Hujan

Kalimat #hujanituapa sering jadi guyonan bagi teman pelari maupun Goweser di kelompok olah ragawan amatir di lingkungan sekitarku. Meski terkesan guyon, tapi untuk sebagian orang membuat tetap bersemangat dalam berolah raga, boleh dikata ucapan (hashtag) itu merupakan penggalan kalimat yang menimbulkan energi positif bagi lingkungan di sekitarnya.
Bagi pra Ojeker payung, suasana hujan tentu membawa suasana hati yang riang dan penuh semangat, hujan ibarat lonceng rezeki yang berbunyi nyaring, itu artinya saat menyiapkan “payung” untuk perangkat kerja harus dimulai. Mereka tidak pernah risau dengan badan sendiri yang basah kuyup kehujanan, mereka tidak terbayang akan terganggu kesehatannya ketika hujan datang, yang mereka bayangkan hanya rejeki yang akan segera hadir di kantong mereka, lain tidak.
Sama dengan teman kita yang bertempat tinggal di gunung Kidul (GK) Yogyakarta, tanah yang biasanya kering kerontang berubah menjadi basah dan mulai menghijau kembali. Kolam yang kering di musim kemarau kembali berair lagi dan proses menuju dunia yang lebih hijaupun kembali berulang.

Bulan Januari dan Pebruari adalah bulan sibuk bagi panitia peduli banjir, biasanya akan banyak terjadi bencana akibat hujan yang terlalu banyak dan sampah yang tidak tersalurkan dengan baik plus drainase yang belum siap menghadapi luapan air hujan yang ingin segera sampai di lokasi yang dituju.

Ada berkah dari hujan dan ada bencana dari hujan, semuanya menjadi dinamika di dunia ini, tidak harus diratapi dan tetap harus disyukuri, seperti para olahragawan yang tetap maju ke depan dengan penuh semangat. Memang ada yang malas keluar rumah begitu hujan gerimis mulai turun, tapi banyak yang tetap bersepeda meski hujan gerimis menjadi makin lebat, masih banyak juga yang tetap berlari dalam balutan hujan yang terus tercurah deras.

Hujan itu apa memang pertanyaan retorik, nggak perlu dijawab kalaupun harus dijawab cukup dijawab dengan senyuman saja. Ada yang tetap tersenyum puas meski mereka mengakhiri olah raganya dengan badan basah kuyup, ada sesuatu yang didapat bersamaan dengan datangnya badan yang basah kuyup. Berpikir positip akan membuat energi positip muncul dan imunitas akan meningkat, kesehatan akan terjaga dan kehidupan di masa pandemi tidak hanya berita suram saja, tapi ada cahaya yang patut kita syukuri.

Hujan pasti kenal reda dan cuacapun akan kembali cerah, saat berlari atau Gowes dengan cuaca cerah akan kembali kita nikmati, kita hanya perlu mengisi waktu menunggu cuaca cerah dengan kegiatan yang bermanfaat.

Mari kita lawan covid 19 dengan saling bergotong royong, saling membagikan energi positif dan mengurangi konsumsi berita negatif, menjauhi hal-hal yang masih belum jelas, apalagi ikut berbagi hoax. Saatnya kita untuk memberi hujan epos bagi lingkungan kita, tak perlu mengharap apa hasil dari hujan yang kita bagi, cukup kita bersyukur selama masih bisa berbagi, seberaoapun kecil nilainya.