Waskita

4 macam Logo Waskita web

Waskita seperti layaknya perusahaan kontraktor lainnya, mempunyai berbagai macam keunggulan. Menjadi fenomenal ketika salah satu keunggulan itu ditunjukkan dalam proses pekerjaan proyek Terminal Soekarno-Hatta Cengkareng (IATA: CGKICAO: WIII) pada tahun 80-an dan pesonanya masih mengagumkan sampai kini di tahun 2015. Pada saat kontraktor lain berpikir untuk mengerjakan proyek ini dengan cara mengganti tanah lembek dengan tanah yang lebih bagus, maka Waskita bersama Sainraptet Brice, SAE, Colas dari Perancis, menggunakan metode cakar ayam untuk langsung membangun konstruksi di lokasi tanah lembek itu.

Kualitas beton yang sangat bagus ditunjukkan Waskita dengan pengecoran beton yang mulus tanpa cacat dan tanpa finishing. Kualitas beton tanpa finishing ini ditunjukkan juga di gedung Waskita Cawang, yang pola kerjanya sama persis dengan yang dikerjakan di Airport Soekarno-Hatta. Baik airport Cengkareng maupun gedung Waskita Cawang didominasi oleh konstruksi beton mulus ekspose atau lapisan beton tanpa finishing.

Gedung Waskita

Gedung Waskita

Maryadi Darmokumoro, yang pada saat pembangunan Gedung Waskita menjabat sebagai Direktur Waskita, bermimpi agar mutu pekerjaan yang ditunjukkan Waskita di Cengkareng, juga muncul di gedung Waskita Cawang. Slogan “Maju dengan Karya Bermutu” tidak hanya terucap dalam perkataan, tetapi ditunjukan dalam karya nyata di bangunan.

Berdekatan dengan aiport Halim PK membuat gedung Waskita tidak bisa dibangun setinggi mungkin, ada batasan ketinggian di daerah seputaran airport, sehingga Maryadi berupaya agar tidak ada balok di antara lantai bangunan. Dengan tidak adanya balok, maka beda tinggi antar lantai bisa dikurangi dan dengan ketinggian gedung yang sama akan didapat jumlah lantai yang lebih banyak. Dengan tidak adanya balok, maka jumlah lantai di gedung Waskita mencapai 11 lantai plus atap, bila memakai balok maka jumlah lantai akan berkurang. Hal ini tentu sesuai dengan yang diimpikan oleh Maryadi.

Untuk menghemat listrik, maka semua ruangan di gedung Waskita diusahakan tanpa sekat-sekat, sehingga semua cahaya bisa masuk tanpa hambatan. Sedangkan untuk menghambat panas yang masuk, di setiap jendela dibuat konstruksi penahan panas, tetapi kekuatan cahaya dari luar gedung tetap cukup untuk menerangi gedung.

Gedung Waskita mempunyai lahan parkir di sebelah timurnya, tetapi di tahun 2014 di lokasi lahan parkir tersebut didirikan gedung baru dan para pengguna lahan itu dihimbau untuk datang ke Jakarta menggunakan angkutan umum. Di Waskitapun dikenal beberapa hari yang disepakati sebagai hari bebas kendaraan, sehingga hanya mobil kantor yang parkir di lokasi parkir Waskita. Mobil pribadi dipersilahkan parkir di tempat yang jauh atau ke Jakarta memakai angkutan umum.

Dalam satu dekade ini, gedung Waskita memang hanya diperuntukkan bagi karyawan Waskita. Para penyewa gedung sudah lama diberi tahu untuk menyewa di lokasi lain, karena semua lantai akan dipergunakan sebagai lahan kerja Waskita. Beberapa anak perusahaan Waskita bahkan dipersilahkan untuk mencari lokasi di luar gedung Waskita, sebagai kantor tetap mereka.

Perubahan lingkungan bisnis membuat Waskita tidak hanya fokus di bidang jasa konstruksi saja, tetapi sudah merambah ke bidang lain, sesuai visi baru perusahaan “Menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industri konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur, dan realty”. Ruangan yang ada di Gedung Waskita mulai disekat-sekat, tetapi tetap diusahakan agar cahaya dari luar tetap dapat mencapai segala sudut gedung.

Peluncuran Buku Panduan Pelaksanaan Pekerjaan 2

Peluncuran Buku Panduan Pelaksanaan Pekerjaan 2

AC split mulai dipasang di beberapa lantai, dengan maksud agar AC sentral tidak dihidupkan untuk pekerjaan yang hanya memerlukan kehadiran beberapa orang saja.  Di lantai 10, lokasi khusus untuk rapat atau kelas-kelas untuk pelatihan, AC sentral hanya dihidupkan saat pelatihan dilakukan pada semua kelas. Hal ini dilakukan untuk menghemat penggunaan AC.

Saat ini suasana makin “green” di Waskita, karena sudah mulai adanya sosialisasi tentang perlunya berbudaya ramah lingkungan. Kegiatan bersepeda ke kantor, kegiatan “fun bike” rutin, maupun kegiatan bersepeda dari kantor ke kantor lagi, mulai makin sering dilakukan. Perusahaan menyediakan sepeda yang bisa dipinjam oleh mereka yang gemar bersepeda, disediakan loker maupun shower untuk menyimpan barang atau membersihkan diri sehabis bersepeda di kantor. Disediakan juga parkir khusus pesepeda, sehingga diharapkan semua pegawai makin tertarik untuk mencintai moda transportasi yang lebih ramah lingkungan dibanding sepeda motor atau kendaraan lainnya.

Salah satu target Waskita tahun ini adalah lulus sertifikasi dari GBCI (Green Building Council) sebagai Gedung yang ramah lingkungan, hemat sumber daya alam dan ikut menjaga lingkungan agar selalu ramah dengan lingkungan. Semua itu tentu sesuai dengan lagu Mars Waskita.

Maju dengan karya bermutu !

Anak Perusahaan Waskita

Anak Perusahaan Waskita

 

4 macam Logo Waskita web

4 macam Logo Waskita web

4 komentar

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.