Garmin EDGE 830

Setelah Garmin EDGE 1030 rusak akibat jatuh di jakal beberapa minggu lalu dan minggu ini masih perlu asisten pribadi saat gowes DIES UGM 72, aku akhirnya memutuskan untuk mendatangkan adiknya yang lebih kecil tapi ukuran font yang ditampilkan sama saja, itulah Garmin EDGE 830. Inilah garmin seri edge yang paling ringkas, paling kecil dengan font yang paling besar (sebesar font seri EDGE 1030) dan kemampuan batere yang oke untuk jarak di atas GF 100K.
Pengalamanku memakai gadget untuk menemani gowes jarak jauh tanpa ada masalah kehabisan batere memang hanya dengan garmin seri EDGE, untuk kali ini sebenarnya Garmin Fenix seri 6 Solar, sudah sangat memadai untuk teman gowes atau apapun olah raga lainnya, tetapi aku tetap merasa paling nyaman bila berolah raga sepeda adalah dengan ditemani Garmin seri EDGE. Apalagi saat kulihat bracket yang kosong di sepedaku, aku langsung teringat bahwa sebaiknya segera membeli gadget baru agar bracket kosong itu terisi kembali.

Pilihanku gadget seri EDGE untuk pengganti yang masih masuk anggaranku dan kebutuhanku saat ini adalah seri EDGE 830 dan aku tetap memilih yang garansi resmi, meskipiun lebih mahal, tapi lebih tenteram memakainya. Pengalamanku membeli gadget garansi resmi akan menjadi sangat mudah saat mengalami reparasi, apalagi kalau reparasi besar, misalnya harus ganti perangkat dsb, pengalamanku ketika terjadi hal itu langsung diganti perangkat baru tanpa menunjukkan bukti pembelian. Mungkin mereka hanya melihat no seri Garminku dan kalau terbukti no serinya benar-benar terdaftar, langsung tanpa banyak cingcong gadget diganti barang baru.
Cuma karena saat ini kerusakan EDGE 1030 memang karena kesalahanku sendiri (jatuh di jakal saat bersepeda atau kecelakaan tunggal), maka aku memutuskan untuk beli baru saja. Aku beli yang tidak model bundling, jadi hanya gadgetnya saja tanpa chest strap dan piranti pelengkap yang lain, sebenarnya masih terasa kurang murah, tapi itulah yang termurah yang bisa kudapatkan, aku sekedar mengikuti slogan di tas garmin yang baru saja kudapat, NOW > LATER.

Aku langsung seting lagi akunku di Garmin, biasanya dilakukan karena lupa password, setelah semua sudah kuanggap selesai, akupun segera memasangnya untuk dicoba rute gocapan hari Jumat berkah. Kali ini rute kita sudah lebih banyak ke rute dalam kota (saja) dan cari sarapan yang murah meriah, tapi membuat hati gembira dan kantung tidak menjerit. Kalau kemarin kita sudah mulai mencari soto yang paling dekat dengan lokasi start, maka kayaknya memang rute soto ndas pitik ini segera akan menjadi trend kita sampai agak lama, maklum disamping murah juga daging ayamnya sangat menggoyang lidah kita karena sangat empuk dan semua tulang lepas dengan sendirinya.

Rasanya pingin segera gowes Dies 19 Desember 2021 dengan memakai garmin EDGE 830, menempuh jarak 72K (minimal) dan finish di Balairung UGM sebelum jam 12:00. Berangkat dipersilahkan dari manapun, kita akan finish di tempat yang penuh makan siang aneka rupa, semoga semua jenis makanan yang kukusukai ada di event makan siang ini. Kota Jogja selalu penuh dengan cita rasa kuliner yang menggoda dan aku yakin tidak ada kuliner Jogja yang tidak kusukai 🙂

Semoga lancar, sehat dan finish Gowes Dies UGM 72K. Salam dari Surabaya 🙋♂️
SukaDisukai oleh 1 orang
Alahamdulillah mas …..
Semoga acara Gowes #diesUGM72 sehat semua ya mas
Terima kasih doanya dan salam buat teman sahabat di Surabaya
Salam sehat selalu
SukaSuka