Kekuatan DOA


Selasa sore ada undangan main FUTSAL. In adalah undangan pertama pasca lebaran, setelah libur FUTSAL selama bulan puasa. Sayangnya sepatuku dipinjamkan istriku dan sekarang sepatu itu ada di Yogya [wah jauh banget ngambilnya]. Ya sudah kita lupakan saja. Kucoba untuk mengikhlaskan kejadian ini.

Pulang kantor, ternyata pikiran masih dibebani dengan masalah sepatu FUTSAL. Ada keinginan untuk beli sepatu baru atau tidak ikut FUTSAL saja [sayang dong], sampai akhirnya aku sampai di rumah dan kulihat ada paket dari Yogya.

“Jangan-jangan ini sepatuku ya? Ah… pasti ini sepatuku”, begitu keyakinanku. Akupun meminta anak-anakku untuk membuka paket itu. Isinya ternyata tas istriku yang ketinggalan di Yogya ketika mudik kemarin, dan …. he..he..he…., benar!. Ada sepasang sepatu FUTSAL[ku] di dalamnya.

Enak banget ya, begitu punya keinginan langsung dikabulkan.

Minggu lalu ketika istriku mau pergi ke Beijing dan meminjam cameraku, aku dengan ikhlas memberikannya, karena memang hanya itu camera kita dan istriku lebih perlu untuk memakainya, meskipun aku juga merasa perlu untuk mengabadikan pesta pernikahan anaknya tante Reni di MEdan.

Ternyata pulang dari Medan aku juga “nemu” camera Canon IXUS 860 IS yang sudah lama kudiam-idamkan. Harganya memang lebih murah dari Nikon yang dipakai istriku dan bodinya juga lebih tebal, tapi bukankah ini suatu kenikmatan yang begitu indah?

Saat ingin punya camera lagi, tahu-tahu camera yang diinginkan sudah ada di tangan. Bukankah itu sama saja dengan terkabulnya sebuah doa yang sudah lama ada dalam alam bawah sadarku. Alhamdulillah.

Benar kata pak ustadz, saat kita mengharapkan terbukanya pintu rejeki kita, maka sebenarnya pintu-pintu rejeki lain telah terbuka lebar. Hanya saja kita sering tidak menyadarinya, dan tetap nunggu di suatu pintu rejeki yang masih tutup dan tidak buka-buka [kadang sambil ngedumel, kok nggak buka-buka sih pintunya….]

Kita lupa bahwa yang baik bagi kita, belum tentu baik [menurut] Allah swt, sedangkan yang buruk bagi kita, bisa jadi baik [menurut] Allah swt. Doa kita tidak dikabulkan bukan karena Allah tidak cinta kita, kadang-kadang karena cinta ALlah, maka doa kita tidak dikabulkanNya.

Allah swt hanya mengabulkan doa yang baik untuk hambaNya yang baik.

Pelajaran hari ini :

  1. Syukuri semua nikmat Allah swt, karena itulah yang terbaik untuk kita.
  2. Kenikmatan adalah cobaan dari Allah dalam bentuk yang lain selain kesengsaraan, dan kalau kita tidak pandai mensyukurinya, maka gagallah kita menghadapi cobaan itu [bisa-bisa muncul ujub kita sebagai orang yang disayang Allah, orang yang selalu dikabulkan doanya, dst…]
  3. Berbaik sangkalah pada Allah swt, semoga persangkaan yang baik itu membuat hidup kita menjadi lebih baik [insya Allah. amin]
  4. Banyak orang sukses ketika dicoba dengan kesengasaraan dan kesulitan, tapi berapa banyak orang yang berhasil melewati ujian yang berujud kenikmatan?. Semoga kita termasuk di dalamnya. Amin.

Salam

2 komentar

  • avatar Eko Sutrisno HP

    alhamdulillah, semoga tidak membuat kita jadi lupa bahwa masih banyak nikmat Tuhan yang belum kita syukuri.

    semoga kita dimasukkan sebagai hambaNya yang pandai bersyukur.
    amin.

    salam kenal kembali
    senang menjadi teman mas Guss

    Suka

  • avatar gussno

    salam kenal… senang nya do’a terkabul nyaris instan.. 🙂 .? semoga berkah selalu Amin…

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.