Gowes Tahun Baru 1440 H

Gowes Tahun Baru plus atraksi lapangan Banteng

Jam menunjukkan waktu menjelang subuh, aku bangkit dan menuju kamar mandi untuk persiapan Gowes Tahun Baru 1440 H bersama teman-teman yang masih tersisa di Jakarta, karena sebagian besar teman belum kembali dari mudik minggu ini dan kebanyakan masih mengambil cuti di masingh-masing unit kerjanya. Jadilah acara Gowes Tahun Baru 1440 H (1 Syuro) ini tidak banyak yang terlibat, rute juga masih belum jelas, yang pasti hanya lokasi start/finish di Cawang, tapi arah gowes menuju kemana belum terlalu jelas.

Mungkin  memang begitu kebiasaaan di beberapa komunitas yang kuikuti, mereka menentukan rute ketika peserta gowes sudah berkumpul lengkap di lokasi start dan untuik hari ini aku kebagian menjadi yang paling depan, mungkin karena dianggap yang paling “senior” dan biasanya dalam acara gowes dimanapun selalu jadi yang paling belakang. Akupun menenerima tugas ini dan segera “mancal” pedal menuju arah jalan Sudirman arah regrouping yang sudah ditentukan di bunderan HI, inilah ruite klasik kita selama beberapa tahun menjelajah cawang bunderan HI.

Warung Pojok Biru Laut

Warung Pojok Biru Laut

Bedanya, kalau selama ini kita selalu melewati tanjakan kasablanka, kali ini aku memilih lewat jalan bawah saja, jadi meminimalisir tanjakan maupun turunan, sehingga semua bisa santai bergowes ria memperingati Tahun Baru 1440 H. Setelah sekitar 10 km, mulai terasa para goqeser di belakangku sudah tidak sabar dengan gaya bersepedaku yang santai (banget), merekapun mulai satu demi satu menyalipku dan secara otomatis akupun “ketarik” dengan kecepatan mereka. Yang tadinya aku selalu berada pada kecepatan 20-25 kmj, mulai berpindah pada zona 25-30 kmj, bahkan mendekati bundaran HI makin melesat di atas 30 kmj. Akibatnya aku tidak bisa santai di heart rate 120-130 bpm, tapi sudah mencapai di atas batas atasku 145 bpm. Jadi ingat waktu ditabrak angkot, padahal aku sudah hati-hati dan heart rate masih aman di bawah 130 bpm.

Usai berfoto ria di bunderan HI, rombongan goweser langsung menuju lapangan Banteng untuk menemui salah satu anggota WSKT yang berangkat dari Bintaro bersama rombongan sepeda balap (RB). Banyak spot untuk melakukan foto selfie di lapangan Banteng dan semua asyik dengan camera HP masing-masing, sempat kulihat satu foto yang memperlihatkan kemampuan seorang atlit Taekwondo DAN 1 Falbya Dzulhijjarahma yang begitu mempesona. Seorang cewek yang pendiam ternyata bisa melakukan gerakan yang begitu mengagumkan. Luar biasa, menurutku 😊

Gowes Tahun Baru plus atraksi lapangan Banteng

Gowes Tahun Baru plus atraksi lapangan Banteng

Ketika perut mulai menggeliat, rombonganpun mencari pelampiasan menuju warung soto, sebenarnya tadinya yang dicari adalah bubur Kwang Tung, tetapi salah satu peserta lebih suka ke Soto Ambengan atau Soto Surabaya, jadilah kita meluncur ke kedai soto terdekat. Yang didapat ternyata soto madura khas Surabaya, bukan soto Ambengan, tapi karena sudah sampai saatnya untuk sarapan, maka apapun “sotonya” tetap saja kita masuki. Ruangan cukup luas untuk komunitas kita, jadi semua kebagian kursi dan mangkok masing-masing dengan seksama 😊

Yang dipesan seragam “soto daging”, dan ketika datang hampir semua terkejut, karena porsi daging yang dihidang ukurannya tidak seperti yang kita bayangkan, ukurannya sangat besar, sehingga ada salah satu peserta yang langsung menyumbangkan dagingnya untuk peserta lain yang masih merasa porsinya masing bisa ditambah.

Aku yang sedang mencoba diet “karbo”, tentu saja merasa tidak terpengaruh dengan porsinya yang besar, toh hanya daging tanpa nasi. Akan tetapi ternyata ukuran daging memang terlalu besar bagi ukuranku, sehingga akupun akhirnya kekenyangan ketika semua daging kulahap. Kecepatan laju daging sudah melambat ketika aku mengakhiri porsi soto di depanku. Seusai melahap sendok terakhir aku ingat dengan kebiasaaan “piring di tengah”, aku langsung mengajak teman-teman untuk mempraktekkan tagar piring di tengah, hasilnya semua rupanya sudah terbiasa dengan tagar itu, dengan cepat piring sudah tertumpuk rapi dan siap diambil oleh petuhas pengambil piring.

BROW WSKT Lapangan Banteng

BROW WSKT Lapangan Banteng

Alhamdulillah, acara Gowes Tahun Baru 1440 H kunikmati dengan penuh ceria dan bisa diulang lagi bila ada waktu lain yang lebih cocok bagi teman yang tidak bisa hadir hari ini.

*) catatan :
Terima kasih buat mbak Falbya Dzulhijjarahma yang fotonya bersedia untuk dijadikan ilustrasi di tulisan ini. Semoga sukses dengan prestasinya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.