Berbagi bingkisan di awal Ramadhan

Kalau di media online berbagi bingkisan di awal Ramadhan biasanya berupa tiket liburan, aneka busana muslim dan berbagai pernak-pernik lainnya untuk membuat suasana Ramadhan lebih terasa, maka Koperasi Waskita Karya membagikan bingkisan juga di awal Ramadhan ini dengan berbagai macam hadiah yang beraneka ragam. Tentu saja tidak semua berhak mendapat hadiah, hanya mereka yang resmi sebagai anggota Koperasi yang punya kesempatan memilikinya.
Aku agak kaget dengan pilihan dari Koperasi kali ini, karena terselip tiga buah jenis sepeda yang belum pernah dipikirkan untuk menjadi hadiah dalam RAT (Rapat Anggota Tahunan) kali ini, Paling banter yang pernah dilakukan oleh Koperasi adalah sepeda merk Polygon dan bukan merk London Taxi, sementara untuk sepeda yang lain adalah MTB (mountain bike) merk lokal yhang biasanya presisinya kurang terjaga dengan baik dan hanya berumjur beberapa minggu sudah “bergeser” dari posisi aslinya.
Beberapa tahun lalu memang, pernah juga aku membeli hadiah sepeda dari pemenang doorprize, berupa seli dahon, tapi waktu itu seli dianggap masih sepeda minoritas, sehingga setelah beberapa tahun kujual kembali. Aku pernah juga membeli sepeda Polygon jenis MTB full suspension, tapi akhirnya kembali kujual untuk hadiah acara Gowes Ceria WSKT. Baru kali ini aku tertarik untuk membeli lagi kepada siapa saja yang mendapat hadiah sepeda London Taxi dalam acara RAT Koperasi tahun buku 2017.
Tahun depan jika Koperasi AGS juga berkembang pesat, mungkin aku juga akan ikut acara RAT-nya dan mungkin akan membeli hadiah sepeda dari pemenangnya, tentu saja jika pemenangnya ingin menjualnya. Pengalaman beberapa tahun menjadi “tukang tadah” hadiah koperasi, aku merasa sang pemenang makin pandai menghargai nilai hadiahnya. Bila waktu pertama kali aku membeli hadiah tidak ada tawar menawar, pada kali terakhir aku gagal menjadi “tukang tadah” karena harganya tidak cocok atau penerima hadiah tidak bersedia menjual hadiahnya.
Aku masih ingat awal diadakannya hadiah sepeda, disamping sangat dibutuhakan sebagai variasi hadiah, juga untuk mendukung iklim ramah lingkungan dengan memberi hadiah yang mendorong penerima hadiah untuk berolah raga. Dalam perkembangannya, ada usulan untuk menambah variasi hadiah dengan memberi hadiah motor dengan cc di atas 150 cc, untunglah kali ini motor yang jadi hadiah bukan type motor gede matic yang di atas 150cc. Mungkin memang berbeda antara RAT Koperasi Waskita Pusat dengan RAT Koperasi Waskita Surabaya.
Ada dua pendapat mengenai nilai hadiah, ada yang berpendapat nilai hadiah tidak perlu besar-besar agar semua anggota koperasi bisa merasakan mendapat hadiah, namun ada juga yang tetap pada pakem hadiah itu harus besar sehingga terasa bagi yang menerimanya. Biasanya memang acara yang ditunggu adalah acara pembagian hadiah, sehingga acara awal tidak banyak peserta yang hadir, begitu sampai pada acara puncak (pembagian hadiah), semua anggota Koperasi “tumplek bleg” ke Puncak Waskita di lantai 11.
Berbagi bingkisan di awal Ramadhan pada RAT Koperasi ini sayangnya tidak bisa kuikuti, aku harus pergi menuju Jogja meninggalkan Jakarta untuk menemui para buah hatiku. Memang aku kurang berbakat mendapat hadiah, apapun sistem pembagian hadiahnya, biasanya aku hanya mendapat hadiah yang bukan hadiah utama. Makin aku berminat mendapat hadiah, makin kecil hadiah yang kudapat. Kali ini aku sebaiknya bersikap biasa saja, mungkin dengan sikapku ini, aku malah mendapat hadiah yang luar biasa. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.
Selamat melaksanakan RAT Koperasi Karyawan Waskita tahun buku 2017, semoga baik hasilnya bagi kita semua sesuai porsinya masing-masing. Kita semua mempunyai Tuhan Allah yang paling adil, semua rejeki sudah tertulis namanya dan pasti tidak akan salah alamat. Meskipun aku selama bekerja di Waskita selalu jadi panitia, tapi pasti untuk urusan ini aku tidak bisa ikut menentukan pemenangnya.