Defender

Komunitas gowesku terbiasa menyebut goweser yang paling belakang dengan sebutan defender, mungkin mengacu pada John Terry dari Chelsea yang teguh mengawal di barisan belakang Chelsea sebagai center defender. Jadi sebutan defender bukan terinspirasi pada mobil seri defender dari Land Rover melainkan dari permainan sepakbola. Di komunitas yang lain, goweser yang paling belakang sering disebut sweeper atau tim penjaring untuk mereka yang tertinggal di rombongan gowes bersama. Pada komunitas sepeda yang umum, biasanya sweeper (atau defender) diserahkan pada goweser yang telah berpengalaman ikut banyak acara gowes dan mempunyai kemampuan di atas rata-rata peserta, sehingga bisa memberi arahan kalau ada yang mempunyai kesulitan mengikuti rute yang telah ditetapkan.
Permasalahan yang sering muncul adalah, jarak yang terlalu jauh antara tim paling depan dan tim yang ketinggalan, sehingga bisa jadi yang tertinggal akan turun semangatnya dan malas untuk mengejar rombongan yang di depannya. Bisa juga karena ada permasalahan di sepedanya sehingga tidak bisa melanjutkan bersepeda lagi atau perlu perawatan khusus agar dapat kembali mengikuti tombongan gowes di depannya.

Minimal seorang sweeper sebaiknya menguasai perbengkelan dasar (basic), atau paling tidak mengetahui sebab-sebab terjadinya onderlil yang rusak dan bagaimana perlakuan yang harus dikerjakan oleh pesepeda terhadap sepedanya. Iitu sebabnya komunitas WSKT sangat nyaman bila yang jadi defender adalah juga merangkap mekanik sepeda dan kita sangat paham kalau mas Rofi adalah mekanik sekaligus defender yang tangguh, saat ini juga mas Rofi menerima permintaan untuk menyewakan sepeda untuk wisata sepeda plus plus. Makin lengkaplah porto folio uintuk defender kita yang murah senyum dan selalu ramah terhadap siapa saja ini (mas Rofi), tak salah lagi kalau ada event sepeda di #jogja dan sekitarnya jasa defender model plus mekanik menjadi laris manis.

Di Jakarta model defender seperti mas Rofi tidak banyak dan harganya relatif mahal, sehingga dalam berbegai event di Jakarta maupun di seluruh pulau Jawa, kita tetap memakai jasa mas Rofi sebagai anggota team defender. Sebenarnya sebagai pelengkap team defender, dikenal juga tim tukang poto dan biasanya diserahkan pada tukang poto amatir saat kita melakukan touring AKAP (lintas kota).

Yang terjadi biasanya adalah salah satu driver kita beri tugas untuk mengawal rombongan sepeda dan dibekali camera untuk memotret pesepeda waktu mereka satu demi satu melewati driver tersebut. Hasilnya tentu tidak bisa dipertanggung jawabkan, minimal berfungsi sebagai pengingat momen bersepeda saja, soal sudut pemgambilan maupuin anglenya, tidak kita harapkan akan bermutu tinggi, kita sudah cukup puas dengan hasil yang didapat dari tukang poto dadakan dan tak berbayar ini.

Ada defender berbayar dan ada defender yang tidak berbayar, aku ternasuk tim pencari defender tak berbayar, kalau nyari team defender berbayar sebaiknya kita kontak EO acara gowes, mereka biasanya sudah punya channel mencari defender yang trampil dan sesuai kebutuhan yang diminta. Aku sendiri pernah menghubungi EO sepeda waktu ikut event bersepeda WSKT di Lombok dan ternyata mereka sangat piawai mencarikan tim marshal termasuk defendernya yang bermutu dan sangat membantu pelaksanaan acara gowes di Lombok. Kekurangannya hanya satu, belum berpikir tentang tukang poto yang mengabadikan acara ini, hanya fokus poada gowes dan video drone saja. Pengalaman memang mengajarkan kita banyak hal, antara lain tukang foto dan mekanik sepeda sebagai tambahan tim defender.
