Runner dan Goweser kota

Apapun olah raganya, harus ada hari jeda untuk mengistirahatkan otot, sehingga latihan olah raganya dapat bermanfaat untuk tubuh dan bukan malah merusak tubuh. Terlalu banyak latihan olah raga tanpa mengenal istirahat akan menyebabkan hal-hal yang justru jauh dari manfaat olah raga, tubuh menjadi kelelahan dan otot menjadi tegang terus sepanjang minggu, akibatnya sudah jelas, tubuh akan mengalami penurunan “kualitasnya”. Untuk itu memang perlu setiap dari kita, apapun olah raganya, mengetahui secara detil kondisi tubuh kita, “kenali kondisi tubuhmu, maka olah raga yang dilakukan, porsi dan jenisnya akan mengikuti kondisi tubuh!”.

Banyak temanku yang kurang mengindahkan  nasehat (klise) ini untuk mengenali kondisi tubuh dan terus berolah raga dengan porsi dan jenis yang membuat kondisi tubuh makin merapuh dan akhirnya beberapa diantaranya “tumbang” di tengah olah raganya. Ironis memang, olah ragawan yang meniggal saat berolah raga, padahal tujuan mereka berolah raga untuk mendapatkan kebugaran, tapi justru hasilnya malah kebalikan dari tujuannya. Bagiku saat olah raga berat jadi beban, maka itulah saatnya jalan kaki sebagai selingan olah raga kita.

BROW WSKT Lapangan Banteng

Olah raga beban, biasanya perlu waktu 48 jam (2 hari) untuk recovery agar otot yang pecah terbentuk kembali menjadi lebih kuat, sementara pada kenyataannya menurut fakta di lapangan untuk olah raga senam, jalan kaki dan semacamnya, tetap aman dilakukan tiap hari. Ada yang mencampurkan teori istirahat dengan melatih beban pada tubuh bagian atas, kemudian besoknya melatih otot tubuh bagian bawah dan baru istirahat sehari (24 jam) dan lanjut lagi ke latihan otot tubuh bagian atas, begitu seterusnya.

Wajah Cerah ceria

Ada yang menganggap untuk olah raga lari perlakuannya sama, tapi berdasar pengalaman pribadiku, ternyata ada beda antara lari marathon dengan lari di bawah 5K. Lari jarak pendek dengan pace “santai” bukan pace “gundala” (lari kencang), tidak berakibat otot jadi tegang pada keesokan harinya, tapi begitu mulai lari lebih dari 5K dan dengan pace “Gundala”, baru terasa pada keesokan harinya semua otot yang dipakai berlari menjadi tegang, apalagi kalau pas hari “race” mengalami kram, maka ada kemungkinan akan mengalami kekakuan otot ketika dipakai berlari untuk keesokan harinya.

Olah raga yang baik biasanya memenuhi pola hidup sehat, cukup 3-4x seminggu dengan waktu olah raga sekitar 30 menit setiap olah raga, sehingga seusai olah raga masih bisa bergurau, bercanda ria dengan keluarga dengan kondisi tubuh yang bugar dan tidak kelelahan serta kurang bergairah. Olah raga memang tujuannya agar sehat dan badan jadi bugar, sehingga bisa dinikmati manfaatnya. Marilah kita hidup sehat dengan berolah raga yang benar-benar cocok dengan konidisi tubuh kita.

Jogja International Heritage Walk

Minggu-minggu di akhir tahun 2019 ini, saat event olah raga bertebaran diberbagai kota, maka bijaklah dalam memilih event yang diikuti, usahakan dipilih yang paling mudah dilakukan, paling dekat dan paling aman diikuti. Aku pribadi, hanya mengikuti event yang ada di Jogja atau Jakarta saja, untuk kota lain, aku sedikit membatasi kepesertaan, disamping perlu biaya yang lebih banyak, juga perlu waktu yang lebih panjang.

Untuk event bersepeda (gowes) maupun event lari, aku lebih memilih yang jarak pendek, keuntungan dari jarak pendek adalah bisa cepet pulang dan bertemu keluarga, juga waktu start tidak harus “mruput” pagi-pagi dari rumah atau harus sewa hotel yang dekat acara, cukup di waktu normal dan selesai dengan tetap bugar plus senyum di bibir. Masa-masa olah raga sampai menginap di beberapa kota sudah bukan masanya lagi bagiku, sementara memang bagi beberapa kawanku masih tetap menarik dan menantang. Kenali kondisi tubuhmu dan pilih olah raga yang sesuai, maka olah raga menjadi pola hidup sehat yang sangat menarik.

Aksi JCW senyum selfi bareng

Yang terakhir jangan lupa bahagia !