Runner dan Goweser kota

Family time aku menyebutnya, itulah yang kulakukan bersama anak dan istriku di hari libur kemarin. Banyak yang terjadi hari itu dan kuceritakan pada anak-anak yang tidak bisa ikut sepulang dari acara itu, Jogja Color Walk (JCW), SMAN 1 Teladan Jogjakarta. Jalan bersama keluarga memang acara yang paling kuidamkan dan jarang terjadi bisa dikuti lengkap termasuk hari kemarin, hanya anak ragil yang bisa ikut, sementara yang lainnya punya kesibukan yang berbeda.

Begitulah kalau usia sudah mulai bertamban, maka kegiatan anak-anak dan orang tuanya mulai makin berbeda, makin lama makin jauh dan entah kapan bisa berdekatan lagi. Yang jelas acara Jalan Santai kemarin membuat keluargaku menikmati hari liburnya dengan nuansa yang berbeda-beda.

Sejak sebelum subuh, aku sudah mulai keluar dari rumah dengan masih memakai alas kaki “bukan sepatu”, setelah subuh, baru aku mulai memakai sepatu sampai siang mengikuti acara Jogja Color Walk (JCW), mulai dari Wirobrajan sampai Alun-alun Utara Kota Jogjakarta. Rute yang resminya hanya sekitar 5K dan hanya berjalan, kunikmati menjadi 12K lebih, karena aku memulainya sejak sebelum subuh dengan keliling kampung dulu, sekalian melihat persiapan panitia JCW 🙂 Yang penting jalan bersama keluarga, bagaimanapun acaranya 🙂

Persiapan Start JCW

Lokasi start memang sudah disiapkan panitia sejak malam sebelumnya, jadi sudah rapi ketika hari pelaksanaan JCW. Hanya sesaat sebelum acara dimulai sempat turun hujan sebentar dan peserta sudah berlarian mencari tempat berteduh. Untungnya hujan hanya sekejab datang dan acara segera bisa dimulai. Semprotan debu beraneka warna akan mewarnai sepanjang rute JCW dan aku bersama anak istri sudah merencanakan untuk tidak terkena semprotan itu. Setiap bertemu dengan lokasi semprotan warna, kita selalu mencari jalan berkelit dan sukses sampai lokasi finish. Memang sebelum mengambil medali finisher, kita sekeluarga mengambil bubuk warna dan diusapakan ke kaos kita, rasanya tidak afdol kalau ikut JCW dan kaosnya tetap bersih tanpa serbuk warna warni.

Aksi JCW selfi bareng

Niat kita memang hanya foto dalam kegiatan JCW bukan untuk menjadi finisher atau apalagi menjadi juara kegiatan (memangnya ada juaranya?:-), jadi sepanjang jalan hanya mencari moment dan lokasi yang kita lakukan. Yang penting heppi ! Tagar #Janganlupabahagia menjadi ruh kami dalam kegiatan JCW 2018 ini ! :-p)

finisher JCW dari Cungkuk

Aku dan anakku lebih tertarik untuk mengikuti acara Volcano Run tahun depan di Kaliurang, sejenis Jogja Heritage Walk bedanya hanya walk diganti RUN, lokasinya hampir berdekatan, semuanya di seputaran Merapi. Acara Volcano Run masih tahun depan, tapi melihat kemampuan lariku masih “pemula banget”, kayaknya aku harus banyak berlatih untuk bisa mengikuti acara dengan baik, meskipun aku belum pernah mengincar medali finisher, tapi kalau bisa finish dengan baik tentu akan kulakukan. Semangat lari/jalan ini memang menjadi virus sejak aku ikut kegiatan KLUB “Lari untuk beasiswa”

Jogja International Heritage Walk

Saat tak ada hujan pagi ini, aku kembali berlatih lari dan hasilnya masih tetap 5K dengan banyak berjalan dibanding larinya, hanya nama aplikasinya “LARI” tapi larinya sedikit dan berjalannya yang banyak. Memang kalau dirasakan, minimal kurasakan, yang paling nikmat itu memang bukan lari tapi jalan bersama keluarga. Nikmatnya itu tidak terkirakan, saat peristiwa jalan sudah berlalu, tetap kenangan peristiwa jalan masih terus bersliweran di kepalaku. Indahnya kebersamaan dalam keluarga memang jadi tema utama dalam usiaku yang makin lanjut dan meskipun masih banyak teman dengan usia yang sama atau lebih tua, tapi bagiku semangat hidup harus terus dipertahankan. Salam semangat PAGI ! 🙂

pasutri dari Cungkuk