Nikmatnya musibah

bersama kita bisa

Bersyukur ketika mendapat musibah kayaknya belum lazim dilakukan, bahkan di jaman dulu ketika ada seorang ibu yang tetap tenang ketika anaknya dipanggil Tuhan malah dicurigai oleh suaminya. Menikmati musibah dengan bersyukur memang sangat sulit dilakukan, bahkan ketika akhirnya kita tahu bahwa musibah yang kita lalui ternyata berujung nikmat, tetap saja kita belum bisa memberlakukan nikmatnya musibah, tidak lazim rasanya !

Ketika suatu hari aku harus operasi katarak dan ternyata kondisi pasca operasi membuatku tidak bisa lagi melakukan banyak hal, aku ingin menikmati peristiwa ini dengan bersyukur, tapi bersyukur yang bagaimana yang harus kulakukan, rasanya masih belum bisa kulakukan dengan baik. Kadang masih muncul perasaan tidak nyaman ketika setiap hari belum bisa mengguyur air ke kepala, hanya bisa mengelap kepala ini dengan tangan yang dibasahi dan masih belum boleh mengguyur dengan segayung air. Aku belum bisa bersyukur bahwa aku sebenarnya masih punya kepala serta masih punya banyak hal yang harus kusyukuri.

Pertemuan terakhirku dengan dokter minggu lalu, aku mencoba menawar untuk sekedar mengguyur air ke kepalaku dan jawaban dokter sangat tegas,”tidak bisa !”, padahal ada istri yang menemaniku konsultasi ke dokter, akupun harus patuh dan membiarkan kepalaku “gatal-gatal” karena kelamaan tidak diguyur air. Namun aku tetap tidak putus asa untuk mencari siasat agar tetap ikut perintah dokter dan tetap dapat mengguyur kepalaku dan ternyata caranya sangat gampang.

Setelah siang hari aku cukup pergi ke barber shop dan melakukan aktifitas pangkas rambut plus cuci rambut, sehingga aku dapat melaksanakan perintah dokter plus tetap dapat merasakan kesegaran dicuci rambut. Sehabis pangkas rambut, dunia terasa cerah dan penuh ceria, kepalaku terasa ringan dan “enteng”. Akupun bisa merasakan nikmatnya musibah ini dengan ceria dan tidak ada komplain dari keluargaku maupun teman-temanku.

dunia serasa cerah setelah pangkas rambut

Tentu saja aku belum bisa menikmati kebiasanku gowes ke Monas tiap hari Rabu (rutin) dan Jumat (berkah), kenikmatan gowes maupun lari kupendam dulu rapat-rapat. Tidak ada lagi kegiatan olah raga sehabis subuh, hanya saling berucap (emoticon) “selamat pagi!” saja yang kulakukan saat ini (via WA).

Gowes Monas hanya tinggal kenangan saat ini, semoga tidak hanya menjadi kenangan terus, baik pasca operasi maupun poasca pandemi ini. Kerinduan gowes bersama komunitasku dan (apalagi) bersama ibu negara (cungkuk) akan menjadi suatu kenikmatan lain nantinya, menjadi nikmatnya musibah yang berbeda.

Gowes Monas (berduaan)

Acara olah raga lari (mlaku) juga sudah “pause” dulu saat ini, kalaupun aku tetap bergerak, semua dilakukan tanpa aplikasi strava atau aplikasi lainnya, aku hanya bergerak saja tidak berlari (mlaku) dengan aplikasi. Catatan di aplikasi juga jadi bolong banyak, tetapi tetap harus disyukuri.

Komunias KLUB
Komunias KLUB

Saatynya kini berolah raga di rumah, ini mungkin hikmah dari sakitku dan juga hikmah dari pandemi covid19, semua cukup dilakukan #dirumahaja dan tetap mendapat hasil olah raga aerobik maupun anaerobik #dirumahaja. Akupun memanfaatkan olah raga dengan ikut Ring Fit Adventur (RFA) activity, memanfaatkan aplikasi game dari nintendo switch. Ternyata semua yang kuinginkan sudah ada semua di aktifitas RFA, ada puluhan gerakan senam yang dapat dilakukan dalam RFA.

Ring Fit Adventure
Ring Fit Adventure

Nikmati hidup ini apa adanya, ikhtiar dengan segenap kemampuan dan serahkan hasilnya pada Yang Maha Kuasa, semoga semua akan baik akhirnya. Sebaiknya kurangi terlalu banyak berdoa, terlalu banyak memasrahkan semuanya pada Allah swt, tetapi dahului semua dulu dengan usaha dan serahkan hasil akhirnya pada keputusanNYA. Bersama teman kita bisa, bersama Allah SWT kita serahkan hasil akhirnya.

4 komentar

  • Sehat selalu mas SHP, kadang dulu ada yang bilang, orang harus kehilangan baru menyadaari kalau itu berharga. Bagi yang biasa menjalani, bisa keramas 3x sehari mungkin nggak merasakan keistimewaan yang mas SHP rasakan dengan bercukur rambut bisa mendapat kebahagiaan mudah membasahi rambut.

    Salam buat ibu negara juga. Harusnya bapak negara lebih cepat sembuh kalau sudah didampingi dan dijemput ibu negara 😁

    Disukai oleh 1 orang

    • Alhamdulillah mas Vavai 🙂

      Peretama kali masuk Bekasi blog mas Vavai yang kujadikan panutan dan terima kasih juga sudah membantu menulis blog untuk ibu negara maupun di blog pribadiku, memang sekarang semua jadi sarang laba-laba, hanya sanggup menulis di blog ini dan tidak bisa tiap hari (lagi).

      Ibu negara sangat terinspirasi cerita pisang dari mas Vavai, meskipun belum kenal secara tatap muka langsung (padahal ingatku pernah ketemuan dalam acara B ekasi).

      Betul kata mas Vavai, setelah pergi dari Bekasi, baru terasa kehilangan teman blogger Bekasi, dulu bisa tiap minggu kumpul sekarang jadi tidak bisa lagi.

      Terima kasih sudah berkunjung mas ….

      Salam sehat njih ..

      Suka

  • kadang ada perasaan gimana gitu..
    kita udah ihtiar sekuatnya, menjaga diri; eh sakit juga

    giliran orang lain yang santuy dan abai,malah sehat. 😂

    tapi ya kembali lagi sih
    semua terjadi atas ijin Yang Maha Kuasa

    Semoga di balik semua kesulitan, akan ada kemudahan.

    Allah pasti punya rencana….

    sehat-sehat selalu ya oum Eko 🙏

    Disukai oleh 1 orang

    • makasih mas bro 🙂

      ternyata aku ini makin berumur makin bisa merasakan nikmatnya hidup ini, dan makin sadar makin betapa banyaknya kesalahan yang dibuat selama hidup ini

      ada teman yang memberi nasehat untuk mulai lebih melupakan kebaikan yang pernah dibuat dan mulai lebih rajin mengenang kesalahan yang pernah dibuat untuk hidup yang lebih baik, lebih nikmat

      salam sehat mas bro

      Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.