Kangen

klub tebet

Sejak pandemi covid19 sampai hari ini praktis aku tidak mudik ke Jogja dan tetap ikut arahan gubernur Jakarta untuk tetap #dirujmahsaja #tundamudik dan akibatnya sudah jelas, ada KANGEN yang tidak terbantahkan, terutama kangen ISTRI, itu memang sudah jadi satu konsekuensi seorang yang lama tidak ketemu keluarga. Akhirnya akupun terpikir untuk mencari segala alternatif untuk menghilangkan rasa KANGEN ini dan semua alternatifpun dibedah hampir tiap hari.

Yang pertama kali kulakukan memang adalah menurunkan beberapa target harianku, baik di aplikasi maupun dalam hal-hal lain yang rutin kulakukan setiap hari, bahwa ternyata aku malah menjadi lebih produktif baru kusadari setelah beberapa minggu kemudian. Ternyata jauh dari hingar bingar kehidupan, dari anak istri dan tetap tinggal di rumah membuatku makin leluasa mengatur waktu dalam keseharian, kebetulan jenis kerjaku ternasuk yang diistimewakan untuk tetap berjalan, baik secara offline (WFO/work form office) maupun online (WFH/work from home).

jakarta easy RUN

Beberapa minggu lalu, aku baru kepikiran untuk tidak hanya olah raga lari saja, aku perlu olah raga lain untuk mendukung agar kangen ini tidak makin membuncah. Apalagi tadi pagi aku berolah raga lari dengan beberapa temanku dan membahas perjalanan mudik (pulang kampung) yang asyik dari teman-temanku. Mereka kebanyakan mencari jalan/jalur alternatif untuk mudik/pulang kampung, berbagai bentuk surat ijin yang diperlukan dicari bagaimana cara mendapatkan dengan cara yang termudah dan termurah.

bicycle day

Rapid test maupun PCR test mereka cari yang paling mudah dilakukan kemudian diperhitungkan dengan waktu mereka di jalan maupun di kampung, semua dicari yang paling cocok dengan sikon masing-masing. Dari sekian pengalaman itu, akhirnya kutemukan satu pengalaman seseorang yang mirip dengan ku yang selama ini tidak juga beranjak dari Jakarta menuju kota kelahiranku. Dia terlihat tetap santuy dengan dirinya sendirian di Jakarta dan keluarganya di kampung halaman, tanpa merinci apa sebab dia masih santuy di Jakarta, aku menangkap suatu keceriaan dalam cara dia bercerita.

sepeda safety

Tidak ada galau atau sendu di wajah maupun senyumnya, tetap aura ceria yang terpancar dari dirinya, akupun hanyut dalam ceritanya dan terbukti bahwa aku sudah bisa merasakan kangen dalam hatiku sebenarnya sudah ada obatnya. Ada “istri” simpanan di Jakarta yang membuatku tetap tenang meski jauh dari keluargaku, aku bisa sedikit lupa pada istri pertamaku dan mulai asyik dengan “istri” simpananku di Jakarta. Pikirankupun menduga-nduga,”jangan-jangan dia sudah membaca buku tentang pikiran tubuh dan jiwa”

Alhamdulillah, memang selalu ada berkah dibalik terjadinya “musibah” pandemi ini, tinggal kita pandai-pandai saja mencarinya. Hidup jadi lebih indah dan lebih terasa ketika kangen itu sudah tertuntaskan, meskipun sedikit demi sedikit saja, karena bagaimanapun tetap istri pertama yang paling dikangeni, bukan istri simpanan yang hanya kangen ketika jauh dari istri pertama, ya namanya juga istri cadangan 🙂

Kebetulan aku mendapat kiriman dari grup WA tentang apa yang terjadi kalau selama 1 jam kita bertemu dan menaiki sepeda (baca istri cadangan), itulah manafaat sejam bersepeda menurut iklan SHE&Q BADAK LNG.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.