Runner dan Goweser kota

Bicara mengenai anti plastik, pasti banyak orang yang setuju, tapi kalau sudah bicara cara melaksanakan kegiatan anti plastik, baru akan banyak yang tidak sependapat, bahkan kadang lupa kalau mereka yang berbeda pendapat adalah kelompok yang sama-sama anti plastik. Aku lebih suka menyebutnya “Diet PLASTiK” dibanding penyebutan anti plastik, karena memang pada kehidupan nyata, kita amat susah untuk jauh dari plastik dan akan dengan sangat mudah menggunakan plastik untuk menunjang kegiatan sehari-hari kita.

Acara UGM International Trail RUN di Wanagama Gunung Kidul, 13 Oktober 2019, terselip acara “pungut sampah”, sebuah acara sederhana yang dilakukan di sela-sela lari (tepatnya jalan) dan dilakukan dengan penuh ceria tanpa beban sedikitpun. Tentu ini adalah pendidikan yang sangat berharga bagi generasi penerus kita, mereka melihat para senior yang dalam suasana ceria melakukan kegiatan yang ramah lingkungan, tentu hal ini akan sangat membekas di memori mereka yang lebih muda dari kita.

Perlu juga kita perhatikan botol plastik yang kita pakai sebagai tempat minum, ada identitas di masing-masing botol, dan kita akan lebih baik kalau mengetahuinya, sehingga bisa mengajarkan pada generasi penerus kita. Saat ini generasi milenial dan seterusnya, mungkin sampai generasi Alpha, akan makin kritis terhadap sikap kita menjalani kehidupan ini. Mungkin agak susah menghafal jenis botol plastik, akan tetapi setidaknya kita bisa memilih dan mengingat dua botol yang paling baik dan paling tidak disarankan.

Dari internet akan dengan mudah diketahuiu jenis-jenis botol plastik, sebagai berikut :

1. Kode 1 dengan PET atau PETE (polyethylene terephthalate)
2. Kode 2 dengan HDPE atau PE-HD (high-density polyethylene)
3. Kode 3 dengan PVC atau V (polyvinyl chloride)
4. Kode 4 dengan LDPE atau PE-LD (low-density polyethylene)
5. Kode 5 dengan PP (polypropylene)
6. Kode 6 dengan PS (polystyrene)
7. Kode 7 dengan OTHER atau O

Mereka sudah sadar, bahwa kita termasuk salah satu golongan yahg sudah merampok hak “hijau” yang seharusnyua mereka miliki. Diet PLASTIK sudah makin menuntut kita untuk lebih berhati-hati melakukan sesuatu yang berhubungan dengan polastik.

Siang itu di depanku ada seporsi makanan untuk kusantap, dan aku merasa ada yang menarik dalam porsi makan siang ini. Perpaduan antara bungkus makan siang dan tas plastik yang penuh aneka barang, terpampang di depan mataku. Bungkus porsi makan siang jelas kalau ramah lingkungan dan bungkus aneka barang jelas adalah plastik yang begitu mudah didapat dan begitu mudah (nanti) dibuang.

Sampai saat ini, ternyata aku masih belum bisa move on dari kegiatan UGM International Trail RUN yang sukses dan menuai banyak pujian, terutana kesan terhadap gerakan “LISA”, yang katanya adalah tindakan nyata untuk ramah lingkungan. Gubernur Jawa Tengah antara lain yang membuatnya jadi enak dilakukan. Kebetulan mereka ada di jalur 7k dan aku cuma dengar kabar saja, karena beda rute. Aku tidak bisa menyaksikan secara langsung pelaksanaan ramah lingkungan dengan memungut sampah yang ada di sepanjang rute Trail RUN 7K.

Kelompok KLUB (Kagama Lari Untuk Berbagi) yang mengawal gubernur Jawa Tengah sepanjang rute sudah banyak yang bercerirta, tetapi kalau tidak melihat sendiri tentu kurang afdol rasanya. Dalam waktu dekat akan ada event lari di Semarang, mungkin akan ada kesempatan untuk bergabung dengan beliau untuk ikut merasakan auara ramah lingkungan. Untuk hari ini, kumulai dulu dengan DIET PLASTIK dan masih berjuang untuk anti plastik.

Mari kita bimbing generasi penerus untuk lebih baik dari kita, kita beri contoh perbuatan baik dan hindari contoh perbuatan yang menimbulkan efek psikologis tidak baik bagi generasi penerus.