Olah raga saat bulan puasa

Bicara mengenai olah raga saat bulan puasa, pasti sebagian besar memilih waktu sesaat sebelum berbuka puasa, meskipun sebenarnya olah ragha setelah berbuka puasa akan lebih baik dari sisi manfaat dan kesiapan tubuh untuk berolah raga. Aku juga merasa kalau olah raga sesudah berbuka memang sangat nyaman, tapi mencari momen olah raga sesudah berbuka akan sangat sulit.
Yang paling masuk logika adalah setelah asar dan sebelum berbuka, kondisi tubuh memang dalam keadaan kelaparan, tapi masih dapat dipergunakan untuk olah raga ringan sampai menjelang buka puasa. Saat pertanyaan ini kubuat sebagai status di Facebook (FB), langsung saja temanku mengusulkan acara olah raga sebelum berbuka puasa seperti yang biasa dia lakukan dan sering juga kuikuti. Hanya saja kali ini aku sedikit menambahkan,”….. sebaiknya yang ada acara tarwikh berjamaah ….”
Pada blog salah seorang temanku juga menulis tentang waktu berolah raga yang paling optimal, yaitu sebelum maghrib dan sesudah asar, jadi diusahakan saat berbuka badan kita sudah bersih dan berbuka cukup dengan beberapa butir kurma saja. Baru setelah sholat maghrib, bisa dilanjut dengan santapan yang manis-manis, aku biasanya menyantap kolak (pisang), ditambah jajan pasar yang lembut (basah/rebusan), misalnya kue lumpur, nagasari, serabi kuah, agar-agar dan semacamnya. Semua jenis kuliner yang kupilih sangat mudah dicerna dan kaya serat, sehingga pencernaan tidak terbebani oleh kuliner yang masuk ketika waktu berbuka puasa tiba.
Olah raga yang paling maksimal manfaatnya bagi tubuh, senbenarnya adalah ketika perut tidak kosong dan tidak kepenuhan, jadi setidaknya satu atau dua jam setelah makan. Jadi kalau kita makan pas maghrib, maka setelah tarwikh adalah waktu yang paling pas ujntuk berolah raga. Permasalahannya, pada jam itu ada ibadah bulan puasa yang terasa lebih manfaat dari sekedar berolah raga, sehingga tidak banyak yang mempergunakan waktu terbaik tersebut.
Akupun lebih memilih olah raga jalan kaki dibanding olah raga lainnya, disamping lebih praktis juga lebih bisa dinikmati pada jam-jam menjelang buka puasa. Cukup tiga puluh menit saja atau sesuai kemampuan kita masing-masing untuk membuat oolah raga kita mempunyai nilai. Bagi para penggemar aplikasi olah raga tentu sudah mempunyai “asisten pribadi” untuk mencatat kinerja selama berolah raga. Asisten pribadi itu ada yang bernama Endomondo, Strava, Nie Run dan sebagainya, tergantung selera masing-masing.
Memang saat kupilih olah raga jalan kaki, aku harus memahami risikonya dibandingh olah raga lainnya. Dibanding olah raga bersepeda, maka olah raga jalan kaki cukup dilakukan disekitar rumah kita, lebih santai dan relatif hanya perlu sedikit biaya. Itu mungkin sebabnya para Goweser saat bulan puasa ini mulai beralih ke olah raga jalan kaki.
Untuk olah raga renang memang banyak kelebihannya, tetapi tentu kurang cocok dilakukan saat bulan puasa. Beberapa tahun lalu, ketika aku berkunjung ke pantai Baron dalam kondisi puasa, sempat tergoda ketika melihat teman-teman berenang di teluk dan aku ikut “nyemplung”, akibatnya aku harus terbatuk-batuk ketika sebuah ombak menerjangku dengan kekuatannya yangh “aduhai”. Itu pengalaman pertama dan terakhir bagiku !
Saat jelang Ramadhan kali ini, aku juga mencoba mengisinya dengan gowes dan renang, apa mau dikata, aku terlibat dalam kecelakaan tunggal bersepeda dan celana renangku sobek di lututnya. Akui tidak tahu apakah ini suatu pertanda bahwa aku harus melupakan renang dulu dan juga ikut melupakan olah raga sepedaan, yang jelas saat ini hanya olah raga jalan kaki yang paling mungkin kulakukan dan sebaiknya dilakukan menjelang berbuka puasa.
Yuk kita isi Olah raga saat bulan puasa dengan olah raga yang paling cocok dengan hati kita dan waktu kita, karena olah raga yang paling baik adalah olah raga yang paling bisa menyenangkan hati kita. Bismillah !
Note :
Jangan lupa apapun olah raganya, jangan lupa sahur dan berbukalah dengan kurma š
Marhaban ya ramadhan
Ping-balik: Senyum Ramadhan | Runner dan Goweser Jogja
Ping-balik: Olah raga di bulan puasa | Blogger Goweser Jogja
Ping-balik: Menu buka puasa Milenial | Blogger Goweser Jogja
Saya malah jarang jogging pak. Dari dulu sudah beli sepatu, dan terealisasi jogging waktu pulang kampung saja. Selebihnya (selama di Jogja) tetap sepedaan š
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam mas @Nasirullah Sitam š
Mas Yuda mulai lari tuh, demikian juga mbak Nurhastuti dan yang lainnya š
Aku masih wacana karena kebetulan belum bisa olah raga lagi š
tunggu kalau sudah pulih mas, niat triatlon, kalau tidak bisa ya duatlon dulu š
SukaSuka