Perjalanan HM

HM Cawang

Hari bersejarah itu akhirnya datang juga, bagiku memang bersejarah sedang bagi teman lain mungkin sama sekali tidak bersejarah, allias biasa-biasa saja. Maklum mereka sudah sering mendapatkan FM (Full Marathon) ataupun HM (Half Marathon), sehingga ketika aku mendapat HM, mereka tidak terpengaruh sedikitpun, sedangkan bagi aku, perjalanan HM ini adalah sesuatu yang sangat menakjubakan. Dari tahun lalu, aku hanya bisa berjalan untuk mengikuti kegiatan KLUB (Kagama Lari Untuk Berbagi) mendharmabaktikan minat mereka berlari untuk membantu adik-adik mahasiswa memperoleh beasiswa belajar mereka di perguruan tinggi.

Tahun lalu, aku sama sekali tidak tahu teori berlari, bahkan sampai saat ini aku belum banyak memahanmi istilah-istilah dalam olah raga lari, sehingga kadang terhenyak ketika aku asal mengikuti kegiatan RUN, tanpa tahu apa yang akan terjadi di event lari tersebut. Yang palijng dekat adalah event Agustus 2019 dengan embel-embel VERTICAL RUN, aku hanya asal dafar dan asal bayar saja, tanpa tahu apa yang harus dipersiapkan untuk ikut VERTICAL RUN.

Begitu juga dengan event RUN dengan obstacle, aku sudah menduga pasti ada yang berbeda di event ini dan akhirnya terjawab sudah apa perbedaannya dibanding event ROAD Runner biasa. Akan ada obstacle dalam event itu dan aku beruntung belum mendaftar, karena aku yakin bahwa aku pasti akan tidak bisa menikmatinya, berbeda ketika aku daftar Trail RUN yang baru saja dilaksanakan. Kegiatan Trail RUN (Sleman Temple RUN) ini kuikuti tanpa sengaja, karena KLUB akan mengadakan International Trail RUN, maka semua anggota KLUB wajib ikut, akibatnya aku juga ikut dalam event ini.

KLUB (Kagama Lari Untuk Berbagi)

KLUB (Kagama Lari Untuk Berbagi)

Medan STR sangat menggiurkan, mengingatkan masa remajaku ketika masih senang naik gunung atau kegiatan outdoor yang lainnya, menyatu dengan alam dan blusukan “jajah deso milang kori”, naik turun bukit berbatu, baik terjal maupun landai. Tidak banyak acara larinya dan hanya acara bersenang-senang saja, full bercanda dengan alam pedesaan yang sangat kuakrabi saat aku remaja dulu. Langsung jatuh cinta dengan model Trail RUN, sehingga ketika KLUB akan mengadakan International Trail RUN , aku langsung upload di Youtube publikkasi untuk UGM International Trail RUN (UITR).

Aku langsung pindah rute ketika tahu nikmatnya Trail RUN, yang tadinya aku ikut 7K langsung kuganti menjadi ikut 14K, tidak adanya adegan lari dan lamanya COT (cut off time) untuk Trail RUN membuatku mantap untuk menambah jarak Trail RUN. Ternyata pengalaman mengikuti STR (Sleman Temple RUN) membuatku makin bersemangat berolah raga dan beberapa hari lalu muncul pemberitahuan di Endomondo, bahwa aku sudah berhak memperoleh predikat sebagai pelari HM (Half Marathon), sementara temanku menjulukiku sebagai pelari HM alias pelari tapi Hanya Mlaku 🙂

Tidak sia-sia aku belajar berlari selama ini, meski lebih banyak berjalan dan sesekali lari 🙂

HM Cawang

HM Cawang

Tanggal 7 April 2019, aku ikut Kartini RUN 10K dan esoknya tanggal 8 April 2019, aku langsung tidak bisa berjalan, apalagi berlari. Sebuah pengalaman berharga kualami waktu itu, karena terlalu memaksakan memperolah 10.000 langkah per hari aku tetap memaksa untuk memecahkan rekor selama beberapa bulan, akibatya justru rekorku terhenti karena badan (kaki) tidak bisa dipaksa tanpa persiapan yang benar.

Bulan Juli ini aku kembali mulai bisa aktif berjalan 10.000 langkah per hari dan tetap kupertahankan tanpa memaksa tubuh untuk ikut kata hatiku, cukup berjalan sejatuhnya kaki saja dan ketika aku berhasil mencapai 21K hanya dengan jalan kaki saja, maka aku benar-benar bersyukur. Mengapa bersyukur ? Karena ternyata setelah mendapat HM (21K), badanku tetap seperti hari-hari biasa, tidak ada yanbg terluka dan tetrap dapat berperilaku seperti biasa saja. Ini pasti karena aku tetap rajin berklari selama bulan puasa (Ramadhan RUN)

Benar kata temanku, aku ini memang spesialis berjalan kemana saja, bukan berlari kencang, yang kukejar bukan speed (pace), tapi lebih ke daya tahan (endurance) berjalan kemana saja dan dengan siapa saja. Perjalanan HM -Hanya Mlaku- ini sudah berhasil menempuh 21K, meski dengan waktu tempuh yag jauh di atas rata-rata, ke depan aku hanya perlu mengatur ritme, sehingga ketika ikut HM (Half Marathon) betulan sudah bisa mengatur pace dengan lebih teratur dan aman.

Alhamdulillah

perjalanan HM

perjalanan HM

11 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.