Mana lebih baik, olah raga jalan kaki atau olah raga lari ? Jawabannya bisa bermacam-macam, tergantung yang ditanya menjawab asal atau berdasar data yang dipunyainya, bahkan bisa jadi yang ditanya malah diam saja, karena merasa aneh dengan jenis pertanyaan seperti itu.
Berjalan atau berlari sama-sama olah raga yang menggunakan kaki dan sama-sama menghasilkan keringat plus dapat meningkatkan Hormon Endorphin, sehingga tidak layak untuk dibandingkan, kalau disamakan juga terlalu banyak persamaan yang ada. Jadi orang lain lebih senang kalau membandingkan olah raga kaki dengan olah raga tangan (misalnya) atau olah raga lainnya selain kaki.
Bisa juga membandingkan dengan olah raga kaki, tapi yang lebih kelihatan bedanya, misalnya bersepeda, berenang, mancing ke tempat yang harus jalan kaki dan sebagainya. Setelah mencari perbandingan yang ada, kemudian pertanyaan selanjutnya adalah mana yang lebih baik ? Bisa juga dilanjut dengan pertanyaan yang lain, misalnya mana yang lebih banyak memakai sumber daya uang atau material.
Akhirnya, kita semua hanya akan berputar-putar dengan sesuatu yang tidak banyak gunanya, justru mungkin bisa menimbulkan perdebatan yang tidak berujung. Penggemar olah raga lari akan menunjukkan banyak bukti tentang manfaat berlari, demikian juga penggemar olah raga bersepeda akan dengan mudah menunjukkan manfaat dari olah raga bersepeda, akhirnya kita mungkin akan kehabisan energi hanya untuk menentukan pilihan olah raga kita.
Kita jadi lupa dengan olah raga itu sendiri, hanya asyik beradu argumen saja, tanpa ada kegiatan olah raga itu sendiri, jadi sebaiknya kita memikirkan apa saja tujuan dari olah raga yang sering kita lakukan dan kapan kita sebaiknya berolah raga, baik sendiri-sendiri atau berkelompok. Olah raga berkelompok akan asyik, karena bisa berbagi cerita, bisa saling memberi dan saling mendapatkan manfaat dari pertemuan yang terjadi.
Namun tidak semua orang suka berolah raga berkelompok, ada juga orang yang gemar menyendiri kalau berolah raga, jauh dari keramaian dunia. Saat jalan atau lari sendirian di tempat yang sunyi, mereka mendapatkan kesenangan yang tidak bisa didapatkan dibanding saat mereka berolah raga berkelompok.
Olah raga bersepeda sendirian di gunung yang sepi, terasa sekali manfaatnya bagi hati yang sedang pingin kesendirian dan tetap mendapatkan kesegaran aroma pegunungan. Hal ini berbanding terbalik dengan orang yang suka olah raga sambil bersosialisasi, mereka akan lebih nyaman ketika berolah raga jalan atau lari bergerombol, sehingga dalam masa pandemi ini akan sulit mencari event yang sesuai dengan keinginan mereka.
Meski begitu, ada juga kelompok yang tetap “ngeyel” untuk mengadakan acara olah raga “off line” dan mengundang banyak orang untuk memeriahkan acaranya, tetapi ada yang kelompok menahan diri untuk mengundur acara olah raganya menunggu acara olah raga “off line” diijinkan oleh yang berwajib. Minggu depan kebetulan ada sebuah acara “off line” yang akan kuikuti, semoga situasi benar-benar aman, prokes dijalankan dengan baik dan membuat mereka yang senang olah raga bergerombol bisa diatur dengan baik dan akhirnya memberikan hasil yang menyenangkan semua pihak.
Ingin jalan atau lari silahkan pilih yang disukai, seperti sering kita dengar cara olah raga tidak begitu penting, yang lebih dipentingkan adakah olah raga dilakukan dengan cara yang benar, jadi bukan jenis olah raganya yang menjadi
pilihan tapi cara berolah raganya yang lebih penting untuk diperhatikan. Usahakan semuja pihak menjauhkan diri dari hal-hal yang malah merusak keindahan berolah raga, lebih mengutamakan keselamatan dari pada kecepatan, kecuali kita adalah atlit yang akan berolah raga memperebutkan piala bagi negara kita, silahkan berjuang sampai sekuat kemampuan yang ada.