Menciptakan Kegembiraan
Ketika seorang sedang dirundung sedih, maka otomatis posisi tubuhnya akan mengikuti pancaran perasaannya. Dadanya akan mengempis, pandangan matanya menunduk layu.
Demikianpun bila seorang sedang dalam suasana suka ria, maka posisi tubuhnya juga akan mengikuti perasaan hatinya. Dadanya membesar, tatapan matanya hidup dan berbinar-binar.Bagaimana bila kita sedang sedih dan ingin menghilangkan kesedihan?
Ternyata caranya sangat gampang. Kita tidak perlu mengusir kesedihan dari hati kita, karena itu akan sulit sekali. Kita cukup membesarkan dada kita, menarik nafas dalam-dalam, menegakkan dagu kita dan merubah pandangan layu kita dengan pandangan yang penuh sinar.
Cara ini terbukti lebih ampuh dibanding dengan mencoba mengurai kesedihan kita dan mencoba menghilangkannya.
Itu mungkin sebabnya di India kita kenal kelompok orang yang suka tertawa tanpa sebab. Mereka berkumpul di suatu lapangan dan mulai tertawa. Diawali dengan tertawa yang terpaksa, maka lama kelamaan mereka bisa tertawa lepas dan mengjilangkan segala beban yang membebani pundak mereka.
Tertawa seperti penyakit menular. Sekali kita tertawa, maka gelombang tawa ini bila ketemu dengan seseorang yang membuka pikirannya untuk tertawa, maka gelombang ini akan saling memperkuat dan akhirnya tanpa terasa semua orang sudah berada dalam lautan kegembiraan. Tanpa keterpaksaan dan begitu lepas mengalir di seluruh pembuluh darah.
Jadi kegembiraan ternyata bisa dibuat. Tinggal kemauan kita saja yang mau bergembira atau tetap ingin terpuruk dalam kesedihan yang tak kenal henti.
Selamat bergembira, semoga kebahagiaan mengikuti kegembniraan itu. Insya Allah. Amin.


monggo gembira mas Robby
SukaSuka
Saya mau gembira… 🙂
SukaSuka