Anti HOAX

Tahun lalu aku ikut berpartisipasi dalam acara Bromtoners anti HOAX yang diadakan oleh majalah TEMPO, acara yang dahulu terasa membumi itu didahului dengan hujan sepanjang rute yang justru makin mempererat rasa persaudaraan kita, apalagi dalam acara itu banyak kutemui pesepeda yang belum pernah kutemui dan baru berkenalan pada hari itu juga. “Bagikan jalan dan bukan bagikan hoax!”, kira-kira begitulah yang kita suarakan bersama. Tahun ini sepeda brompton sudah jarang kita jumpai lagi, mungkin efek dari beberapa hoax yang muncul dengan ditemukannya sepeda brompton dalam kasus ilegal import.
Lepas dari masalah (hoax) kasus brompton, aku sendiri lebih senang memakai sepeda ijo (green bike) yang kuanggap lebih sesuai dengan gaya hidupku yang lebih ramah lingkungan, apalagi di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Jakarta. Fokus kita saat ini adalah pada masalah kesehatan, pola hidup sehat, baik pola makannya maupun pola olah raganya. Kita tidak lagi bicara kuliner yang enak dan mahal, tapi lebih pada kuliner yang sehat dan “hemat”, kita tidak lagi bicara olah raga yang paling menantang prestasi, tapi lebih pada olah raga yang menambah imun tubuh.
Olah ragaku lebih fokus pada olah raga aerobik, bukan jenis anaerobik, lebih fokus pada endurance daripada kecepatan/kekuatan, cukup asal sudah memakan waktu sekitar setengah jam dan dengan tingkat olah raga ringan sampai sedang, dengan zona denyut jantung (heart rate) tidak sampai menyentuh zona 4 dan 5, cukup hanya zona di bawah itu, orang Jawa bilang #sakmadyo.
Saat ini Indonesia berjuang keras melawan covid19, dengan berbagai caranya, antara lain dengan lebih mengenalkan aplikasi oline untuk menjawab kebutuhan masyrakat tentang kesehatan melalui halodoc atau aplikasi apapun yang dipercaya oleh pemerintah (departemen kesehatan RI). Dengan demikian masyatakat lebih kenal covid19 dari situs yang terpercaya dan bukan dari media online yang kadang malah berisi berita HOAX seputar covid19. Begitu merasa terpapar covid19, segera cari lokasi rumah sakit rujukan terdekat dan memastikan kondisi kita secara akurat dan bisa dipercaya. Begitu yang kudengar tiap sore hari dari berita TV, apapun nedia TV yang kita lihat.
Akupun makin sering memberi informasi anti HOAX pada lingkunganku agar didapat berita yang tersaring dan dapat dipakai sebagai rujukan bila mendapat suatu berita atau menanggapi berita yang mencurigakan. Jangan sampai kita jadi bagian yang membesarkan berita palsu, tapi kita menjadi bagian solusi penyelesai masalah, apabila kita tidak bisa menjadi bagian penyelesai masalah, minimal kita tidak menyebarkan berita palsu, kita adalah bagian tim anti HOAX. Kita adalah bagian dari masyarakat indonesia untuk bahu mebahu melawan covid19.
Baru saja sama-sama kita peringati hari kebangkitan nasional, itulah salah satu momentum untuk lebih bersatu, lebih mengedepankan kesamaan dari pada perbedaan, saatnya kita mencari persamaan di antara kita dan lebih mempererat silaturahmi kita, perbanyak SINERGI dan kikis perbedaan di antara kita.
Beberapa kali kita dengar keluhan para tenaga medis dalam menghadapi masa pandemi ini, betapa “nelangsa” hati kita melihat perjuangan mereka di garda terdepan dan di sisi lain melihat masih juga banyak masyarakat yang bandel dengan aturan PSBB dari pemerintah, masih banyak kita jumpai manusia-manusia arogan yang malah menantang covid19, karena merasa yang harus ditakuti itu bukan covid19 tapi tuhan mereka.
Sungguh logika yang terasa masuk akal tapi sangat dangkal dasar pemikirannya, kita tetap taat pada Allah swt, tapi bila suatu saat kita berhadapan dengan Harimau atau hewan buas lainnya, tentu tidak keliru kalau kita juga lari tunggang langgang ketakutan. Bukan kita ingkar pada kebesaran Allah swt, tapi kita percaya bahwa hewan buas itu sangat mungkin akan mengejar kita kalau mereka lapar, tanpa peduli pada tuhan mereka.
Pelajaran yang kudapat hari ini setelah melihat situasi di sekitarku, antara lain adalah :
- Belajar untuk lebih mempercayai media main stream yang lebih terpercaya
- Belajar membaca sumber berita yang anti HOAX
- Lebih peduli pada sudut pandang kesehatan dibanding sudut pandang non kesehatan (lebih suka mencari rumah sakit terdekat dari pada rumah yang lainnya)
- Lebih semangat menyiapkan diri untuk menyambut NEXT normal (Indonesia)
Yuk tetap semangat bersahabat dengan aura covid19, tetap bersepeda dan bekegiatan lainnya sesuai protokol covid19 yang berlaku dan mengutamakan kesehatan dibanding yang lainnya. Meski covid19 hanya virus biasa, tapi penularannya sangat luar biasa dan bila sampai terjadi lonjakan pasien, maka rumah sakit kita (mungkin) akan kewalahan menampungnya.