Kehilangan HaTe


Pagi ini kawanku mendekatiku dan sambil tersenyum dia menyapaku.

“HaTenya sudah pak? Tinggal bapak yang belum mengembalikan”, katanya.

Halah, rupanya dia nagih hate yang dipinjamkan padaku ketika acara family gathering. Perasaan sudah tak kembalikan kok dia belum nerima ya?

Seingatku, tak taruh di mejanya dia, tapi karena dia tidak ada jadi aku titipkan sama mas X. Sayangnya mas “X” ini gak bisa dimintai klarifikasi.

Ya sudah, alamat aku akan kehilangan duit untuk mengganti HaTe itu. Semoga saja mau diganti dengan cara men”cicil”.

Sambil mikir mr X aku mencoba mencari hikmah dari kejadian ini. Apa ya yang bisa kupetik dari kejadian ini?

Malemnya, sampai di rumah, baru ketahuan hikmah dari kejadian ini. Anakku bercerita kalau dia baru saja kehilangan duit yang mustinya buat bayar sekolah. Anakku yang satunya juga lapor kehilangan duit.

Wah, kalau gak ada kejadian kehilangan HaTe, mungkin emosiku sudah meluap. Duit kok dibuang-buang, nyarinya aja susah kok mbuangnya begitu gampang.

Pelajaran hari ini :
1. Jangan mau dipinjemin HaTe lagi. Mbawanya susah ngembalikannya lebih susah lagi.
2. Tahun depan aku berumur 50 tahun, dan harus siap-siap untuk jadi lebih pikun dengan banyak minum obat anti pikun [olah raga teratur dan suka mgisi TTS]
3. Kepercayaan anak untuk bercerita terus terang harus dihargai dan disyukuri [bukan untuk dimarahi]
4. Selalu tersenyum dengan ikhlas menghadapi semua cobaan dari Tuhan.
5. Tuhan tahu pasti apa yang terbaik buat kita.

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya… “(QS 2: 286)

Saat masih memakai HaTe di acara Family Gathering [sok-sokan sich]

2 komentar

Tinggalkan Balasan ke eshape Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.