Alien from TURO
“Pak hasil fotoku, nanti dimasukin blog ya?”, kata LiLo setelah dia berhasil membuat boneka kertas alien dari planet Turo.
“Terus aku nulis ceritanya gimana donk?”
“Bapak cerita aja begini, tadi pagi beli koran, terus ada gambar alien, terus anakku bilang mau buat boneka kertas itu dengan dibantu oleh kakak-kakaknya”, kata LiLo melanjutkan.
“Terus?”
“Nah, malemnya LiLo mencoba menyelesaikan pekerjaan itu tapi karena ngantuk dia tertidur. Paginya dia melanjutkan pembuatan boneka itu tapi karena gak ada lem yang ekstra lengket, maka nyari lem dulu, terus dalam kondisi berserakan tumpukan bahan pembuat boneka itu ditinggal LiLo dan disapu habis oleh ibunya”
“Hmmm….”
“Nah, malemnya selesailah sudah boneka itu. Nih barangnya pak. Oke kita gantian foto dengan alien ini ya…”, kata LiLo masih tetap dengan semangat 45.
Aku jadi senyum sendiri. Dia lupa, betapa tadi pagi suasana rumahbenar-benar bagai neraka baginya, gara-gara boneka belum jadi dan bahan bonekanya sudah disapu dan dibuang ke tempat sampah.
Tangis LiLo pecah gak tertahankan ketika melihat Bonekanya tidak mungkin selesai dengan normal karena sebagian kaki dan tangan boneka sudah tidak ada lagi.
Akupun akhirnya harus mengajak LiLo untuk cari koran edisi kemarin, untuk mencari sisa kaki dan tangan boneka yang belum selesai dibuat LiLo.
Setelah melihat sulitnya mencari koran edisi kemarin, akhirnya LiLo menyerah dan malah minta komik Donald. Kululuskan permintaannya dan kamipun pulang.
Di depan pagar rumah, aku bicara pelan-pelan sama LiLo, sebelum dia membuka pintu pagar.
“Tadi pagi, aku juga mengalami hal yang sama Lo. Kertasku yang sangat penting tak taruh di meja kecil dan ternyata semua kertas di meja itu sudah ikut disapu ibumu. Tahu enggak, kenapa bapak nggak marah sama ibu?”
LiLo diam saja, nggak menjawab, tapi matanya masih menanti perkataanku selanjutnya.
“Karena bapak naruh kertas itu tidak pada tempatnya, biasanya tak taruh di mejaku atau di tasku saja biar aman, maka ketika kutaruh di tempat yang tidak aman dan hilang ya kuterima saja. Eh…… sebentar Lo, coba lihat kertas di kakimu itu”, kataku
LiLopun mengambil kertas lecek yang tergeletak di kakinya.
“Ya ampun Lo, ini kertas yang disapu ibumu yang kucari dari pagi dan nggak ketemu. Alhamdulillah”, aku sungguh gembira tak terkira menemukan kertas itu.
Apa kata istriku ketika mendengar ceritaku ini?
“Kalau enggak marah, maka kertasnya ketemu, kalau marah ya enggak ketemu”, begitu katanya.
[“…jadikan sholat dan sabar sebagai penolongmu…”]
Lilopun tersenyum keciiil banget dan merekapun, ibu dan anak, saling bermaafan.
Istriku minta maaf karena telah menghilangkan kaki dan tangan aliennya LiLo dan LiLo juga minta maaf karena telah memarahi ibunya, hanya gara-gara kertas yang hilang.
Malam itu, yang tinggal hanya keceriaan LiLo dengan bonekanya.
“He..he..he.. bonekanya kok invalid, gak punya kaki dan tangan”
LiLo tetap gak peduli dengan komentar orang dan tetap motret bonekanya, dari segala sudut dan dengan berbagai pose.
Begitulah dunia anak-anak. Nuansanya sangat cepat berubah, begitu mudah marah, menangis dan tiba-tiba sudah tersenyum dengan penuh keceriaan.
Aku dan istriku sebagai ortu yang kadang tidak siap menanggapi hal ini. Aku memang masih harus belajar banyak utnuk menjadi ayah yang baik.
ditulis oleh eko.eshape@gmail.com



makasih doanya mbak Treen
amin
amin
amin
semoga kita sama-sama selalu mendapat bimbingan dan petunjukNya.
amin
salam
SukaSuka
subhanallah…
bagus hasil kerjanya. sebagus bimbingan dari ortunya
SukaSuka
@Guss
insya Allah
doanya dikabulkan Allah swt
Amin
makasih doanya ya
salam kompak selalu
SukaSuka
sudah pasti Anda adalah ayah yang baik… sip
SukaSuka
makasih doanya mas ridwan,
semoga mereka lebih baik dari ortunya
Amin.
salam
SukaSuka
Ayah yang bijak, semoga anak-anaknya kelak sebijak bapaknya
SukaSuka
@Mas Fauzan
nama yang bagus,
aku pernah punya kawan namanya mas Fauzan, orangnya juga sangat baik
he..he..he… makasih doanya ya mas FAuzan
semoga dikabulkan Allah swt
amin.
salam
SukaSuka
@Senoaji
he..he…he… LiLo pasti seneng mbaca komentar ini
tadi malem aja dia lebih baik menunda makan dibanding mbaca blog ini
salam
SukaSuka
subhanallah…
Ayah yang baik dan bijak…
semoga bapak bisa menjadi orangtua yang lebih bijak lagi nantinya…amiin…
Jadi rindu sama orantua saya nih pak..huhuhu
saya paling dekat sama ayah saya, dan saya pikir, beliau adalah ayah yang bijak…
salam kenal Pak..(waduh, rada kaku nih..he)
🙂
SukaSuka
wewwww… keren… kreatif…
SukaSuka