jaman sekarang sangat mudah dijawab dengan searching mbah Gugel.

Soal ujian akan menjadi seru kalau gadget diserahkan pada panitia dulu, tapi nampaknya soal model ini tetap saja dapat dicari jawabannya kalau ada yang nakal dengan tetap bisa memakai gadgetnya. Aku kembali ingat soalku dulu yang model “open book”, peserta ujian bebas membawa apa saja, karena soal ujian lebih menitik beratkan pada kepribadian dan kemampuan berpikir kreatif peserta ujian.

Bimbingan pelaksana Proyek

Bimbingan pelaksana Proyek

Ini contoh soal ujian pelaksana yang kubuat 🙂

Sebuah proyek di lokasi A, mempunyai karakter sbb :
1. Jalan kerja menuju Gudang proyek sangat jelek dan pada kondisi tertentu material akan susah masuk.
2. Saat ini penyerapan progres masih terlambat (behind scedule).
3. Surat edaran dari Dirut, pekerjaan harus cepat agar “head schedule” dan mutu harus tetap jadi pilihan utama.
4. Dana kerja saat ini sedang mepet karena beberapa pekerjaan belum disetujui konsultan karena masalah mutu.

Pada pertengahan bulan ini, bagian logistik mendatangkan pesanan pelaksana “X” yang sudah tertunda beberapa hari dari jadwal, yaitu besi beton ukuran “Y”. Ternyata besi yang didatangkan ukurannya tidak “Y” tapi “Y banci”, artinya terulang lagi pekerjaan yang belum disetujui oleh konsultan dengan kasus besi “banci”.

Kasus besi banci memang sampai saat ini masih belum diselesaikan, karena belum ada pertemuan khusus membahas kasus ini. Jadi saat ini penyebab kasus item no.4 belum selesai karena belum dirapatkan lagi dengan konsultan, sehingga dengan munculnya kasus bagian logistik ini akan menambah permasalahan yang belum selesai dengan konsultan.

Pertanyaannya :
1. Bagaimana sikap pelaksana “X” terhadap kasus ini ?.
2. Buat analisa dengan metode 5W+1H.
3. Bila dianggap perlu lengkapi dengan SWOT.

Asumsi yang lain, jika dianggap perlu, bisa ditambahkan dan disampaikan dalam lembar jawaban. Jawaban rinci akan lebih dihargai, yang menjadi fokus adalah alasan dari jawaban. Jawaban bisa lebih dari satu dengan alasan masing-masing, namun dipilih jawaban yang dianggap paling “reasonable” atau paling priorityas dari sudut pandang peserta tes. Akan lebih dihargai pendapatnya, jika alasan dikaitikan dengan SOP atau legislasi yang berlaku.

Model pertanyaan seperti inilah yang kusukai. Peserta bebas saling mencontek, bebas membuka buku pegangan masing-masing. Yang dinilai adalah jawaban yang ditulis sendiri berdasar masukan atau diskusi dengan temannya. Tentu saja kalau berdiskusinya jadi adu argumen tidak dibenarkan, karena akan membuat gaduh ruangan.

Dalam CHSET (Ujian K3 dan Lingkungan) yang baru saja kuadakan, memang modelnya tidak berpikir mendalam, tapi lebih ke berpikir pintar dengan waktu terbatas. Hasilnya memang cepat dibanding model soalku, yang perlu membaca tulisan peserta yang beraneka ragam bentuknya.

Diskusi pelaksana Proyek

Diskusi pelaksana Proyek

Aku jadi ingat pelajaran Fisika di sekolahku dulu. Pada waktu masuk kelas, guru bertanya sebuah pertanyaan saja,”ada seorang penumpang naik KA dari Jogja sampai Jakarta, selama di dalam kereta penumpang ini selalu duduk di kursinya sampai di Jakarta. Pertanyaannya : penumpang ini bergerak atau diam? Silahkan yang mempunyai jawaban memberikan jawaban dan argumentasinya”.

Bukan jawaban yang dicari oleh guruku, tapi argumentasi jawaban yang diperlukan. Seisi kelas riuh rendah sampai jam pelajaran selesai membahas sebuah soal yang sangat sederhana ini. Soal semacam ini pernah juga kusampaikan pada seorang pelaksana di lapangan ketika aku mengadakan bimbingan fungsional lapangan.

“Kalau ditemukan seorang operator tidak bisa menunjukkan SIO dan SILO ketika sedang menjalankan alat berat, apakah yang sebaiknya dilakukan ?”

Yuk belajar lagi untuk membuat soal ujian pelaksana Jaman Now sebagai pelengkap CHSET (Ujian K3 dan Lingkungan) 🙂

Safety first Proyek harus terus digalakkan

Safety first Proyek harus terus digalakkan

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.