NgeBAR TPA Piyungan

Berita tentang aroma TPA Piyungan yang cukup sedap rupanya tidak mengurangi semangat para pemancal PIT Kagama (KaRMaPIT) untuk belajar serba sedikit tentang masalah pengolahan sampah kota Yogyakarta. Berkolabolari dengan fisiPIT UGM, KaRMaPIT membatasi peserta ngepit BARENG (ngeBAR) maksimal 60 orang untuk menelusuri jalan-jalan menuju TPA Piyungan yang terletak di Dusun Ngablak dan Watugender, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, dan biasa disebut TPA Piyungan.
Banyaknya peminat ngeBAR ini membuat relawan harus disiplin untuk menerapkan aturan yang lebih ketat, demi menjaga suasa ngeBAR yang lebih nyaman dinikmati dan tetap mengikuti protokol yang berlaku di lokasi TPA. Perlu diketahui, bahwa saat TPA beroperasi, harus dijaga agar tidak terjadi kemacetan jalan yang akan mengakibatkan tersendatnya truk sampah memasuki lokasi TPA dan demikian juga saat truk akan keluar dari lokasi pembuangan sampah.

Sejak KaRMaPIT aktif berkolaborasi dengan beberapa komunitas kagama, maka inilah saatnya KaRMaPIT berkolaborasi dengan komunitas sepeda yang lain di lingkup dalam kota Yogyakarta. Setelah berkolaborasi dengan unit kagama yang lain, misalnya kagama beksan, kagama (luar kota) Purworejo, maka suasana kali ini terasa sedikit berbeda dibanding suasana kolaborasi dengan kagama yang lain.
Saat pelaksanaan KaRMaPIT Mardika, sempat dijelaskan tentang perlunya kita peduli sampah plastik sekali pakai, maka saat ini kita akan cerita tentang sampah rumah tangga secara langsung di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA).

Seperti biasa acara ngeBAR ini akan dimulai dari Bunderan UGM, menelusuri jalan menuju arah Lempuyangan sampai ke lokasi TPA Piyungan dan biasanya ada di belakang tim penyapu (sweeper) sebuah ambulance dari RS JIH yang selalu setia mengawal di belakang rombongan pemancal PIT.

Setelah acara di TPA selesai, maka acara selanjutnya adalah acara ramah tamah di warung Soto Bathok, selain memang untuk mengisi perut yang sudah mulai memerlukan asupan sebagai pengganti energi yang dikeluarkan selama mancal PIT, juga sekalian untuk memasyarakatkan warung-warung yang ada di sekitar lokasi mancal PIT.
Panitia kali ini juga sekalian persiapan untuk menjadi panitia harlah KaRMaPIT tahun depan, sehingga banyak wajah-wajah baru yang dilibatkan dalam kepanitiaan ngeBAR kali ini. Memang yang disebut baru sebenarnya tidak terlalu tepat, karena terlihat baru di KaRMaPIT, tetapi wajah mereka adalah wajah lama di komunitas yang lain.

Sukses tim ngeBAR TPA Piyungan.
Mantap, aku melu separo sampai kantor TPST Piyungan….
SukaSuka
Salam sehat mas BHS
Kalau dari jarak sudah sampai finish itu mas, cuma kalau dari kelengkapan acara memang betul baru separo.
Belum membahas juga masalah Monumen Antroposen yang merupakan konsep seni kolosal yang bersandar pada kesadaran manusia yang hidup bersama lingkungannya. Hasil dari perenungan nilai kebudayaan lokal yang berpengaruh terhadap keharmonisan antar manusia, alam, dan Ilahi.
Nantri saya tulis lagi mas 🙂
Salam ngeBAR (pit kuning)
SukaSuka