menulis untuk tidak pikun

Sudah lama tidak mendapat penghargaan dalam hal menulis, rasanya senang sekali ketika mengetahui tulisanku tentang sampah mendapat penghargaan oleh panitia “Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021“. Memang bukan penghargaan juara, hanya penghargaan biasa saja, tapi sudah sangat membuatku terhenyak, kaget karena sudah lama tidak menulis ternyata masih ada yang membaca tulisanku dan aku menulis tentang sesuatu yang sangat mengusikku, tentang SAMPAH. Sebenarnya aku menulis untuk tidak pikun saja, jadi tidak peduli apa yang terjadi dengan hasil tulisanku.
Jaman dulu memang menulis bagiku adalah sebuah hobi yang akhirnya mendatangkan seorang pasangan hidup, menurut pengakuan pasangan hidupku, tulisanku membuat dia klepek-klepek bukan prestasiku di bidang lain. Ketika orang lain melihatku karena prestasiku di bidang lain, ternyata tulisanku yang telah membuat istriku bertekuk lutut padaku. Memang sekarang ganti aku yang bertekuk lutut di bawah ketiaknya, apa yang baik bagi istriku akan baik, juga bagiku dan demikian juga, apa yang tidak baik bagi istriku akan tidak baik pula bagiku.

Hukum ini memang bukan hukum (pribadi) yang perlu dicontoh, tapi hanya sebagai pembelajaran bahwa ada hukum seperti ini, tetapi tetap hukum Allah yang paling baik sebagi petunjuk,”yang baik bagiku belum tentu baik menurut rencana Allah dan yang tidak baik bagiku belum tentu tidak baik menurut Allah”. Ikutilah kata hatimu yang paling dalam, dan paling jujur karena ada suara Tuhan dibaliknya.

Waktu aku menulis tentang sampah, aku memang berharap ada penghargaan dari tulisanku, tetapi saat selesai menulis dan membaca kembali apa yang kutulis, aku tersenyum sendiri. Aku terigat kunjunganku pada suatu tempat pengolahan sampah di kotaku dan menerima banyak petunjuk tentang bagaimana mengelola sampah, tapi semua sudah kulupakan rinciannya, hanya kuingat pernah ke tempat itu dan bertenu cewek yang cerdas dan cantik, itu saja ! Yang lain tidak ada yang kuingat lagi, aku tersenyum pada diriku sendiri, betapa gampangnya aku melupakan tempat itu padahal umurku belum tua-tua amat, aku baru lansia muda belum lansia dewasa.
Kata orang salah satu kegiatan untuk menghindari pikun adalah dengan menujlis dan akupun menulis tentang sampah untuk tidak menjadi sampah masyarakat dan tidak menjadi pikun, jadi sebenarnya tujuan utama menulisku adalah untuk tidak cepat-cepat jadi pikun, aku menuis untuk tidak jadi pikun.
Mengisi teka-teki sebenarnya adalah suatu kegiatan juga supaya tidak cepat pikun dan waktu muda aku sudah sering membeli buku yang isinya TTS semua, sekarang ini aku merasa sudah bosan setelah berpuluh-puluh buku TTS berhasil kuisi, sehingga setelah sudah tidak muda lagi, aku jadi tidak tertarik lagi mengisi TTS untuk menjadi tidak pikun, aku lebih memilih menulis untuk tidak pikun.

Cerita tentang seorang lansia yang mencari-cari kacamata padahal sang kacamata sedang dipakai sudah sering kita dengar dan aku pernah mengalaminya sekali, aku langsung teringat pada tingkat kepikunan seseorang yang berjenjang dan mungkin aku sedang mengalami di fase awal. Akupun mencoba mencari kegiatan yang tujuannya menghindari kepikunan, sayangnya justru disaat itulah aku mulai kurang bergairah lagi untuk menulis.

Hari ini aku seperti diingatkan bahwa pikun itu adalah suatu hal yang manusiawi dan mungkin akan kita nikmati jika sudah tiba masanya. Ayuk kita mulai mencari kegiatan menghambat laju pikun kita, aku sudah menentukan langkahku dengan menulis untuk tidak pikun.
