Runner dan Goweser kota

Lava Tour Merapi kala Subuh kupilih sebagai salah satu mata acara di hari terakhir rapat kerja di Kaliurang. Ternyata hampir semua peserta yang masih tinggal di Kaliurang dan belum kembali ke Jakarta semuanya mendaftar acara ini. Jadilah ada sekitar 8 9delapan) buah mobil yang mengantar kita menuju Kali Adem Kaliurang.

Sebelum subuh semua peserta dibangunkan oleh petugas hotel dan selepas subuh, semua peserta sudah berkumpul di depan hotel. Sayang penyedia jasa Lava Tour Merapi kala Subuh ini belum siap menyediakan 8 (delapan) buah Jip kuno sebagai kendaraan menuju lokasi.

Mungkin tidak banyak yang tertarik dengan acara ini, karena harus pagi-pagi benar meluncur ke Kali Adem, sementara kebanyakan orang masih lebih suka bergumul dengan selimut di pagi yang dingin ini. Akhirnya diputuskan jip yang sudah siap untuk meluncur duluan. Masih ada satu mobil yang tersisa dan belum sampai ke lokasi pemberangkatan di depan Hotel Puri Indah. Tugas panitia untuk menunggu Jip terakhir dan menyusul rombongan menuju kali Adem.

Lepas Subuh langsung Lava Tour ke Kaliadem

Tour Merapi kali ini memang unik. Jalanan masih sepi ketika kita meluncur ke Kali Adem, tetapi ternyata di lokasi sudah banyak Jip yang mendahului kita. Berarti sebenarnya tidak sedikit yang tertarik dengan mata acara Lava Tour di subuh hari ini.

Tarifnya 300 ribu untuk jip biasa dan 400 ribu untuk Jip long chasis. Tadinya mereka menawarkan untuk harga 350 dan 450 karena paket subuh ini bukan paket regular, tetapi akhirnya harga jatuh pada angka 300 dan 400 ribu. Jip biasa bisa memuiat sampai 5 orang termasuk driver, sedangkan jip long chasis bisa sampai 8 orang.

Sampai lokasi kita sudah menunggu kemunculan sang matahari, tetapi ternyata mendung terus nongkrong di ufuk timur, akhirnya ketika matahari muncul letaknya sudah jauh di atas horizon. Apa boleh buat, itu adalah risiko sebuah keputusan.

Lava Tour Subuh di Kaliadem

Kitapun akhirnya beberapa kali melakukan kegiatan poto memoto berdasar arahan sang driver. Tidak hanya mengarahkan, sang driver juga langsung terlibat sebagai sang fotografer. Jadilah sang driver sebagai sutradara plus cameraman.

Puas berfoto ria, maka kitapun menikmati suasana sarapan pagi di Kaliadem. Ada makanan khas Kaliurang yaitu jadah tempe. Ada juga susu sapi segar yang masih hangat. Jika dicampuir dengan wedang jahe, maka kenikmatan minum di udara sejuk dingin ini menjadi makin sempurna.

Jadah Tempe Merapi

Tidak lupa ada juga pecel Merapi yang pasti murah meriah dan langsung masuk perut tanpa basa basi. Beberapa teman yang merasa kurang kenyang langsung menyedu mie instan yang banyak dijajakan di warung-warung yang ada. Puas makan pagi, maka cindera mata sudah mulai diburu sebagai bukti pernah ke Merapi. Harga kaos rata-rata 45 ribu dengan kualitas wajar, bukan terbaik tetapi tidak jelek-jelek amat. Aku bahkan masih memakainya ketika seusai acara di Merapi aku menghadiri acara kopdar bersama beberapa teman alumni Teknik Sipil UGM. Mas Faishol menyebutnya ATD alias Angkatan Tujuh Delapan.

Truk Ngguling di Lava Tour

Di perjalanan berangkat dan kembali, sempat melewati lokasi yang cukup berbahaya jika dilalui dengan sembrono, terbukti dengan terpelesetnya sebuah truk di pinggir jalan. Bisa jadi karena ngantuk, atau bisa jadi juga karena sopirnya ugal-ugalan. Kadang sang driver sudah hati-hatipun tetap saja dapat terjadi kecelakaan lalu lintas, karena pengguna jalan bukan hanya kita sendiri tapi banyak orang dengan pendidikan yang berbeda dan kemampuan menyetir yang berbeda pula.

Alhamdulillah, sampai selesai acara tidak ada kecelakaan yang menimpa rombonganku. Bagi yang belum pernah mencoba acara Lava Tour Merapi kala Subuh, maka disarankan untuk mencobanya. Ada sesuatu yang bisa didapat dari acara ini. Sesuatu yang hanya bisa dirasakan dalam hati dan susah diceritakan. Silahkan buktikan sendiri saja.

Sapu terbang ala Harry Potter di Lava Tour