Runner dan Goweser kota

Akhirnya sampai juga aku di penghujung Ramadhan, saat semua akan memuncak di tanggal 2 Mei 2022, maka ada perasaan riang gembira atas kemenangan melawan hawa nafsu dan menerima anugerah pahala dari amalan selama beribadah puasa. Bersamaan dengan itu muncul juga rasa galau, akankah bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan, masihkah sisa umuir kita masih mencapai Ramadhan tahun 2023 ?

Tangan kembali mengetik dan rasa galau itu tetap muncul, hanya ucapan taqabbalallahu minaa wa minka yang semoga dapat terucap di hari lebaran nanti dan semoga dikabulkan doa ini oleh Allah swt. Sudahkah kita rajin ibadah di bulan Ramadhan sampai ke minggu terakhir ini ?

Ataukah kita justru masih disibukkan oleh masalah dunia yang tak juga kenal berhenti ?

Tahun demi tahun kurenungkan, pasti terasa ada perubahan kemajuan dalam beribadah di bulan Ramadhan, tapi cuckupkah peningkatan yang kulakukan ? Baru saja aku melihat video seorang anak kecil yang begitu piawai memahami letak beberaoa surat dalam Al Quran, kulihat kemampuannya jauh di atasku waktu aku seumur dia, bahkan mungkin sampai seumur inipun aku masih kalah dibanding anak itu.

Lalu dimanakah kemajuan ibadah yang kurasakan ?

Kok masih kalah dengan seorang anak kecil ya ?

Di penghujung Ramadhan ini, aku mungkin memang harus segera kembali fokus untuk menghidupkan malam-malam dengan mengingat Allah SWT, memujjiNYA, menyerahkan diri padaNYA, dalam ibadah-ibadahku. Melupakan malam dengan menjauhkan soamed yang sudah membiusku dengan segala keindahannya.

Penghujung Ramadhan tinggal beberapa hari lagi dan masih ada sedikit waktu untuk kembali fokus padaNYA. Insya Allah, aamiin ….