Runner dan Goweser kota

Apakah olah raga kita saat ini ? Apakah sudah maksimal kita lakukan ataukah belum optimal atau malah justru belum sempat berolah raga saat ini ? Aku sendiri baru menyadari bahwa sebenarnya olah raga yang baik itu adalah bukan pada lamanya kita berolah raga, atau jauhnya kita berolah raga, tapi justru pada rutinitasnya olah raga. Cukup sehari 30-40 menit berolah raga sudah memadai untuk membuat kita lebih sehat dan olah raga lebih bermanfaat bagi kita. Rutinitas olahraga lebih penting daripada maksimalisasi olah raga yang kita lakukan.

Kita malah disarankan jangan sampai kecapekan dalam berolah raga rutin. Yang penting adalah saat memulai olah raga, semua persyaratannya terpenuhi, artinya didahului dengan pemanasan yang cukup dan diakhiri dengan pendinginan. Kelamaan berolah raga, bukan membuat badan makin sehat, salah-salah malah justru membuat badan jadi sakit dan tujuan olah raga jadi tidak tercapai, manfaat olah raga otomatis juga tak dirasakan oleh tubuh.

Pilihlah olah raga yang paling ringan menurut tubuh kita dan olah raga yang dipilih harus membuat kita bisa menjalaninya dengan gembira bukan menjalaninya dengan beban berat di kepala. Makin ringan dan makin menyenangkan olah raga yang kita lakukan, akan makin bermanfaat bagi kesehatan dan kehidupan kita. Baru setelah kita mulai menikmati olah raga yang kita tekuni, mulailah sedikit demi sedikit porsi olah raga lebih kita sesuaikan dengan kondisi badan kita. Mau olah raga jalan kaki, bersepeda atau apapuin sama saja 🙂

selalu JJS dengan senyum ceria

Setiap orang akan mempunyai kondisi badan yang berbeda, artinya jenis olah raga dan lamanya berolah raga juga akan berbeda. Dalam suatu komunitas, kalau jenis olah raganya sama dan kemampuan masing-masing angotanya “setara” akan makin nyaman dilakukan. Tidak ada lagi saling bersaing atau saling menyulut emosi di antara sesama anggota komunitas, sehingga acara olah raga adalah murni untuk meningkatkan kebugaran tubuh. Selain olah raga, jangan lupa untuk bahagia dengan bersantai (piknik) kemana saja yang paling mudah dijangkau dan dijalani, misalnya wisata ke Sri Gethuk Jogja.

belanja ke pasar tradisional Cawang

Yang perlu diingat untuk olah raga adalah sebagai berikut :

1. Lakukan pemanasan yang cukup.
2. Pilkih rute olah raga yang bisa dinikmati dengan aman dan nyaman.
3. Lakukan pendinginan olah raga juga secukupmya.

Pemanasan yang cukup sebelum berolah raga, membuat semua otot kita sudah siap untuk diajak berolah raga. Hal ini akan mengurangi bahaya otot menerima beban olah raga yang mengejutkan dan jika otot dipaksa untuk mekakukan olah raga dalam keadaan belum siap justru bisa menyebabkan otot terganggu dan cedera. Akibatnya olah raga justru membuat kita makin tidak sehat.

Rute olah raga lari atau bersepeda juga akan sangat berpengaruh pada kenyamanan kita berolah raga. Bagi pejalan kaki, biasakan jalan di trotoar bukan di badan jalan dan kalau terpakasa harus di badan jalan, ambilah jalur kanan, sehingga kita bisa melihat pemkaai jalan yang berlawanan arah dengan arah lari/jalan kia. Sementara bagi pesepeda, gunakan lajur sesuai dengan petunjuk rambu jalan yang ada. Untuk perenang, jangan memaksa menyeberang kolam yang lebarnya belum tentu bisa kita capai, berenanglah di jalur yang kita yakin mampu melewatinya dengan aman.

Pengalamanku berenang di kolam renang kecil (di bawah lebar standard) dan “sok-sokan” terbiasa di kolam renang standard, ternyata ketika smapai di tengah kolam badanku macet untuk diajak berenang, hal ini terjadi karena aku kurang pemanasan dan suhu airnya dingin sekali, alhamdulillah ada yang melihatku hampir tenggelam dan menolongku menepi ke tepi kolkam.Jadi ingat ketika kedinginan di Bromo nih 🙂

ke pasar tradisional

Setelah selesai berolah raga juga biasakan untuk melakukan pendinginan, jadi beri kesempatan otot kita untuk kembali dalam kondisi standard. Habiskan waktu selama 15 sampai 20 menit untuk pendinginan dan peregangan seusai berolahraga. Peregangan menjaga otot tetap fleksibel dan lentur, sehingga badan kita selalu siap untuk olah raga selanjutnya, di lain waktu atau lain hari, Ingat “rutinitas olahraga lebih penting daripada maksimalisasi”