Membusungkan dada

dari membungkuk menuju ke berdiri tegak (pixabay)

Pengertian dari “Membusungkan dada” bisa berarti dua, yang satu arti kiasan menyombongkan diri dan satunya arti menggembungkan dada. Aku tentu saja menulis berdasar arti “menggembungkan dada”, ini mungkin lebih banyak berkaitan dengan menentukan profil diri yang sehat dan bermanfaat bagi peningkatan kepercayaan diri. Aku memang setelah menulis tentang duduk tegak, langsung terinspirasi untuk menulis kelanjutannya.

Berdiri dengan profil yang sehat memang salah satunya didukung dengan cara menarik bahu sedikit ke belakang dan dada sedikit lebih membusung ke depan. Mudah diucapkan dan mudah dikerjakan, tapi ternyata tidak gampang kalau dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kadang kita tidak sadar mempunyai pose yang membuat dada jadi membungkuk dan terus kita lakukan dalam keseharian kita. Alam bawah sadar ini sangat sulit dilawan, perlu tekad yanhg kuat untuk membuat kebiasaan ini berubah menjadi terbiasa membusungkan dada.

Ingat kita membusungkan dada bukan karena sombong, tapi untuk membuat dada menyediakan ruang yang cukup unhtuk membuat pernafasan jadi lancar. Ada teman yang menyarankan untuk dalam sehari melakukan gerakan agar kita terbiasa berdiri tegak, jadi kita disuruh berdiri di sebeuah dinding dan muka membelakangi dinding. Usahakan seluruh tubuh bagian belakang menempel di dinding selama 10 (sepuluh) detik dan rasakan posisi itu, kemudian tirukan posisi itu tanpa bersender pada dinding.

Latihan 10 detik ini pada awalnya cukup sekali, selanjutnya bisa beberapa kali dan waktunya bisa lebih dari 10 detik, semuanya terserah pada diri kita, pada kenyamanan kita. Latihan ini bisa dilakukan dimana saja kita bertemu dinding yang tegak lurus. Setelah posisi tubuh sudah bisa dilakukan tan[a bersender di dinding artinya kita tak perlu lagi mencari dinding, karena kita sudah mempunyai dinding “imajiner” di belakang kita.

Semangat jalan pagi

Semangat jalan pagi

Keuntungan apakah dari sikap berdiri tegak dan dada “sedikit” membusung ke depan ?

  1. Kita lebih percaya diri pada penampilan kita.
  2. Badan menjadi terasa lebih nyaman.
  3. Secara ergonomi, inilah posisi paling baik bagi tulang tubuh kita.
berdiri tegak (pixabay)

berdiri tegak (pixabay)

Tiga hal di atas akan sangat mempengaruhi kita saat ini dan saat nanti. Memang faktor ergonomi adalah hal yang sangat penting, tapi tidak terasa pentingnya saat belum terjadi akibat ergonomi yang salah, tapi untuk kasus ini, akan sangat berpengaruh pada kondisi saat ini. Bila kita berdiri dengan dada membusung, manfaat saat ini sudah langsung terasa, kita bisa tampil lebih percaya diri dan bisa menghirup oksigen gratis secara nyaman.

Nikmatilah jalan di taman atau di gunung dengan dada membusung atau menari balet dengan posisi dada membusung, pasti akan lebih terasa nikmatnya. Sekali lagi posisi ini bukan untuk bersikap sombong atau untuk pamer dada, ini hanya salah satu posisi untuk membuat kita lebih nyaman dipandang dari sisi ergonomis, dilihat dari sudut pandang K3. Mungkin pada kondisi tertentu, posisi ini tidak bagus untuk ditampilkan, karena posisi menunduk sedang diharuskan pada suatu acara tertentu, maka lakukanlah posisi yang diharuskan saat itu.

dada melengkung (pixabay)

dada melengkung (pixabay)

Lakukan posisi yang sesuai ergonomis pada saat yang tepat dan diperlukan, selebihnya harus dilihat “tingkat urgensinya”. Sedikit berbeda dengan kasus ergonomis pada saat mengangkat beban berat, posisi itu mutlak harus dikerjakan dan tidak bisa ditawar lagi. Dalam K3 memang salah satu yanhg sering dilupakan adalah masalah ergonomis. Coba kita lihat kutipan dari wikipedia (mekipun ini bukan rujukan resmi) ;

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia.
“Ergonomi berasal dari dua kata bahasa Yunani: ergon dan nomos: ergon berarti kerja, dan nomos berarti aturan, kaidah, atau prinsip. Pendapat lain diungkapkan oleh Sutalaksana (1979): ergonomi adalah ilmu atau kaidah yang mempelajari manusia sebagai komponen dari suatu sistem kerja mencakup karakteristik fisik maupun nonfisik, keterbatasan manusia, dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien”

Selamat membusungkan dada dan jaga sikap duduk tegak !

dari membungkuk menuju ke berdiri tegak (pixabay)

dari membungkuk menuju ke berdiri tegak (pixabay)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.