Semangat olga

Tanggal 7 April aku ikut acara Kartini RUN dan itu adalah akhir dari pencapaian harian selalu lebih dari 10 ribu langkah. Semangat olga (olah raga) yang membuncah membuat aku melupakan kondisi kaki yang sedang bermasalah ketika jatuh sebelum nonton Toy Story di Disney land. Tanggal 8 April aku tidak lagi leluasa menggunakan kaki untuk berjalan apalagi berlari, aku terdiam dan “sesal kemudian” tidak ada lagi gunanya.
Aku kembali ke awal dan mulai berjalan lagi untuk berolah raga, syukurlah untuk olah raga sepeda dan renang aku tidak menghalami kendala, tetap bisa dilakukan. Jadilah aku hanya fokus pada penyembuhan kaki saja, sehingga banyak dokter yang kuajak berdiskusi tentag kakiku yang tidak lagi leluasa untuk berolah raga. Semangat olga tetap menyala meskipun sudah tidak bisa lari seperti dahulu.
Ketika aku sanggup lari tanpa berhenti 5k, aku merasakan syukur yang tak terkira, aku sendiri merasa heran dengan kemampuanku yang sanggup berlari tanpa henti, meski cuma 5K. Hari-hari selanjutnya aku makin bergairah untuk menambah jarak tempuh maupun pace lari, dari yang tadinya 10-12 sudah mulai menginjak ke kepala 7, sampai akhirnya sekarang harus menerima lagi pace 13 ke atas.
Dalam kondisi kaki tidak prima, aku memang tepa nekad ikut beberapa acara lari, tentu saja dengan hasil yang tidak seperti yang kuingnkan. Semangat olga tetap menjadi pendorongku agar hidup ini bisa jadi lebih sehat atau minimal tetap sehat setiap hari sampai kapankpun. Meninggalnya teman-teman seumuran adikku, membuat aku makin semangat berolah raga (apa saja), apalagi kalau melihat yang jauh lebuh tua dari aku masih terlihat bugar dan tetap aktif berkreasi dengan kemampuan masing-masing.
Minggu depan akan ada acara gowes 150K dengan memakai sepeda lipat (seli), tentu jadi ingat memori tahun lalu saat komunitas WSKT melahap semua rute dengan ceria, meski ada yang finish sampai maghrib. Tahun ini kembali kita akan melahap rute baru yang mirip tahun lalu. Gowes 3 (tiga) digit sudah lama tidak kujalani, tentu akan membuat tantangan tersendiri untuk mencapainya.
Pengalaman tahun-tahun lalu sudah berbicara, bahwa kita akan kuat melahap rute yang ada, tapi kalau tanpa latihan tentu akan lain rasanya. Badan pasti jadi pegal-pegal setelahnya, maklum dipaksa untuk gowes jarak jauh tanpa latihan. Komunitaskupun menyadari hal itu dan kemarin kita habiskan hari dengan gowes. Yang bikin runyam ketika mampir ke warung kopi, ternyata godaan untuk kuliner (ngopi) lebih besar dari hasrat untuk latihan bersepeda jauh. Jadilah hari itu lebih banyak berfoto ria.
Sebenarnya acara berfoto ria sudah dimulai bergitu kita sampai di Semanggi yang “mistis” dan sepi. Berbagai gaya sudah dipergakan dan bermacam-macam camera (HP) sudah bertugas dengan baik, tapi tetap saja masih terasa kurang dan masih sibuk mencari obyek yang baru.
Ketika mampir ke “luwih coffe”, ternyata pemiliknya orang sekampung sehingga makin lama ngobrolnya dan kitapun merasakan bahwa acara sepedaan ini sudah berganti acara kuliner. Dimulai dari soto Pak Min dan diakhiri dengan warung kopi milenial.
Jadi ingat teman-teman sepeda touring yang gemar minum kopi plus gorengan ketika bersepeda. Begitu juga dengan teman-teman ahli hisap yang terus “mengebul” dalam berolah raga. Semangat olga sebenarnya terkotori dengan hobi teman-teman yang ahli hisab, tapi kemudian terpikir juga, kalau ahli hisap tapi nggak suka olah raga, tentunya akan makin parah akibatnya.
J150K kami datang minggu depan !
Bersepeda seli dengan rute sepanjang kota Jogja sejauh 150K memang selalu indah dikenang, apalagi kalau diliput NET TV 🙂 .
Ping-balik: Saatnya berlari | Runner dan Goweser Jogja
Ping-balik: Saatnya bugar bahagia | Walker dan Goweser Jogja
wah pak, olah raga bagus, tapi tidak harus memaksakan kondisi. Semangat terus pak eko. Berolahraga untuk kesehatan. Terima kasih juga referensi tempat kopinya. kapan kapan bisa mampir di kopi luwih..
SukaDisukai oleh 1 orang
Makasih komentarnya mas Ciput 🙂
Semangat itu bagus, tapi kalau terlalu semangat memang jadi kurang bagus ya mas …..
Yang sedang-sedang saja kayaknya yang baiknya ……..
Salam sehat mas Ciput
SukaSuka