Runner dan Goweser kota

Setelah tahun lalu DNS, akhirnya tahun ini sukses ikut VOLCANO RUN 2020 (VR 2020), sangat berkesan karena full mlaku (FM) sepanjang rute, malah pas nanjak selalu mlayu (halah:-) Dengan ditemani pelari overweight yang tetap lincah sepaniang rute, aku akhirnya dapat finish dengan sukses dan dengan ribuan kenangan indah menyertai, selama acara, sebelum acara bahkan sesudah acara, semua full memori indah.

Sempat terkejut ketika tahu bahwa air di mushola tidak lancar (baca MATI), tetapi akhirnya masalah dapat solusi dan terus lancar sampai menjelang tidur. Aku memang sengaja cari tempat nginap yang paling dekat dengan lokasi START, sehingga punya harapan dapat mengatur acara persiapan (pemanasan) sebelum lari dengan lebih leluasa, Omah Petroek, akhirnya kupilih berdasar rekomendasi dari teman pelari KLUB (Kagama Lari Untuk Berbagi), lokasinya dekat start dan tempatnya adem serta terlihat tenteram.

Kayaknya akan kupakai lagi untuk base camp VOLCANO RUN 2021 (tahun depan), artinya acara VR 2020 memang menarik dan layak diulang untuk menikmati sensasinya lagi. Kalau tahun lalu tidak ikut VOLCANO RUN, tahun ini benar-benar terpuaskan dengan acaranya, kuputuskan acara ini layak jadi agenda tahunan, apalagi bersama teman-teman KLUB yang selalu “ambyar” sepanjang yang kutahu.

Aku sengaja mengambil rute 5K, rute terpendek dalam acara trail RUN VR 2020, pengalaman mengikuti beberapa event WALK/RUN di Jogja (IJHW, STR maupun UGM ITR) telah memberiku pelajaran menarik, sehingga sampai pada suatu kesimpulan (subyejktif) untuk memilih rute terpendek. Antara lain inilah kesimpulanku :

1. Rute walk/RUN terpendek (saat ini) adalah favorit komunitasku, sehingga selalu penuh canda dan ceria di sepanjang rute.
2. Dengan latihan yang lebih jauh dari race yang diambil, membuat seusai race masih bisa haha-hihi dan badan masih terasa bugar, wajah tidak pucat pasi kelelahan dan bisa lanjut “ngambyar” bersama komunitas.
3. Bisa memulai race lebih siang dan selesai lebih cepat, hemat tenaga dan siap untuk lanjut pesta kuliner dalam kondisi badan yang optimal.

Teman lain tentu punya alasan sendiri dalam memilih rute, bagi pelati hore sepertiku ini, yang terpenting adalah poto banyak dan makan optimal, sebagai oengganti energi yang hilang selama berlari (baca MLAKU). Dalam acara VOLCANO RUN 2020 ini aku dapat kesempatan untuk satu frame dengan pelari idolaku, mbak Atika, sungguh suatu kejadian yang tidak terduga, meskipun kami sudah sering bersama dalam beberapa event, tapi sangat jarang foto dalam satu frame berdua saja.

Tentu tidak lupa foto dengan ibu negara juga kusempatkan, karena jarang-jarang bisa berfoto berdua dengan ibu negara dalam event komunitas KLUB, biasanya sering ikut dalam komunitas sepeda WSKT/BROW, tapi untuk komunitas lari, amat sangat jarang. Hari ini adalah hari kebersamaan kita untuk mengikuti acara VOLCANO RUN 2020 dan berlanjut dengan acara arisan Teknik Sipil lintas angkatan.

Pelajaran minggu ini adalah “mencoba berdamai dengan situasi dan kondisi yang maunya kesana kemari, menjadi satu arah saja”, berat tapi kalau dilalui dengan ikhlas ternyata berakhir dengan baik pada akhirnya, seperti beratnya menjalani HM-ku. Acara nonton film bersamna keluarga, makan bersama keluarga, hadir di resepsi pernikahan, berduaan di lokasi wisata, makan berduaan bersama ibu negara, olah raga ditemani ibu negara, kumpul-kumpul bersama komunitas lintas generasi, semua dalam kurun waktu yang berdekatan dan lokasi yang “ngalor ngidul”, telah kulalui dengan penuh warna.

Aku hanya bisa mengucap syukur alhamdulillah, atas semua yang telah terjadi, semua adalah nikmat dari Tuhanku, Allah yang Maha Besar. Semoga tahun depan dapat ikut lagi dalam acara VOLCANO RUN 2021. Insya Allah, ibu negara mulai mau lagi untuk BELAJAR LARI, aamiin YRA.