Runner dan Goweser kota

Musim lebaran masih jauh, tapi indikasi pemesanan tiket wisata sudah banyak kudengar dan banyak pula yang sudah memesan tiket untuk berwisata, baik yang muslim maupun yang non muslim. Bagis muslim pasti tujuan pertama adalah kampung halaman buat mudik, baru setelah itu ada sebagian yang mulai berpikir untuk berwisata. Sedangkan bagi non muslim, kasempatan lebaran adalah kesempatan untuk berwisata ke luar negeri, asal bukan Indonesia atau asal bukan negara mayoritas muslim. Wisata ke negara yang mayoritasnya non muslim tentu akan cocok buat mereka. Dalam kesempatan ini, aku biasanya mempergunakan Tripadvisor sebagai penasehat wisataku.

Kelebihan tripadvisor adalah jangkauannya yang lebih mendunia dan lebih cocok untuk mereka yang suka mencari nasihat wisata via internet. Setiap aku masuk hotel yang ada simbol tripadvisor, aku selalu menjumpai suasana dan kenyamanan yang persis sama dengan yang kubaca di internet. Kesaksian dari netizen waktu menginap di hotel atau di suatu tempat, lebih banyak cocoknya dengan kenyataan di lapangan. Baik yang bintang 1 ataupun bintang 5, dengan catatan kita ikuti apa yang menjadi kesaksiannya.

Seorang yang suka hotel dengan suasana mewah dan hidangan yang serba luar negeri, pasti akan kurang suka dengan hotel dengan suasana pedesaan dan hidangan yang ala kedaerahan. Ada orang yang suka minuman herbal atau semacam jamu, tapi ada juga yang cenderung minuman jus buah atau teh dan kurang suka dengan minuman model herbal. Begitu juga saat kita membaca kelebihan suatu resto di tripadvisor yang mengatakan bahwa resto “A” mempunyai hidangan unggulan sate brutu, maka bukan tidak mungkin ada yang suka “brutu” dan ada juga yang sama sekali tidak suka “brutu”.

Memang tidak selamanya kesaksian di tripadvisor harus mutlak kita percaya. Aku pernah mencari hotel di seputaran Magelang karena ingin melihat kehebatan Punthuk Setumbu, pada tanggal yang kucari harga yang kudapat jauh dari budget hotelku. Akhirnya aku mencari hotel yang tidak masuk dalam daftar tripadvisor dan hasilnya juga cocok dengan seleraku, dekat dengan Punthuk Setumbu dan harga (kala itu) jauh dari yang ada di Tripadvisor. Jadi kita memang harus bijak membaca apa yang menjadi kesaksian para “volunter” di tripadvisor.

Plataran Borobudur Resort dan Spa

Situs lain yang juga sering diserbu netizen menjelang memilih wisata adalah situs traveloka, situs tiket(dot)com, situs trivago, yogyes dsb. Masing-masing situs mempunyai kelebihan masing-masing, tinggal situs yang paling cocok dengan diri kita bisa dijadikan sebagai pegangan unduk memilih perjalanan wisata atau apapun yang sesuai dengan gaya hidup kita.

Kelebihan tripadvisor bagiku adalah adanya komunikasi dari sesama traveller tentang hotel, kuliner, tempat menarik sampai pemesanan hotel atau tempat menginap yang paling cocok, sama dengan yang ditawarkan dari trivago. Kelebihan tripadvisor bagiku adalah situsnya kuanggap paling lengkap dari semua situs yang ada, kecuali untuk kuliner tradisional, lebih baik minta advis dari blogger lokal yang suka menulis tentang kuliner lokal dengan berbagai macam kelebihannya.

Punthuk Setumbu Magelang

Situs kopi klotok merupakan pengecualian, juga situs lain yang mirip dengan kopi klotok, kuliner nDeso tapi sangat digemari netizen, sehingga masuk dalam tripadvisor juga. Masih banyak kuliner lokal yang tidak masuk dalam tripadvisor, padahal pada kenyataannya maknyus, biasanya adalah kuliner yang jarang didatangi oleh netizen. Demikian juga yang ada di tripadvisor tidak menjamin pasti enak, akan sangat tergantung jumlah bintang yang disematkan.

Kesaksian Tempat Wisata

Biasanya aku menghindari yang hanya punya 2 (dua) bintang, apalagi yang hanya 1  (satu) bintang. Pilihan tentu pada tempat yang banyak disukai oleh netizen, sehingga punya 3 atau 5 bintang. Selain jumlah bintang, juga perlu dihitung jumlah “reviewer” yang ada. Bila reviewernya hanya satu atau beberapa orang, bisa jadi “reviewernya” adalah teman/kolega pemilik tempat yang diberi kesaksian.

Selamat mencoba tripadvisor !