Tayangan layar kaca

Ketika berjalan pagi di jalan pangurakan, aku bertemu dengan patung mas Hasmi, pikiranpun kembali melayang ke tahun 2009, saat aku dan mas Hasmi membahas tayangan layar kaca bersama para anggota grup 3T. Sempat nyerempet ke mas Arswendo tentang betapa perlunya dunia layar kaca yang makin hari makin menurun mutunya, tentang apa yang harus dilakukan oleh kalangan sineas #jogja untuk mengambil posisinya. Saat itu belum terbayang adanya sinetron IC (ikatan cinta) yang menyedot perhatian pemirsa Indonesia, juga belum terbersit ada sinetron layangan putus yang begitu mendunia sampai ditonton di 25 negara.

Aku sudah merasakan sendiri riak-riak siaran sinetron TV di rumahku, alhamdulillah sudah makin menurun frekuensinya, seiring dengan makin bervariasinya jam tayang masing-masing tayangan layar kaca unggulkan di masing-masing televisi.
Sempat tergoda untuk membeli kalung IC dan sempat mengikuti sinotron IC beberapa episode, akhirnya aku berhenti mengikuti jam tayang sinetron yang sudah makin diluar jam tidur biologisku. Jam 20:00 sudah kuatur sebagai jam tidurku dan jam 03:00 sudah juga kuatur sebagai jam bangunku, dengan keteraturan jam tidur maupun jam bangun, akan menyebabkan badan lebih nyaman dan tidur lebih nyenyak. Aku juga lebih banyak menyediakan waktu untuk olah raga, dengan maksud yang sama, agar badan lebih dapat menikmati tidur yang nyenyak, sehingga kekurangan jam tidurku akan tertolong dengan jumlah jam tidur nyenyak yang kualami.

Setelah lama kurenungkan, ternyata memang tayangan layar kaca telah banyak menyita waktuku, mulai beberapa bulan yang lalu sudah kucanangkan untuk kebih sedikit bermain sosial media dan lebih sedikit menikamti tayangan layar kaca yang sebenarnya lebih bervariasi isinya tapi menyita banyak waktuku.
Ada yang lebih penting dari tayangan layar kaca, baik itu sinetron maupun berita populer, aku yakin hidup pasti tidak untuk menonton layar kaca, hidup itu utamanya untuk memenuhi tujuan hidup dan tujuan hidup pasti bukan nonton layar kaca ataupun layar mini di ponsel kita alias main sosmed. Sosmed memang penting untuk memberi masukan bagi kita, tapi dengan menyaring sosmed yang mnasuk, maka akan banyak waktu yang digunakan untuk lebih hidup sesuai tujuan hidup.

Hidup itu hanya sekali kok, nggak perlu dibuat sulit, permudah yang sulit dan percepat yang bisa cepat, hidup tidak perlu menghabiskan sumber daya kita, habiskan sesuai kebutuhannya bukan sesuai tuntutan yang belum tentu bisa kita penuhi, hiduplah dengan serius tapi santai, bukan dengan dahi berkerut dan nafas yang memburu mengejar sesuatu yang belum tentu bisa kita kejar.
