Find My iPhone

Aku jalankan aplikasi “Find My iPhone” (FMi) begitu aku tahu iPhoneku hilang seusai gowes pagi ini. Aplikasi FMi ini minimal akan membatasi penemu ponselku untuk tidak berbuat macam-macam terhadap ponselku. Kalau orang lain, pasti menganggap apa yang ada dalam ponselku sebagai sesuatu yang sangat berharga dibanding ponselnya. Sama seperti kita menganggap sebuah komputer desktop atau komputer apapun, lebih mahal isinya daripada komputernya.

Lokasi iPhone 5 yang hilang
Bagiku, tetap saja ponselnya yang lebih mahal. Data yang ada di ponsel itu akan dengan mudah kudapat kembali ketika ponsel baruku kuidentifikasi dengan akun appleku. Sementara ponselnya lebih sulit untuk dipanggil kembali, meskipun bukan suatu hal yang tidak mungkin untuk menemukan ponsel yang hilang. Ini memang sebuah kelebihan dari kegiatan back up rutin harianku.
Lokasi ponselku yang hilangpun langsung muncul di layar monitor iPad, yang dioperasikan oleh anakku di Jogja. Ketika aku akhirnya bisa duduk di depan komputer, maka lokasi itu juga muncul di layar komputerku. Jadi tinggal mendatangi lokasi ponsel itu dan aku akan bisa melihat ponselku yang hilang (terjatuh) di jalan.

Lokasi iPhone 5 yang hilang
Namun dengan banyak pertimbangan akhirnya aku memilih untuk melakukan proses standard kehilangan ponsel. Kutulis pesan pada penemu ponsel itu yang isinya pemberitahuan bahwa ponselku hilang di jalan dan bila berkenan menghubungiku di nomer yang kutulis pada pesan itu.
Setelah beberapa saat kutunggu, maka kuulangi pesan itu lagi disertai dengan memainkan nada tertentu pada ponsel itu tanpa dapat dicegah oleh penemu ponselku. Suara yang kubuat pada ponselku itu tetap berbunyi meskipun ponsel dalam posisi mode “MUTE”.

erase iPhone 5 yang hilang
Setelah kutunggu-tunggu dan tidak ada jawaban dari penemu ponselku, maka kupastikan bahwa aku harus melakukan proses selanjutnya. Akupun melakukan proses “erase” semua aplikasi dan data yang ada dalam ponselku. Setelah semua selesai, maka aku tinggal menyisakan satu langkah lagi yaitu melepas akunku dari ponsel itu. Jika itu kulakukan, maka penemu ponselku dapat melakukan apa saja terhadap ponselku yang hilang.
“Jangan dihilangkan dulu tautan ke ponsel itu pak Eko, tunggu beberapa hari lagi. Siapa tahu sang penemu ponsel menghubungi dan mengembalikan ponsel itu”
Akupun mengiyakan nasehat para temanku. Yang harus segera kulakukan sekarang adalah segera pergi ke Gerai Telkomsel dan melakukan blokir terhadap nomor ponselku. Kuajak kawanku untuk menemaniku ke Gerai Telkomsel begitu aku sudah punya waktu. Sampai di Gerai telkomsel akupun langsung mengambil nomor urut.
Menit demi menit berlalu dan akhirnya sampai ke nomor yang sudah tinggal 2 nomor lagi. Akupun siap-siap menuju kursi yang akan segera kosong. Eh ternyata aku masih diberi ujian kesabaran. Tiba-tiba terdengar pemberitaan kalau nomor yang dipanggil justru nomor di belakangku. Dari nomor 40 tahu-tahu meloncat ke nomor 45. Lalu kenapa nomor 42 tidak dipanggil?
Akupun langsung berdiri dan menghampiri security yang ada di ruangan itu. Dengan ramah sang security melayani komplain yang kuajukan meskipun tidak memberi solusi yang cocok bagiku. Akupun berdiri dengan pasrah menanti panggilan yang akhirnya memang datang juga.
Aku tinggal menyerahkan KTP dan menanda tangani lembar yang disodorkan oleh sang petugas. Akupun menunggu dengan sabar di depan sang petugas sambil update status. Ternyata sang petugas mengalami kesulitan untuk mengganti kartu Haloku. Dia terlihat diskusi dengan petugas yang lebih senior.
“Wah kalau kartu Halo Corporate beda caranya, ke bla..bla..bla saja …dst”
Akupun kembali tersenyum. Ini rupanya jadi hari yang aneh bagiku. Alhamdulillah, akhirnya semua selesai. Nomor sudah ada yang baru, tinggal nunggu tempat menaruh nomor baru ini.
Salam sehati.

Lost Mode iPhone 5
yah sedih… iphonenya ga balik ya 😦
SukaDisukai oleh 1 orang
Sudah diganti dengan yang lebih Bagus. Alhamdulillah 🙂
Dikirim dari iPhone saya
SukaSuka
Sudah diganti dengan pemberian yang lebih Bagus 🙂
SukaSuka