Runner dan Goweser kota

Banyak smart watch baru bermunculan di tahun 2021, mungkin karena pandemi COVID19 ini memicu orang untuk lebih rajin berolahraga dan beberapa orang merasa memerlukan jam pintar (smart watch) baru untuk menemani mereka berolah raga. Jam pintar terbaik memang saat ini banyak dicari, karena sulit mencari jam pintar yang memenuhi banyak kriteria dari penggunanya, biasanya pilihan dibatasi oleh mutu (ketepatan) dan harga (apakah masih masuk harganya, atau masih terjangkau).

Tidak ada jam pintar yang murah atau mahal, karena nilai mahal dan murah dari masing-masing pengguna akan sangat berbeda, bahkan bisa jadi bertolak belakang, tergantung pada sudut pandang penggunanya. Aku baru saja membeli jam seharga 1/2 jutaan dan menurutku sudah sangat memadai untuk dipakai sebagai teman berolah raga yang lengkap. Temanku bilang kalau jam pintarku sudah cukup canggih karena bisa mendeteksi kualitas tidur dengan perincian yang cukup lengkap, karena kebetulan dia sedang mencari jam pintar yang bisa memantau kualitas tidur

Harga 1/2 juta bisa dianggap mahal kalau yang dicari adalah jam yang cukup hanya untuk teman berolah raga dan bisa mengukur heart rate (denyut jantung) saja dan tidak perlu yang sampai bisa mengukur hasil tidur kita. Sementara itu jam 1/2 juta bisa dianggap murah dibanding jam pintar yang bisa mencatat segala macam olah raga dan kesehatan pemakainya.

Jam dari merk-merk terkenal, Garmin, Suunto, Casio dll mengeluarkan banyak seri/model dari yang mahal sampai super mahal, jam tersebut didisain untuk mengelola kebutuhan lengkap dari penggunannya, baik yang suka olah raga golf, lari maupun renang. Dengan kebutuhan akan kemampuan yang diharapkan, maka otomatis jam tersebut harus tahan segala cuaca, tahan benturan dan sebagainya, hal itulah yang membuat jam tersebut jadi mempunyai harga sangat mahal, sehingga jam 1/2 jutaan dianggap sangat murah.

Dilain pihak bagi pengguna yang kegiatannya tergantung pada fungsi dan fitur jam pintar, maka harga di atas 10 juta juga masih dianggap murah. Bagi mereka, hasil pemantauan kesehatan adalah harga yang harus dibayar dengan skala prioritas paling tinggi, sehingga harga kesehatan menjadi sangat murah dibanding harga untuk kebutuhan yang lain.

Saat ini pilihanku mungkin hanya cocok dan kurang cocok saja, lupakan dulu masalah murah dan mahal, juga lupakan dulu tentang model terkenal atau tidak, aku fokus pada cocok atau tidak cocok saja. Sambil menanti pilihan yang cocok, aku terus memakai jam 1/2 jutaanku dan mencoba menikmati terknologi yang dipakainya.

Kebetulan jam pintar yang kupakai ikut terluka saat aku jatuh di jakal, beberapa minggu lalu, jadi meskipun masih bisa dipakai tetapi wajah jamnya sudah terbentur benda keras sehingga luka dan sementara akuj menunggu penggantinya kucoba untuk memakai jam pintar yang baru muncul dan (kuanggap) terjangkau harganya, jam pintar huawei band6. Mungkin harganya sedang murah karena ingin bersaing dengan jam buatan xiaomi, sehingga jadi pilihan pertamaku untuk ganti jam pintar yang lain, sebelum aku menentukan pilihan jam lebih sreg baik dari harganya maupun kelengkapannya.

Bagiku berdasar tetimoni dari beberapa orang di internet maupun di komunitasku, hampi pasti kalau tidak ada satupun jam pintar terbaik, artinya yang bisa menuhi segala macam kriteria yang diinginkan, terutama mengenai kehandalan GPS dalam menentukan jarak, posisi dsb, hampir semua jam yang ada tidak ada yang sesuai dengan kenyataan. Salah satu teman atlit lari yang terbiasa lari di lintasn lari standard international mengatakan dalam testimoninya bahwa dia sudah mencoba berbagai alat pengatur jarak dan tidak ada satupun yang cocok dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

Aku akhirnya hanya memakai jam pintar untuk mengetahui perkembangan olah ragaku saja, jadi tidak bisa bangga kalau tiba-tiba jam pintar menunjukkan jarak yang lebih jauh, kecepatan yang lebih kencang dsb, yang bisa dibanggakan adalah menjadi lebih baik dibanding hari sebelumnya dengan jam pintar yang sama. Lebih baik bisa diartikan lebih kencang, lebih jauh atau kondisi semua sama tetapi heart rate ternyata makin rendah, jadi progres peningkatan kinerja kita saja yang kita lihat, kuhindari untuk membandingkan hasil jam pintarku dengan jam pintar orang lain, pasti tidak bisa dijadikan pegangan.

Minggu depan adalah milad BROW yang ke-4, aku tetap memakai jam pintar terbaik yang kupunya saja, mungkin bagi orang lain tidak terbaik, tapi yang jelas paling cocok buatku 🙂