Sinau Nulis

Presentasi Sinau Nulis sering kumulai dengan membongkar pola pikir para peserta dengan cara menyuruh mereka untuk menulis sebuah kalimat pendek yang isinya inspirasi untuk menulis. Kadang aku meminta mereka menuliskan kalimat seperti di bawah ini dan menutup tulisan mereka itu dengan tanda tangan dan nama lengkap mereka. Ini contoh kalimatnya :
1. Ternyata menulis itu gampang.
2. Menulis ternyata menyenangkan.
3. Semangat menulis agar awet muda.
Bisa juga aku meminta mereka untuk menulis sebuah kalimat buatan mereka sendiri atau atas dasar usulan beberapa orang diantara mereka, semuanya tergantung suasana kelas. Bila kelasnya masih belum cair, maka harus kita cairkan dulu dengan beberapa ice breaking. Makin sedikit waktu yang dipakai untuk ice braking akan makin bagus, yang paling penting adalah suasana suasana sudah cair dan materi akan mudah disampaikan.
Setelah mereka selesai menulis di kertas yang kita sediakan, maka minta mereka untuk memberi komentar terhadap apa yang mereka tulis. Beberapa di antara mereka akan berkata, bahwa di atas kertas pelajaran menulis itu sangat gampang. Mudah diucapkan tapi susah untuk dilaksanakan. Sepulang acara di kelas menulis, mereka akan terbakar semangatnya dan padam lagi setelah mereka sampai di rumah, di tempat kerjanya atau dimana mereka melakukan tugas sehari-hari.
Biarkan mereka berbicara apa saja dan setelah selesai mereka berkomentar, maka kita tunjukkan sebuah permainan yang menunjukkan bahwa menulis itu bisa saja memang tidak mudah.
“Silahkan menulis dengan kalimat yang sama persis lengkap dengan tanda tangan dan nama lengkap. tetapi lakukan dengan tangan sebaliknya. Misal tadi menulis dengan tangan kanan, maka sekarang dipersilahkan menulis dengan tangan kiri. Begitu juga kalau tadi menulis dengan tangan kiri, maka saatnya kita menulis dengan tangan kanan”
Selesai kita memberi perintah itu, kita rekam apa saja yang mereka ucapkan. Pasti ada yang diam saja dan langsung menulis, ada yang tertawa dan diam saja, ada juga yang mengemukakan keluhan dan ogah-ogahan menulis serta berbagai reaksi mereka yang berbeda-beda.
Beri semangat pada mereka agar tetap menulis dengan cara mereka sendiri dan pastikan bahwa tulisan mereka tetap terbaca. Beri pujian pada mereka yang tulisannya terbaca dengan baik dan berikan apresiasi bagi mereka yang kesulitan menulis dengan baik.
“Usahakan tetap bisa dibaca ya !”
Setelah semua selesai menulis, maka kita sampaikan bahwa mengubah kebiasaan itu memang tidak mudah. Ada yang mengubah kebiasaan dengan didahului berbagai macam keluhan, ada juga yang mengubah kebiasaan tanpa banyak bicara. Kita juga bisa membahas berbagai model sikap mereka dalam menghadapi perubahan berdasar rekaman kita saat mereka menerima perintah perubahan.
Hasil sikap mereka terlihat pada hasil tulisan mereka yang berbagai macam bentuknya. Ada yang terbaca dan kadang ada juga yang sama sekali tidak terbaca. Bagi yang mengeluh di awal dan ternyata tulisannya mudah dibaca, maka kita sampaikan bahwa dengan mengeluh saja, kita bisa menulis dengan baik, apalagi kalau perubahan itu didahului dengan senyum dan semangat, pasti hasilnya lebih bagus lagi.
Rangkaian kegiatan ini sebenarnya adalah bentuk lain dari Ice Breaking yang tidak hanya sekedar ice breaking tapi mulai menyentuh materi acara, yaitu Sinau Nulis atau belajar menulis.
Setelah selesai membuka pola pikir menulis mereka, maka kita selanjutnya bisa memakai jurus menulis artikel berdasar teori 5W dan 1 H atau bisa juga berdsasar sebuah topik hangat yang dikembangkan berdasar kaitan topik itu terhadap berbagai masalah hangat di masyarakat umum.
Menulis dengan metode 5W dan 1 H sudah sangat terkenal dan bisa dicari di internet dengan mesin pencari Google, kalau menulis artikel berdasar satu ide yang menyelinap di otak kita juga sebenarnya sudah banyak ditulis di dunia maya. Gampangnya saja begini, misalnya ide kita adalah tentang IKAN, maka segera kita buat tulisan tentang kata IKAN di sebuah kertas kosong.

IKAN dan topik seputar ikan
Setelah ketemu topik IKAN, maka kita mencoba mencari hal-hal lain yang berhubungan dengan ikan, misalnya kita tulis Sungai, Laut, Hidup dan Mati. Waktu kita menulis sungai, maka akan muncul kata lain yang berhubungan dengan ikan dan sungai, misalnya mancing. Begitu juga ketika kata ikan dan sungai muncul, maka bisa jadi muncul kata danau yang berhubungan dengan ikan dan terutama sungai. Begitu kata sungai dan danau muncul, terbersit lagi kata sampan dan akhirnya akan muncul berbagai macam kata yang tadinya berasal dari kata ikan. Semua kata yang muncul itu kita tulis dalam kertas kosong yang tadi hanya berisi kata IKAN.
Semakin banyak kata yang muncul di alam pikiran kita dan kemudian kita tulis akan semakin baik pula kuantitas referensi menulis kita. Pemahaman kita terhadap apa yang kita tulis tersebut akan meningkatkan kualitas referensi kita.
Setelah semua kata selesai kita tulis, maka bahan tulisan kita sudah siap di depan kita. Tinggal gunakan otak kanan untuk menulis dan otak kiri untuk mengoreksi tulisan kita.
Selesai !

Senyum karena senang/bahagia
salam kenal
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam kenal kembali @Dewitya
SukaSuka
Keren pak Eko!
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam pak Dodi
Ilmunya ini kan sebagian dapat dari bapak.
Menjura hormat.
Salam sehati
SukaSuka