UGM Universitas Pancasila

UGM sebagai universitas Pancasila

Beberapa waktu lalu sebuah foto di Balairung UGM dianggap sebagai “hoax” karena menyebut UGM Universitas Pancasila, padahal situs resmi UGM memajang foto itu dalam salah satu artikelnya. Komentar tentang UGM dan Pancasila juga mengalir dari berbagai kalangan, salah satunya dari Emha, budayawan senior Indonesia yang erat hubungannya dengan Jogjakarta.

Budayawan, Emha Ainun Najib, menyatakan Pancasila bisa jadi merupakan kumpulan filsafat atau kumpulan deretan kata-kata mutiara. Maka, belajar dari sila pertama saja bisa, sila kedua saja bisa dan sila berapapun bisa. Sementara itu, Pancasila harus terbuka terhadap penafsiran-penafsiran.

“Yang penting bukan adu kebenaran soal penafsiran, namun lebih pada menjadi tafsir apapun. Yang penting janji outputnya harus kekompakan, kebaikan dan keamanan bersama. Terserah mau berpendapat seperti apa, tetap tidak boleh mencuri, tidak boleh menyakiti orang, dan  tetap bersatu dengan orang lain,” katanya.

Alumni UGM yang tersebar di berbagai penjuru dunia, ada yang terusik dan ada pula yang tetap adem ayem. Sebagian sudah faham dengan makna Pancasila dan sebagian memang masih memerlukan konfirmasi, tapi apapun reaksinya secara umum memang alumni UGM selalu tepanggil semangatnya setiap nama UGM disebut. Pertengkaran kadang terjadi di antara sesama alumni, tetapi kalau sudah membahas kelestarian UGM, semua jadi satu jiwa. Untuk UGM, untuk Indonesia !

UGM Universitas Pancasila

UGM Universitas Pancasila

Hari Kamis, 1 Juni 2017, merupakan hari libur “dadakan” karena warna tanggalnya masih hitam tetapi sudah dianggap merah, meskipun beberapa kalender tanggal 1 Juni 2017 sudah merah warnanya. Beberapa alumni UGM, pada hari ini, ada yang membahas tentang apa yang bisa dilakukan untuk UGM untuk semua golongan dan strata. Sesuatu gerakan atau tindakan atau apa saja yang bisa dilakukan oleh semua alumni UGM dengan kondisi masing-masikng yang berbeda.

Bagiku perbuatan yang cocok dengan pemikiran itu hanya ada satu, karena memang telah dilakukan oleh beberapa alumni tanpa melihat golongan dan strata. Tanpa melihat agama yang dianut dan tanpa melihat politik yang digenggam, mereka semua setia memberikan beasiswa kepada UGM, tanpa ribet dan tanpa banyak bicara. Ada yang begitu rajin mengirim bantuan bea siswa setiap bulan, ada pula yang mengirim bantuan semester ataupun tiap tahun.

Kulihat ada yang rutin selalu mengirimkan uang sebesar 50.000 (lima ruluh ribu) setiap akhir bulan tanpa kenal capek. Yang lebih mengherankan aku adalah awal adanya kegiatan itu. Saat itu para alumni masih terkotak-kotak dan belum banyak yang saling mengenal, sehingga kita cukup “surprise” karena banyak alumni yang mau mengirim dana pada kegiatan bea siswa UGM yang belum pernah ada.

Kelihatannya justru dengan adanya kegiatan bea siswa UGM ini justru yang tadinya belum kenal jadi kenal. Yang biasanya “jaim” kalau bertemu jadi punya alasan untuk bertemu atau untuk mengawali pembicaraan. Aku masih ingat ketika canggung berbicara dengan seorang gadis cantik, tetapi pembicaraan menjadi lancar ketika topik menjadi “bea siswa UGM”.

Pada halaman FB (facebook) bea siswa UGM, terbaca ajakan untuk menjadi donatur sebagai berikut :
“Mari menjadi donatur beasiswa KAGAMA Dengan DONASI RP.50.000,-/bulan.
Transfer ke:
1. Rekening BCA, Eko Sutrisno Hadi Purnomo Ir – BCA 5530247734 –KCP Otista
2. Rekening Mandiri, SULASTAMA RAHARJA S.T. . KAGAMA VIRTUAL , 108-00-1124743-5, Bank MANDIRI Cabang Duri CALTEX +++”

Aku sendiri lupa tanggalnya ketika menyetor uang dana beasiswa, seingatku tahun 2011, kemudian 2012, 2014 dan terakhir 2016. Jumlahnya terus meningkat dan kelihatannya akan makin meningkat pada tahun ini, karena banyak pemasukan setiap ada “kopdar” atau hasil penjualan beberapa karya alumni UGM yang keuntungannya diserahkan pada rekeningku.

UGM sebagai universitas Pancasila

UGM sebagai universitas Pancasila

UGM sebagai Universitas Pancasila memang harus menunjukkan “outputnya”, baik berupa kekompakan, kebaikan dan keamanan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi bukan hoax kalau ada kalimkat “UGM Universitas Pancasila”

2 komentar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.