Runner dan Goweser kota

Dalam bulan puasa, sering kita dengar istilah ngabuburit, ngabubuRIDE, ngabubuRUN dan istilah yang senada, tapi baru pertama kali aku dengar istilah RamadhanRUN beberapa minggu yang lalu. Dasarnya aku memang kuper dan katrok, akupun kepo dengan istilah itu dan menelusurinya dalam berbagai kesempatan. Ternyata memang aku katrok dan kuper, sehingga ketika aku makin dalam menelusuri istilah itu, aku makin sadar bahwa sudah banyak orang lebih tahu dari aku.

Lewat akun Endomendo akupun langsung daftar di kegiatan RamadhanRUN yang diadakan oleh alumni UGM, kami menyebutnya KLUB (Kagama Lari Untuk Berbagi), eh … ternyata di Endomondo ini, aku malah jadi pendaftar pertama dari komunitas KLUB. Mumpung senggang akupun ikut lari (baca #mlaku) untuk kegiatan komunitas RamadhanRUN, selain itu akupun ikut kegiatan lari virtual yang baru menjamur belakangan ini.

RamadhanRUN

Ada dua event lari virtual yang kuikuti untuk tahun ini, tahun depan kalau masih ada akupun ingin ikut lagi. Ini agak berlawanan dengan mereka yang sudah kenyang ikut lari virtual, mereka malah sudah bosan lari virtual dan sudah menemukan kesenangan baru ketika berpindah ke lari tidak virtual, dimana semua bisa ketemu untuk sekedar ngobrol dan kuliner bersama.

RamadhanRUN 2019

Aku memang merasakan hal yang sama ketika selesai ikut acara lari yang tidak virtual, misalnya setelah ikut Jogja Marathon dan ketemu beberapa teman komunitas KLUB. Jadilah acara kemudian pindah ke kedai teh (plus beberapa kuliner unggulan). Acara ngobrolnya memang membahas peristiwa yang ada selama kita mengikuti acara lari, tapi di sela-sela pembicaraan muncul juga pembicaraan tentang tempat yang disenangi (hobi), kegiatan saat ini dan bermacam-macam topik yang kadang masih sekitar olah raga lari, tapi kadang melompat ke hal-hal lain diluar kegiatan olah raga.

Sempat juga membahas topik film yang lagi laris (end game) dan mungkin saat ini kalau ada obrolan film lagi sudah membahas Keanu Revees (John Wick) yang menampilkan dua pesilat dari Indonesia tanpa casting, yang di lokasi syuting dihormati bak bintang besar, itu semua kerena profesionalisme para “crew”.  Banyak hal bisa diobrolin waktu kita kumpul sehabis event lari, apapun event itu. Apalagi makin ke depan makin banyak event lari yang bertebaran di sosmed “Instagram”.

Kuliner Jogja Marathon

Saatnya aku menata diri, karena ternyata terlalu banyak ikut event lari kadang lupa kalau jadwalnya bertabrakan, baik dengan sesama event lari ataupun dengan event lain yang mendadak muncul. Pendaftaran even lari yang sangat jauh dari acara membuat kita sendiri kupa dengan event yang kita ikuti dan kita kemudian malah ikut acara yang lain pada tanggal yang sama.

gagal ikut Volcano RUN (jadwal bentrok)

Ketika aku daftar lari trail di Jogja (Merapi), ternyata bersamaan dengan acara anakku yang tidak bisa kutolak. Akupun melepaskan hak untuk ikut lari itu (Volcano RUN) dan memberikannya pada teman baruku. Eh ternyata peristiwa ini membuat aku jadi punya kenalan baru dan mendapatkan berkah dari perkenalan itu. Luar biasa memang semua yang terjadi di dunia ini, semua yang terjadi pasti ada sebab akibatnya dan bukan karena kebetuan semata. Aku mendapat pelajaran yang sudah sering kualami, perbuatan kita pasti akan menuai perbuatan lain yang sama dengan perbuatan kita dengan skala lebih besar. Jadi makin rajin belajar lari dan ikut berbagai komunitas lari.

Akupun makin paham dengan hukum sebab akibat, berbuat baiklah selagi bisa, karena pada masanya nanti akan banyak perbuatan yang senada dengan perbuatan kita akan menimpa kita. Kita akan memanen hasil perbuatan yang lama kita perbuat, kalau kita rajin berbuat baik, semoga panen perbuatan baik yang kita terima. Yang sederhana saja, misalknya hidup sehat dengan berolah raga yang rutin, tidak bisa sehat dengan olah raga asal-asalan saja.