Bantuan Hidup Dasar

Teman-temanku lebih kenal dengan pelatihan first aid dibanding dengan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), padahal isi kedua nama pelatihan itu sama persis,”Upaya sistematik yang bertujuan menjaga jalan napas tetap terbuka, memberikan tunjangan pernapasan dan sirkulasi tanpa menggunakan alat bantu“, begitu garis besar isinya. Acara pelatihan itu sendiri telah sukses dilaksanakan oleh tim dokter UGM dik Kopi Rolas dan dihadiri oleh kelompok goweser dari Alumni UGM.

Kagama Rame-rame Mancal PIT (KaRMaPIT) kali ini telah sukses berkerja sama dengan berbagai pihak untuk melaksanakan pelatihan Hidup Dasar dalam suatu tajuk acara “Coaching Clinic”, tanggal 25 September 2022. Berangkat dari tikum di Bunderan UGM, lanjut blusukan lewat jalan-jalan sepi, akhirnya mendarat ke lokasi pelatihan di kopi Rolas, tempat yang lumayan adem dan menyegarkan.

Tanjakan yang biasa dilalui dengan penuh “effort“, kalik ini disamarkan, karena peserta dibawa memasuki jalan-jalan sepi, sehingga tidak terasa jalan sudah menanjak, tahu-tahu peserta sudah sampai di tujuan. Melewati daerah yang penuh udara segar, pohon yang rimbun dan sawah yang hijau, benar-benar membuat suasana gowes jadi penuh canda dan gurauan.
Belum sempat keluar keringat di hidung, peserta sudah harus istirahat di pit stop1, tepatnya di depan masjid Suciati yang fenomenal. Minum sebotol air putih dan makan sedikit buah-buahan, membuat tenaga makin siap untuk nanjak selepas masjid Suciati dan pesertapun mulai mencari jalan blusukan yang teduh dan melupakan bahwa jalan sudah mulai menanjak.
Begitu menyeberangi persimpangan dengan jalan besar, baru mereka sadar bahwa mereka sudah sampai di sekitar km 12-13 dari jogja arah Kaliurang, belum terlalu tinggi memang, tetapi terasa semua telah dilalui dengan jalan datar saja, tidak terasa jalan miring, yang akan terasa kalau melewati jalan Palagan atau Jalan Kaliurang.

Sampai di kopi rolas, tim dokter UGM merasa bahwa peserta pelatihan BHD (Bantuan Hidup Dasar) terlalu cepat sampai, sehingga mendahului jadwal yang telah disepakati. Akhirnya acarapun segera dimulai, kuis jadi awal acara pelatihan, seperti lazimnya acara pelatihan untuk mengukur kemampuan peserta menerima materi dan kemampuan pemateri dalam menyampaikan materinya. Inilah acara pretest sebelum materi pelatihan disampaikan, semua peserta terlihat aktif mengikuti quiz yang dibawakan dengan cara yang membuat semua pesereta terlibat aktif.
Tanya jawab yang berlangsung disela-sela pemberian materi, makin menghidupkan suasana pelatihan, apalagi ditambah dengan peragaan dari tim pelatihan maupun dari sebagian besar peserta. Idealnya semua peserta mengikuti peragaan termasuk melakukan peragaan secara lengkap, hanya waktu saja yang menyebabkan belum semua peseeta bisa melakukan praktek peragaan.

Acara yang paling disukai oleh peserta adalah acara seksi foto, meskipun sudah puluhan foto yang diambil selama bersepeda di sepanjang rute, tetapi tetap saja ada yang curcol untuk selfi atau minta tolong teman untuk mengambil gambarnya ketika sedang asyik mengikuti acara pelatihan BHD.
Sebelum acara ditutup, kembali dilakukan post test sebagai kelengkapan acara pelatihan, alhamdulillah dari 52% pemahaman di saat pre test, akhirnya tercapai sudah 92% peserta yang memahami quizioner (pos test) yang diberikan.

Tidak lupa pula, dalam acara ini sempat dibuat yel-yel yang membuat peserta acara makin bersemangat mengikuti sesi pelatihan.