Jakarta Macet

Aksi JCW senyum selfi bareng

Sudah jamak kalau Jakarta macet, kalau Jakarta sepi, tidak macet, malah suatu anomali atau terjadi suatu peristiwa khusus yang membuat jakarta menjadi sepi, peristiwa libuir lebaran misalnya. Jakarta banjir juga sudah suatu sunatullah, karena kondisi musim hujan, kondisi pengguna kota jakarta menmjadi terkena akibat ulahnya yang tidak rajin membuat jakarta yang ramah lingkungan.

Seperti juga hari ini yang dimulai dari gerimis waktu sholat subuh ke masjid dan terus gelap suasana di kamarku, maka suasana jalan terlihat lengangg di jakarta dan aku bisa blusukan dengan tenang sampai ke kantorku yang berjarak sekitar 1 (satu) kilometer. Sesampai di kantor, suasana jalan raya yang sepi masih sama dengan suasana kantorku dan aku baru sadar ketika satu demi satu temanku bermuncukan di kantor,

Hampir seragam semuanya mengeluhkan suasana jalan yang macet (banget) di berbagai jalan yang mereka lalui, cerita keluh kesah disampaikan dengan wajah lusuh dan geleng-geleng kepala yang tidak gatal. Rupanya mereka masih jengkel dengan suasana jalan yang baru hari ini mereka lalui, biasanya memang macet, tapi tidak seperti hari ini yang betul-betul macet parah. Aku hanya melempar senyum pada mereka, toh ini memang hari yang harus selalu dihadapi dengan senyum, minimal 20x kita harus tersenyum agar kita selalu berwawasan positip thinking bukan negatif thinking,

Kalau kita diberi sesuatu yang kita inginkan, maka biasanya kita akan merasa senang. Namun tahukah kita, bahwa mereka yang bisa memberi sesuatu pada orang lain akan merasa lebih dari sekedar merasa senang, mereka bisa lebih dari senang, mereka merasa bahagia ketika dapat membuat orang lain senang.

Minggu lalu, aku sempat tersenyum ketika mendengar slogan suatu komunitas yang merasa senang ketika melihat orang lain susah, aku merasa bahwa komunitas itu seperti yang pernah kulihat waktu aku masih SMA, mereka selalu berkata dari kebalikan dari yang ingin dikatakannya. Misalnya ingin maju, maka yang dikatakan lebih enak mundur, jika ingin mengeluh, maka mereka katakan untuk selalu mengeluh dan jangan sampai menyerah untuk mengeluh, sementara yang sebenarnya mereka inginkan adalah tetap sabar dan pantang mengeluh.

volcano RUN 2020 KLUB
volcano RUN 2020 KLUB

saat ikut Volcvano RUN, aku juga ingin mengeluh karena suasana hujan dan jarak yang harus ditempuh cukup jauh, sementara jalan yang ditentukan panitia adalah rute yang naik turun (namanya juga trail RUN), tapi bayangan istri yang menunggu di tempat finish membuatku tetap tegar dan tidak mengeluh, perbanyak tersenyum dan lakukan dengan seikhlas mungkin, semua capek semua yang mengganggu kita akan hilang dengan tarikan bibir kita dan pelemasan wajah kita karena terbaca senyum.

Dengan senyum, semua akan menjadi mudah dan dengan mudah, semua akan menjadi lebih cepat tercapai apa yang kita inginkan. Betapapun sulitnya rintangan di depan kita, akan lebih mudah diselesaikan kalau wajah kita dihiasi senyum dan dengan senyum itu pula orang lain yang melihat kesulitan kita, menjadi ikut tersenyum. Yakinlah senyum adalah suatu kejadian yang akan menular pada lingkungan kita, demikian juga jika kesedihan yang kita sebar ke lingkungan kita, otomatis energi negatif juga akan memancar di lingkungan kita.

Kondisi Jakarta macet akan membuat kita makin sedih ketika kita hadapi dengan tanpa senyum, kita tanpa sadar jadi malas berbuat sesuatu, termasuk membiarkan orang lain membuang sampah dengan sembarangan. Sampah yang menggunung akan makin menggunung ketika tidak dipilah-pilah sejak dari sumbernya, tempat pembuangan sampah hanya menerima lautan tumpahan sampah rumah tangga kita.

tumpahan sampah dari kawan kita

Mulai kita ganti tumpahan sampah dengan tumpahan senyum, makin banyak akan semakin baik, asal tidak sampai keterusan tersenyum ketika tidak ada yang perlu kita beri senyum. Percayalah senyum yang banyak tidak membuat jakarta macet, paling tidak jogja jadi lebih ceria (….. tidak nyambung nih 🙂 )

Aksi JCW senyum selfi bareng
Aksi JCW senyum selfi bareng

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.