Jogja istimewa

Gowes 2020

Akhirnya disepakati bahwa kita harus menunda acara berlibur ke Malang, daerah yang sebenarnya sudah beberapa kali kita datangi tetapi tetap lekat di hati. Memori bioskop kelud yang legendaris masih terasa sampai kini dan pasir berbisik Bromo masih terus berbisik di memoriku. Ternyata tiket refund tidak kembali dalam ujud uang tapi voucher, artinya bisa dipakai ke Malang lagi atau beralih ke Jogja istimewa, yang juga langganan pulang kampungku. Video-video tentang kota jogja istimewa bermunculan baik di instagram (IG), maupun youtube, semuanya membuat memori tersegarkan kembali.

Terbiasa hari Jumat kembali ke Jogja istimewa dan Senin subuh menuju ke Jakarta lagi, membuatku jadi makin kangen pada Jogja istimewa, entah berapa bulan ritual mingguan itu sudah kutinggalkan. Kepatuhanku pada anjuran ulama dan umara, telah membuatku terasing dengan kota Jogja dan hanya diam di rumah, selalu jaga jarak aman dan rajin cuci tangan.

gowes-samara

gowes-samara

Mingu lalu aku kembali mengeluarkan sepeda ijoku dan mulai menyusuri aspal Jakarta, dunia serasa makin hidup lagi ketika pedal ini mulai kupancal. Dengan mengajak teman-tenan, tidak sampai lima orang, kita bersama-sama menempuh rute favorit jaman dahulu, Cawang ke Kotu (kota tua). Meskipun prakteknya Kotu masih tertutup untuk umum, nuansa kotu masih tetap terasa bagi kita. Suasana malah terasa makin nyaman, rapi dan bersih disana-sini, tidak salah kalau kotu tetap akan jadi salah satu primadona untuk wisata sepeda murah dan di dalam kota.

gowes sembunyi sembunyi

gowes sembunyi sembunyi

Teman-temanku yang di Jogja istimewa juga punya acara yang mirip, tapi sangat jauh bedanya, yang membuat berbeda memang soal lingkungan sepedaan, di Jogja penuh dengan aroma kesehatan yang segar di pegunungan, sedang di Jakarta kita sambil menikmati polusi yang tetap ada, meskipun jauh berkurang dibanding sebelum pandemi. Teman gowesku yang lain, mencari rute yang bernuansa sama dengan Jogja istimewa, mereka mengarahkan sepedanya ke arah KM Nol Sentul. Cukup dengan pamjang rute sekitar 10-12 K, sudah membuat nafas “krenggosan”, belum lagi kalau ditambah 40K, digowes dari Jakarta menuju Sentul.

Gowes ceria dalam hujan

Gowes ceria dalam hujan

Informasi dari teman-teman Jogja gowes, banyak pesepeda baru di Jogja dan mereka memenuhi KM Nol Jogja, serasa mereka kembali ke jaman sebelum ada pandemi, berkerumun dan bersenda gurau di depan Monumen Jogja kembali. Sungguh indahnya Jogja, bila benar-benar sudah dijauhkan dari covid19, tapi kalau suasana ceria itu karena mereka belum sadar akan betapa cepatnya dan mudahnya virius covid19 menyebar, maka itu akan jadi lonjakan baru di kasus virus covid19. Tiba-tiba aku jadi ingat fenomena UFO di Jogja yang jadi menarik karena terjadinya di Jogja istimewa, dulu kita memang mudah terpengaruh oleh hal-hal yang mistis, entah apakah covid19 uni dianggap tidak mistis, meski sangat mudah menyebarkan diri.

Inilah masa kita mengikuti anjuran pemerintah untuk kenormalan baru dengan protokol kesehatan melawan covid19, bermasker, rajin cuci tangan, jaga jarak aman dan selalu waspada dengan ancaman covid19. Tidak mudah menerima hoax dan menyebarkan hoax, selalu berprasangka baik, menyebarkan energi positip, maka kenormalan baru akan jadi kenikmatan baru bagi kita semua.

Memang ada sebagian orang yang mengatakan, bahwa kenormalan baru ini sebenarnya adalah kenormalan yang seharusnya kita nikmati kalau kita semua rajin mengikuti apa yang tertera dalam kitab suci masing-masing. Semua ibadah dunia yang kita lakukan, pasti akan sesuai dengan kitab suci yang kita miliki, Semua ajaran dalam kenormalan baru sudah lama ada dan diajarkan para guru kita, hanya jaman dahulku tidak banhyak orang yang mematuhinya, sekarang harus dipatuhi karena akibatnya sangat jelas.

Volcano Cawang

Volcano Cawang

Berolah raga dalam masa pandemi ini memang makin asyik dan makin membuat kita terlena, tentu bagi yang merasa sebaliknya adalah mereka yang kebetulan mempunyai keterbatasan pribadi. Bagi yang dapat menyiasati keterbatasan yang ada, misal dengan memilih lokasi olah raga yang sepi, memilih olah raga yang tidak perlu banyak orang berkumpul dan lain lain, maka pandemi ini jadi penghibur bagi kita. Menjadi saat yang paling tepat untuk menata diri agar menjadi orang yang lebih baik, lebih sabar, lebih paham akan tujuan hidup dan menjadi insan yang terlahir kembali dengan nuansa kenormalan baru,

Gowes 2020

Gowes 2020 (sebelum pandemi)

Yang jelas Jogja istimewa tetap selalu istimewa di dadaku,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.