Runner dan Goweser kota

Sudah lama di TDA, sejak jaman TDA Bekasi sampai akhirnya blog usahaku di Mie Sehati tutup, ternyata pertemanan di TDA berlanjut sampai ke masa-masa teman-teman TDA juga mulai aktif olah raga lari. Rasanya berbeda ikut olah raga di TDA dengan olah raga di komunitasku (KLUB), meskipun pada dasarnya semua komunitas olah raga itu sama, penuh senda gurau dan penuh keakraban dalam segala kondisi. Paling akhir aku kembali terpukau ketika menerima hadiah kegiatan olah raga lari dari Komunitas TDA Runner, wow sekali rasanya deh.

Salah satu guru lariku ternyata juga suka bersepeda, jadi kumanfaatkan pertemanan ini dengan mengajaknya bersepeda gembira ke kampus UI Depok yang teduh dan bikin kangen. UI Depok memang pernah jadi memori buatku, saat itu aku ikut HM UI, nginap di salah satu hotel di Depok dan sepatuku ketinggalan di mobil yang parkir di (Cawang) jakarta. Jadinya malam-alam aku harus keluar hanya untuk membeli sepatu baru, terpaksa tidak ikut aturan dan memakai sepatu baru untuk race yang dilaksanakan besok paginya. Alhamdulillah, acara HM UI dapat kulalui dengan sempurna, ketemu banyak teman dan diakhiri dengan kuliner yang merakyat plus sisa hasil patungan bisa kita donasikan untuk kegiatan amal yang lain sesuai dengan nama komunitas kita KLUB (Kagama Lari Untuk Berbagi).

Semangat berbagi dalam TDA juga membuatku nyaman berada dalam komunitas TDA Runner, meskipun aku hanya sebagai penggembira saja, maklum kemampuanku sangat jauh dengan para petinggi di komunitas lari (apapun). Spesialisasiku di #HM (hanya mlaku) sangat berbeda dengan spirit para anggota komunitas yang rata-rata punya pace sekitar 7 dan beberapa sudah terbiasa dengan pace 5, aku sendiri sudah terbiasa dengan pace 10-13.

Jadi surpise karena suatu sore teman kantorku memberi sebuah paket dan ketika kubuka ternyata berisi rangkaian barang sebagai hadiahku ikut dalam TDA Biz 90K. Wow nanget deh rasanya !

Ada dua kategori yang kuikuti waktu itu, lingkup larinya sebenarnya hanya 90K saja dan diberi waktu 14 hari untuk mengikutinya, tapi seperti biasa kalau TDA mengadakan acara selalu hebohnya dulu yang terdengar, sehingga yang terbiasa dengan aura TDA pasti bisa merasakan suasana yang membikin imun kita bertambah menghadapi covid19 ini. Yang pertama mendapat hadiah adalah mereka yang lebih cepat mencapai 90K dan kategori kedua adalah mereka yang mencapai jarak terjauh selama 14 hari semenjak dimulai.

Aku mendapat dua nomor untuk lomba ini, yang pertama sebagai juara ke tiga yang paling cepat mencapai 90K dan yang terjauh jaraknya selama 14 hari, jadi aku masih menunggu satu hadiah lagi untuk kategori yang ke dua. Kegembiraan kemenangan ini memang karena pelari yang kelas panutan tidak ikut berpartisipasi, jadi aku ikut salut dengan para panutan yang lebih memilih supaya yang masih pemula bisa juara dulu. Patut dicontoh dan membuat kita yang pemula bisa merasakan aura dapat hadiah lari.

Sebenarnya dari awal aku sudah ingin mendaftar untuk dua jersey finisher TDA Runner 90 K, ketika ternyata aku jadi juara dan dibuka undangan untuk mereka yang ingin memesan jersey yang sama, akupun langsung mendaftar dan akhirnya aku dapat dua jersey finisher 90K, satu bisa kupakai di Jogja dan satunya bisa dipakai di Jakarta. Sama seperti sepedaku, cukup satu saja, satu dipakai di Jogja dan satu dipakai di Jakarta 🙂

Komunitas TDA Runner terkenal dengan aura Islami, cocok dengan pola hidup sehat nabi besar Muhammad SAW, bangun sebelium subuh dan gemar jalan kaki (lari), cocok juga dengan pola hidup sehatku yang mengutamakan konsistensi dalam berolah raga dan tetap rajin memberi makan rohaniku.

Selalu bangun sebelum subuh, tidak makan secara berlebihan, selalu menjaga kebersihan, tidak pernah marah, tidak pernah memiliki rasa iri dengki, gemar berjaan kaki, selalu berpikiran positif dan optimis, yang terakhir mudah memaafkan, sungguh panutan yang bisa jadi panutan sepanjang masa.

Bismillah semoga bisa menjadi TDA Runner dan anggota KLUB yang baik, bermanfaat bagi sesama dan sehat selalu (jasmani dan rokhani)