Mayday

brow ceria

Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day. Hari buruh ini adalah sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh. Bagiku hari buruh adalah hari ketemu kawan-kawan untuk merayakan hari olah raga ringan, misalnya bersepeda, berenang atau lari. Kita semua bukan atlit dan bukan mencari prestasi atlit, jadi biasanya kegiatan olah raga kita lebih banyak bernilai FUN dari pada nilai yang lainnya.

Jadilah hari itu, kita berkumpul bersama-sama di warung pojok menanti teman-teman berkumpul lanjut menuju suatu tempat yang lebih banyak komunitasnya untuk bergowes ria. Tujuannya juga bukan untuk gowes dengan kecepatan tinggi, cukup gowes “selow” dengan kecepatan rerata sekitar 15 K/jam. Sempat kaget juga ketika RC berkata bahwa kita akan berada pada kecepatan rerata 20 K/jam, tapi ternyata kecepatan real di lapangan tetap sekitar 15 K/jam.

Gowes mayday

Gowes mayday

Kondisi lalin Jakarta yang ramai, tidak bisa membuat kita bisa mencapai kecepatan sesuai yang kita inginkan, apalagi ini acara komunitas amatir saja, tidak memakai jasa pengamanan yang “full” layaknya event Jakarta International City Touring yang penuh pengawalan di setiap persimpangan jalan. Ini hanya perjalanan menuju BonBin Ragunan untuk foto-foto dan kembali lagi ke markas untuk sarapan pagi plus menikmati suguhan musik dan ilmu kesehatan di markas.

Acara gowes pagi ini ditutup dengan acara mampir ke warung kuliner “pecel pincuk” Kalibata, seolah masih belum puas dengan suguhan di acara gowes, kitapun larut dalam nikmatnya bercengkerama di warung “pecel pincuk”. menurut teman-teman,”tidak ada pecel pincuk yang enak atau enak banget, yang ada hanya warung pecel yang murah dan murah banget !”.

Pecel pincuk Kalibata

Pecel pincuk Kalibata

Siangnya kegiatan di hari “mayday” ini masih dipuaskan lagi dengan olah raga renang di komplek olah raga terdekat kita, Halim Persada. Lokasi kolam renang yang dekat dan dengan kedalaman yang cukup dangkal plus air bersih dan pengunjung yang terbatas, membuat kita menikmati suasana dengan gaya renang kita yang asal berendam saja. Bukan prestasi yang dikejar, tapi keceriaan hati saat olah raga yang dikejar.

renang di komplek Halim Persada

renang di komplek Halim Persada

Olah raga renang bagiku memang cukup 30 menit kujalani, cukup untuk membuat basah badan dan merasakan otot kita menjadi terasa lebih relaks. Seperti biasa setelah renang dan juga setelah olah raga apa saja, selalu ditutup dengan kuliner yang terdekat. Kitapun memilih teh panas plus gula dan tahu panas, semuanya serba panas dan terasa nikmat di lidah. Jadi ingat memori ketika kanak-kanak dahulu, sehabis renang makan ketela rebus rasanya seperti makan kue terenak sedunia.

Jalanan pulang yang macet membuat kita sepakat untuk jalan kaki saja menuju rumah dan jadilah kita melakukan tiga olah raga pada hari ini, bersepeda, berenag dan berkari. Meskipun jarak berenag maupun berlari cukup dekat, tapi rupanya terasa juga di kaki ini ketika sedang berlari. Keringat yang tadinya sudah dilap bersih, muncul kembali, demikian juga nafas kembali memburu.

brow ceria

brow ceria

Hari ini memang penuh keceriaan, sama seperti hari olah raga yang lain. Setiap ada olah raga pasti ada acara kuliner dan setiap ada acara kuliner, pasti akan membuat hari yang sudah indah menjadi lebih indah. Sungguh hari yang indah untuk berolah raga.. Mayday tahun 2019, kita nikmati dengan olah raga sambil berdoa, semoa hari indah ini membuat peran kaum buruh makin diperhitungjan sebagai aset bangsa yang perlu bersinergi dengan kaum yang lain.

Aamiin YRA.

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.