Pejuang Subuh


Komunitas ini terjadi secara tidak sengaja saja, dulu setiap habis subuh kita selalu olah raga sekitar 30 menit minimal dan keterusan sampai berjam-jam, setelah jaman covid kegiatan olah raga mulai menurun dan sekarang mulai makin bervariasi olah raganya. Yang dulunya hanya sepedaan saja, sekarang sudah tambah lari dan beberapa kali renang juga.

Saat kegiatan olah raga mulai makin mereda, maka kegiatan olah raga yang masih eksis adalah jalan kaki dan sepedaan saja. Jalan kaki dipilih karena paling praktis dan tidak memerlukan banyak outfit, cukup hanya sepatu saja dan juga tidak perlu jarak yang jauh, paling-paling hanya seputaran komples perumahan.

Komunitas pejuang subuh ini memulai kegiatan pagi ini dengan Shalat Subuh di masjid kompleks dan lanjut berkumpul di Taman Kompleks, saling menunggu untuk mulai berpetualang di pagi yang cerah dan nanti ditutup dengan ramah tanah di warung soto kaki lima terdekat.

Langkah pertama adalah menuju ke kompleks taman terdekat di kompleks tetangga, itulah Taman Simanjuntak, cukup satu putaran saja dan lanjut ke lokasi finis, warung kaki lima terdekat di depan hotel Fiducia. Perjalanan pejuang subuh ini hanya sekitar 4 kilometer saja, tidak sampai 5 km, tapi kalori yang masuk mungkin lebih banyak dibanding kalori yang terbakar. Maklum, soto yang dilahap full oleh kalori kulit ayam.

Olah raga para pejuang subuh memang sangat memanjakan perut, hanya jalan kaki dan tidak sampai berlari kencang, tapi makanan yang masuk melebih kalori yang dibakar dan itu hampir terjadi di banyak komunitas, belum lagi masalah poto yang juga banyak, sama sekali tidak mencerminkan suasana olah raga yang penuh keringat, lebih ke pindah acara makan di tempat yang tidak terlalu dekat sebagai alasan bisa makan banyak.

Mencari suasana lain yang jauh dari suasana serius kantor yang didapat dari olah raga pagi para anggota komunitas pejuang subuh. Daripada mager dan bengong sendiri, lebih baik memang mengobrol tentang hal-hal yang berguna dan tidak tentang hal-hal yang penuh intrik dan gosip.

Jadi ingat syair Tamba Ati (obat hati), salah satunya adalah berteman dengan teman yang satu pemahaman, semoga kita berteman ini untuk kebaikan, bukan untuk ketidak-baikan, insya Allah.

Tombo ati iku limo perkarane
(Obat hati itu ada lima perkara)
Kaping pisan moco Quran lan maknane
(Pertama, mengaji Alquran berikut maknanya)
Kaping pindo sholat wengi lakonono
(Kedua, mendirikan sholat malam)
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
(Ketiga, berkumpul dengan orang sholeh)
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
(Keempat, memperbanyak berpuasa)
Kaping limo zikir wengi lingkang suwe
(Kelima, memperbanyak dzikir malam)

2 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.