Sobat Ambyar

Indonesia pernah mengalami hari patah hati nasional ketika mbak Raisa menikah dan tanggal 5 Mei 2020 ini sobat ambyar yang harus menerimanya dengan rasa seambyar ambyarnya. Konotasi ambyar yang sering dianggap kurang bagus oleh beberapa ahli bahasa atau ahlinya ahli, tetap tidak mengurangi sobat ambyar untuk tetap setia dengan predikatnya. Kata ambyar itu mungkin mirip dengan kata “jancuk” yang bisa diucapkan dengan enteng dan diterima dengan senyum atau bisa juga diterima dengan tidak tersenyum karena kata “jancuk” diucapkan dengan nada berbeda.
Tanggal 05052020 menjadi simbol ambyarnya sobat ambyar, hampir sebagian besar grup WA menjadikan topik meninggalnya Godfather of Broken heart sebaghai topik utananya, trending twit tidak diragukan lagi, pasti langsung menduduki urutan teratas. Lagu mas Didi Kempot (DK) diputar sepanjang malam di berbagai TV swasta, mereka bergonta ganti channel mencari yag paling mengena di hati mereka, padahal sudah dimaklumi bahwa semua lagu DK enak didengar dan diresapi kaum ambyar, meskipiun sebagian dari mereka bukan pengguna bahasa JAWA sehari-hari.
Riwayat hidup tentang DK juga bersliweran di media masa, lengkap dengan berbagai “hoax”-nya, masyarakat ambyar menjadi “kepo” semua, sampai-sampai ada yang perlu memberikan pernytaan agar masalah riwayat hidup DK tidak usah lagi dimunculkan, cukup berita di media TV saja yang kita pakai sebagai sumber yang paling mudah dipahami, apalagi masing-masing reporter TV sudah langsung ke lokasi rumah DK.
Temanku yang sobat ambyar “minded” juga sudah mengirim karangan bunga buat mas DK, karena memang DK telah banyak menginspirasi mereka untuk menghadapi hidup ini dengan gaya DK, tetap bersemangat walupun selalu dalam suasana “melow”. Temanku yang lain bilang begini,”lagunya sedih tapi tetap bisa dipakai goyang, jadi ya begitulah mas yang penting ada CENDOL DAWET”
Sobat ambyar komunitas Gowes juga tidak jauh beda dengan komunitas lainnya, semuanya larut dalam aroma ambyar, remuk redam dengan tersenyum, istilahnya kalau sedang bersepeda di tanjakan “tanjakan syahdu”, biar nafas sudah ambyar tetep tersenyum mendorong sepeda sampai puncak tanjakan. Syair puitispun mengatasnamakan lagu-lagu DK membanjiri WA grup, kreatif dan bikin “melow”