Marhaban ya Ramadhan

sarapan bukan sahur

Ucapan “Marhaban ya Ramadhan” untuk menyambut tamu yang datang, menunjukkan sebuah kelapangan dada atas kedatangan sang tamu. Yang mengucapkannya akan menerima dengan penuh kegembiraan dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan guna membuat tamu tersebut nyaman. Jadi saat ini umat Islam baru mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut datangnya tamu yang ditunggu-tunggu, bulan penuh berkah dan mahhfirah “Ramadhan”.

Namun bagi sebagian besar umat manusia, bulan Ramadhan identik dengan acara bukber (buka bersama), bakti sosial dan sebagainya, tanpa memandang agamanya. Ada buber yang panitianya non muslim, demikian juga ada acara bakti sosial yang sebagian pelaksananya no muslim. Ramadhan memang identik dengan kegiatan tersebut dan nanti akan ditutup dengan “event” akbar untuk semua kalangan. Itulah event “mudik lebaran”.

Sering kudengar kalimat “buka puasa bersama itu kadang sesat dan menyesatkan“, namun kalimat tersebut makin lama makin kabur dan acara bukber sudah tidak lagi pernah dianggap sebagai acara yang mungkin dapat sesat dan menyesatkan. Bagi yang menganggap acara bukber bisa sesat, biasanya mereka menunjuk pada salah satu acara bukber yang diadakan di rumah makan besar atau hotel berbintang dan tidak tercantum mata acara “sholat jamaah maghrib”. Kalaupun misalnya ada acara jamaah maghrib, bisa dipastikan kalau acara jamaah Isya terlewatkan. Akan lebih baik mencari acara bukber yang ada acara tarwikh berjamaah.

Berkumpul bersama keluarga memang nikmat

Berkumpul bersama keluarga memang nikmat

Sering kuikuti acara bukber di restoran besar yang kumplit dengan acara jamaah Maghrib dan tersedia mushola yang lumayan luas, namun pada kenyataannya mushola tersebut tidak sanggup menampung jamaah maghrib yang bergelombang beberapa “shift”. Aku tidak tahu apakah semua pengikut acara bisa ikut dalam jamaah maghrib dan setelah selesai makan apakah masih sempat ikut acara jamaah Isya plus tarwikh seperti hari biasanya.

Sudah sejak lama aku menghindari acara bukber dan lebih memilih acara sahur bersama, tapi memang tidak mudah menghindarinya. Undangan bukber bermunculan bagai cendawan di musim hujan dan beberapa di antaranya harus kuhadiri, aku harus pandai-pandai memilih undangan bukber, sehingga ibadah ramadhanku tidak terganggu dan dapat tetap lancar kuikuti. Biasanya aku memilih yang ada acara bersepedanya, sehingga aku berangkat bisa sambil olah raga sepeda, membawa pakaian sholat lengkap dan begitu adzan berkumandang langsung membatalkan puasa dengan seteguk minuman kemudian begabung dengan jamaah maghrib.

Kampung asli UGM Kopdar Baksos Daarut Taqwa

Kampung asli UGM Kopdar Baksos Daarut Taqwa

Usai bukber, aku langsung pamit dan bersepeda menuju rumah, sehingga aku tetap dapat mengikuti jamaah Isya dan tarwikh di masjid terdekat. Alhamdulillah, dengan metode ini aku sudah berkali-kali sukses ikut acara bukber, meskipun aku harus tetap tegas berani “mlipir” untuk tidak menghadiri bukber yang bisa jadi menyesatkan aku. Aku tentu salut dengan temanku yang tetap dapat mengikuti acara bukber dan tetap dapat menjalankan ibadah malam di bulan Puasa dengan tertib. Aku memang masih harus banyak belajar untuk dapat menjalankan ibadah bulan puasa dengan baik.

Pada mendekati akhir ramadhan juga, aku harus pandai membagi waktu untuk keluarga. Acara belanja pasti akan ada menjelang lebaran dan sering acara ini menyita waktu dan biaya. Berapapun dana yang disediakan untuk lebaran, selalu saja kurang. Kalau sudah di mall, maka berhenti belanja adalah suatu perbuatan yang mudah diucapkan tapi susah dijalankan.

Apalagi tahun ini libur lebaran cukup mengundang banyak jebakan, karena waktunya yang panjang. Mulai tanggal 9 Juni sampai tanggal 25 Juni adalah waktu yanbg cukup panjang untuk menghabiskan uang belanja. Terpikir olehku untuk beribadah umroh saja di akhir bulan Ramadhan, tapi budaya Jawa di lingkunganku masih kuat melekat, jadi keinginan ini harus kukaji lebih mendalam.

Bismillah !

sarapan bukan sahur

sarapan bukan sahur

4 komentar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.