Gowes Gajah Mungkur

Bulan April 2016 akan ada banyak acara bersepeda di Lombok. Yang paling prestisius adalah latihan GFNY sejauh 180 km, start dan finish di pantai Senggigi dan yang “fun” cukup menempuh rute 80 km. Komunitas WSKT sendiri hanya akan menempuh jarak 70 km saja, karena kemajemukan model peserta yang ikut. Aku sendiri pasti akan memilih yang paling banyak pesertanya, jadi kuputuskan untuk ikut yang 70 km. Untuk latihan Gowes Lombok, akupun mengikuti acara sepeda ke Wonogiri bertajuk “Gowes Gajah Mungkur” sejauh 100 km.
Tepat jam 6:00 wib, rombongan gowes Jogja sampai di lokasi start “Gowes Gajah Mungkur” di Hotel East Parc, lima menit kemudian rombonganpun berangkat. Sebagai penunjuk jalan adalah komunitas Jogja Gowes yang diwakili oleh 6 (enam) pesepeda, yaitu Mas Yuda dan aku (selaku admin Jogja Gowes), pak Dokter Kun, Mas Anas, Mas Anjat dan Kang Tri (merangkap mekanik).
Peserta lainnya adalah Pak AW (direktur Waskita), pak Djoko, Pak Pius, Pak MJ, pak TH dan pak DT. Menyusul kemudian di jalan ketemu dengan pak 2QJ yang nyegat di warung Soto. Perjalanan Jogja Wonogiri diarahkan oleh pemandu rute Pak Dokter Kun dan pak Anas melalui jalan blusukan yang 90% mulus dan sangat teduh (karena mendung). Sisanya 10% jalan beton yang rigid dan membuat tangan jadi kesemutan. Lebih capek menahan berat badan dengan tangan di setang sepeda daripada mengayuh sepeda di jalan beton.
Sampai di Wonogiri barulah jalan yang tadinya datar dan mulus berubah menjadi menanjak dan menikung, tapi kondisi jalan masih tetap kelas jalan propinsi yang mulus. Rambu lalin lengkap dan terpasang dengan benar, jadi perjalanan ini benar-benar mulus dan tidak menghabiskan tenaga.
“Tadi direncanakan bersepeda sampai finish dan pulang loading naik mobil, bagaimana kalau sampai Gajah Mungkur kita gowes lagi, lanjut ke Jogja ?”
Beberapa peserta tertarik dengan usulan itu, sayangnya ada peserta yang sudah punya jadwal di sore harinya. Hal ini masih ditambah kondisi Wonogiri Gajah Mungkur yang mulai menunjukkan taringnya, berupa cuaca yang mulai panas. Perjalanan yang tadinya datar dan penuh kesejukan berganti dengan jalan yang menanjak dan panas.
Sampai di Waduk Gajah Mungkur ternyata hampir semua peserta merasa belum puas, maklum memang gowes Gajah Mungkur tidak sampai menempuh jarak 100 km. Yang berangkat dari Hotel East Parc hanya menempuh 86 km, sementara catatanku di Garmin hanya mencapai 91 km, sehingga beberapa peserta yang penasaran langsung mengelilingi waduk agar tercapai jarak minimal 100 km.
Barulah setelah mencapai jarak 100 km, kepuasan terlihat pada semua orang. Makanan dan minuman dituntaskan dengan menyewa tikar sebagai alas bercengkerama. Dengan harga yang “reasonable”, menu jajanan di Gajah Mungkurpun dilahap dengan penuh suka cita dan canda tawa.
Kitapun kembali membahas rencana gowes bulan depan di Lombok. Rute kembali digelar dan dipelajari dengan lebih detail. Pak Dokter Kun yang akan mengikuti latihan GFNY periode April, menjelaskan rute yang akan ditempuh sepanjang 180 km agar semua peserta happy, karena latihan sebelumnya ada masukan tentang beberapa segment yang dirasa masih perlu penyempurnaan.
Untuk rute Gowes WSKT di Lombok yang kusurvey, dari dua alternatif jarak (110 km dan 70 km) tetap diputuskan yang 70 km dan hanya sampai ke Gili Trawangan saja. Sebagian peserta akan melanjutkan dengan acara diving atau snorkeling, sehingga rute tidak usah terlalu jauh dan langsung dilakukan pengepakan sepeda begitu sudah finish di Gili Trawangan.
Gowes Waduk Gajah Mungkur yang menempuh jalan datar plus sedikit tanjakan dianggap memenuhi syarat bagi yang akan menjadi pengawal di Gowes Gili Trawangan Lombok bulan depan.
seru sekali nampanya tuh apalagi sama durennya.. belah durenn.. salam kenal kang
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam kenal juga…
Terima kasih salamnya 🙂
SukaSuka