Tunda mudik

Tiap hari hanya di rumah membuat banyak hal bisa dilakukan, paling ekstrem yang dilakukan oleh seorang “istri” goweser, dia mulai dengan buka usaha dari rumah. Awalnya dari jualan perhiasan kecil, cincin, kalung, gelang, kemudian mulai meningkat ke TV LCD 32″, kemudian lemari es satu pintu dan lanjut pada sepeda. Mulanya hanya satu sepeda, kemudian dua sepeda, namun ketika menginjak sepeda ketiga mulai ada penolakan dari suaminya, karena sepeda yang ketiga hanya dihargai dibawah lima jutaan, padahal upgrade sepedanya sampai puluhan juta ๐ Tentu ini bukan akibat aksi tunda mudik, tapi akibat tidak ada kejujuran dalam membeli sepeda ketika berkata nilai yang telah dibelanjakan.
Cerita ini hanya cerita guyon dari komunitas Goweser, entah kalau di komunitas para pelari, atau olah ragawan yang lain dalam membeli peralatan olah raganya. Tentu saja ini hanya cerita daripada “suntuk” duduk berdiam diri di rumah menanti perginya CORONA. DKI sudah menetapkan untuk PSBB (Pembatasan Sosial Beskala Besar)ย mulai tanggal 10 April 2020 kemarin dan sebagian masyarakat mulai mematuhinya, meski ada juga yang belum mematuhi dengan alasan “belum tahu”, alasan klasik yang kudengar di TV.
Hari ini aku juga mau rapid test agar jelas bagaimana kondisiku sekarang, sehingga apa yang harus kulakukan menajdi jelas. Apapuin hasilnya harus kuterima dengan rasa syukur, karena itulah kondisi terbaik bagiku. Bekerja di dunia konstruksi memang harus siap untuk segala sikon di sekeliling kita dan tetap tersenyum menghadapinya, sama dengan Tung Desem yang tetap tersenyum di RS ketika sudah positif terkena Covid-19.
Ada beberapa orang yang kukenal terindikasi covid-19, meski belum positif, tetap harus diwaspadai dan tetap jadi teman yang kita kasihi, karena mereka bukan penyakitnya, tapi korban dari penyakitnya. Kebetulan orang yang kukenal itu tidak bertemu langsung denganku, sehingga kemungkinan aku terkena juga masih kecil, tapi hari ini harus kubuktikan bagaimna diriku sebenarnya dengan melakukan test.
Setelah usai test aku harus menunggu lagi hasil test selama beberapa hari, dari pantauan peduli lindungi di android, status lokasiku memang dalam kondisi zona merah, jadi aku harus hati-hati untuk merawat diri dan lingkunganku, jangan sampai saling menularkan, karena seperti kita tahu bahaya pandemi corona adalah sifatnya yang sangat mudah menular. Semoga Tuhan melindung kita, tetap berjuang untuk pembuatan 100 washtafel di pasar tradisional Jogja.
Mari kita tunda mudik dahulu untuk tahun ini, siap untuk kondisi terburuk yang bisa dihadapi, lebaran di Jakarta ! Suatu hal yang jadi kemungkinan terbesar terjadi, tapi yang tidak diharapkan oleh banyak orang. Semoga saja awal puasa sudah bisa tartwikh di masjid lagi. Selalu optimis bahwa rakyat Indonesia bisa bersatu melawan corona.
Jangan lupa unduh aplikasi Peduli Lindungi di Android maupun di iOS, mari kita sama-sama jaga Indonesia terhadap Corona.
Ping-balik: Hikmah Covid-19 | Runner dan Goweser Jogja
Sepeda goweser kan ga murah pak. Klo pas mau beli jujur sama istri kadang dimarahi hehehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Dilema ya mas Ciput ๐
Lebih baik jujur sajalah, kalau nggak boleh beli ya ganti yang lebih disetujui ๐
Salam sehat mas Ciput !
SukaSuka