Runner dan Goweser kota

Kegiatanku dalam rangka membantu mencari beasiswa untuk adik-adik mahasiswa sudah lama kujalani dan telah (sedikiit) banyak membantu panitia pencari beasiswa. Berbeda dengan model mencari beasiswa melalui kopdar ataupun iuran rutin per bulan (dimulai dari 50.000), maka model sekarang sudah makin beragam cara mencarinya. Yang paling baru adalah mencari donatur beasiswa dengan cara berlari, dari tempat masing-masing dan dengan model/cara lari atau rute yang sesuka sendiri, maka (diharapkan) akan banyak yang memberi donasi untuk beasiswa, acara ini kusebut dengan RUN for beasiswa.

Begitulah, akhirnya aku ikut juga bergabung dalam kegiatan ini, acara gowes kukurangi dan kuganti dengan acara “RUN for beasiswa”. Akupun mulai makin sering melirik model sepatu yang cocok untuk kegiatan ini, sampai akhirnya sebuah nasihat menyadarkan aku untuk membeli apapun yang buatan Indonesia, “BELI Indonesia!”.

Jadilah aku pembeli sepatu merk tak terkenal dan tidak dijual di tempat umum (saat ini), nama merknya “FREE STEP” dan buatan asli Indonesia. Setelah selesai membeli sepatu, muncul kemudian banyak usul merk sepatu lain yang juga buatan Indonesia. Merk sepatunya 910 dan beberapa teman memberi testimoni tentang sepatu 910 ini, pada intinya kualitasnya bagus dan (konon kabarnya) tadinya sepatu 910 ini dibuat dari model sepatu buatan Jepang dan saat ini mengambil tokoh “milenial” untuk “brand” sepatunya.

Free Step buatan Indonesia untuk lari maupun bersepeda

Syarat selanjutnya ikut RUN for beasiswa adalah melakukan install aplikasi Endomondo, dengan demikian setiap kita melakukan olah raga langsung tercatat olah panitia di grup Endomondo “RUN for beasiswa”. Akupun langsung mengaktifkan akun Endomondoku yang tadinya jarang kulirik, karena aku lebih sering memakai aplikasi Strava dibanding Endomondo. Ternyata beberapa teman juga belum familiar dengan Endomondo, mereka terbiasa dengan selain Endomondo.

Ada yang biasa RUNtastic, ada juga yang terbiasa aplikasi lain, selain Endomondo. Memang sepanjang pengetahuanku, Endomondo termasuk populer di kalangan pecinta olah raga, selain Strava atau Google Fit atau yang lain lagi. Aku sendiri memakai jam Garmin sebagai pemantau olah ragaku, sehingga apapun aplikasi yang dipakai tinggal menghubungkan aplikasi tersebut dengan Garmin dan selesai ! Bagiku jam Garmin sangat membantuku untuk mencatat olah raga lari, jalan ataupun bersepeda, bahkan renang !

Acara “RUN for beasiswa” akan dilaksanakan mulai tanggal 11 Nopember 2018 sampai dengan 10 Desember 2018, dengan harapan pada tanggal 19 Desember 2018 sudah diketahui berapa donatur yang bisa diserahkan dalam acara Dies UGM tahun 2018. Dengan segala persiapan yang ada, aku memang tidak memasang target yang muluk-muluk, meskipun tetap saja target harus “muluk”, karena aku memang butuh target yang menantang agar bisa mengikuti acara dengan baik.

Kuperhitungkan, kalau aku bisa tiap hari berlari 2-3 km, maka dalam sebulan akan tercapat sekitar 100 km, dipotong waktu hujan (Jakarta sering hujan) atau waktu untuk keluarga, maka sekitar 60% dari 100 km akan tercapai, jadi aku perlu memaksimalkan hari tanpa hujan dan hari ketika jauh dari anak istri untuk berlari mengejar target. Dengan demikian target 100 km sebulan kayaknya suatu angka yang menantang.

Agus Dwi Rahardjo penyemangatku

Aku juga mulai mengikuti latihan berlari dengan program 1 menit berlari dan 1 menit berjalan, program ini dilakukan dalam waktu 30 menit, hasilnya akan nampak pada bulan Desember nanti, kalau berhasil ! Menurut program itu, aku akan sanggup berlari 30 menit tanpa henti, tanpa diselingi berjalan lagi, alias 30 menit nonstop berlari, tapi kalau melihat kenyataan realisasi program itu, kayaknya aku belum sanggup mengikutinya.

Program RUN for beasiswa yang kulatih, ternyata hasilnya jauh dari target, ketika 1 menit berlari dan 1 menit berjalan sudah mulus kulakukan, pada jarak 2 km, aku sudah tidak sanggup lari lagi dan sampai 30 menit hanya berjalan saja. Jadi progtram RUN for beasiswa sudah berganti menjadi WALK for beasiswa. Al;amat bisa masuk acara niti laku DIES UGM nih 🙂

Kawankupun (pelari) menyebutku yang suka berjalan kaki dengan sebutan manis JOHNNIE WALKER !

Daftar RUN for Beasiswa